chap. 15

630 39 18
                                    

Sudah 3 hari dari kecelakaan yang di alami myungsoo, tapi myungsoo masih tetap belum sadarkan diri, dia masih setia berbaring di tepat tidurnya.

Selama itu pula keluarga kim maupun keluarga nam bergantian menjaga dan merawat myungsoo dengan sabar.

Tapi lain halnya dengan woohyun sudah 3 hari dia sedikit pun tidak mau beranjak dari sisi myungsoo. Sehingga ny. Nam harus membawakan baju ganti dan makanan untuknya, walaupun terkadang dia tidak mebyentuh makanan itu sedikit pun.

"Myungie apakah kau masih belum bisa memaafkan hyung sehingga kau tidak mau bangun"

"Kau boleh marah padaku nanti, kau boleh melakukan apapun yang kau mau pada hyung nanti.."

"Bahkan hyung akan membelikan semua yang kau mau nanti.. bangunlah myung... hyung tidak bisa jika harus tanpamu"

"Maafkan hyung, hyung sangat menyayangimu jadi bangunlah hiks hiks "
setiap kali woohyun melihat tubuh kaku dan wajah pucat myungsoo dia tidak pernah bisa menahan liguid itu untuk tidak keluar.

Woohyun menggenggam erat tangan myungsoo lalu memcium punggung tangannya dengan penuh kasih sayang.

"Apa hyung sudah terlalu menyakitimu? Apa disana terlalu indah hingga kau tidak mau bangun? Atau bahkan kau sudah menemukan pengganti hyung... hiks ku mohon myungie bangunlah hiks hiks"

Woohyun teringat apa yang dokter katakan. Bahwa semua organ tubuh myungsoo bekerja dengan normal, hanya saja dia seperti terseret kesebuah kehidupan lain. Dimana myungsoo seperti tidak mau kembali pada kehidupannya sendiri.

Dan keterangan dokter itulah membuat woohyun semakin bersalah. Dia terus terisak tanpa melepaskan tangan myungsoo sehingga membuat tangan myungsoo basah karena air matanya.

"Sayang.. ayo makan dulu" ny. Nam menepuk pundak putranya iba.

"Aku tidak lapar eomma..."

"Tapi sayang kau belum makan sejak pagi"

"Myungsoo juga belum makan eomma. Aku akan makan nanti dengannya" jawaban itulah yang selalu woohyun jawabkan pada  siapapun orang yang menyuruhnya makan.

"Tapi sayang apa kau ingin saat myungsoo tersadar nanti dia merasa sedih karena melihat keadaanmu yang semakin kurus, dan bagaimana kau bisa merawat uri myungsoo kalau kau sendiri nanti sakit..."

"Jadi... ayo sayang kita makan emmmh" ny. Nam memeluk punggung putranya dengan penuh kasih.

"Tapi bagaimana dengan myungie.."
Woohyun melihat ny. Nam.

"Sunggyu yang akan menggantikanmu sayang..."

"Baiklah.." dengan berat hati woohyun berdiri.

"Myungie... kau tunggulah sebentar hyung tidak akan lama.." lalu woohyun memcium kening myungsoo lama.

"Ayo sayang.." lalu mereka keluar.

Baru saja mereka membuka pintu, tapi pintu itu sudah terbuka bertanda seseorang akan masuk.

Ya tak lama kemudian sunggyu masuk.

"Gyu, kami keluar sebentar" ucap ny. Nam.

"Ne, arassoe"

"Jaga myungie baik-baik, ku titip myungie sebentar" woohyun berucap sambil menoleh kearah myungsoo.

"Emmh.." sunggyu mengangguk.

Sunggyu berjalan mendekati ranjang dimana myungsoo berbaring. Lalu duduk di samping myungsoo tempat dimana woohyun menghabiskan waktu selama 3 hari ini.

Sunggyu memegang tangan myungsoo.

"Myungie tanganmu basah sayang, pasti ini air mata woohyun.." sunggyu terseyum sambil membelai wajah myungsoo

THE POWER OF LOVE [woosoo] ✔(complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang