chap. 22 [END]

660 37 33
                                    

Namja manis dengan polesan make up tipis yg semakin terkesan manis dan cantik itu memandangi dirinya, seolah hari ini adalah mimpi.

Myungsoo, namja manis duduk dengan sedikit gelisah di depan cermin besar, sesekali dia memilin ujung bajunya. Gugup yha dia sangat gugup tentang hari ini.

Tiba-tiba ada sebuah tangan yg mengenggam tangan myungsoo erat seolah menguatkan namja manis di sampingnya itu.

"Kenapa hemm? " tanya nya.

"Kok aku deg-degan ya hyung? Gugup juga." sunggyu tersenyum sambil mengelus punggung tangan dongsaengnya.

"Itu hal wajar sayang, sekarang kau tarik nafas, buang perlahan. Terus lakukan itu hingga kau merasa baikan".

Myungsoo menuruti perkataan hyungnya, yha sedikit lega.

"Gimana? "

"Sedikit lega sih hyung" myungsoo tersenyum.

"Ya sudah hyung tinggal ne, sebentar lagi membelai prianya menuju altar"

Deg.

Lagi-lagi jantung myungsoo bekerja up normal.

"Udah tidak perlu setegang itu" sunggyu menepuk bahu dongsaengnya lalu keluar.

"Jantung.. Ayo tidak perlu secepat ini. Huuufft huuuft" myungsoo membuang nafasnya perlahan mencoba menormalkan detak jantungnya.

.
woohyun turun dari mobil yang membawanya beserta keluarganya. Woohyun menarik nafas sesekali membuang nafas. Mencoba membuang rasa gugupnya. Dia benar-benar gugup.

"Hyun beneran kamu nich semenya? " pertanyaan macam apa ini. Ini tuan nam yg tanya melihat woohyun yg gugup maka timbullah ide dia buat ngegoda putranya.

"Ayo lah appa bisa melihatkan, siapa yg seme dan siapa yg uke" kesal woohyun masak dia yg udah tampan masih di ragukan ke seme-annya.

"Iya iya. Jadi tidak perlu lebay sampai segugup itu juga". Ayolah masak appanya tidak bisa mengerti perasaannya, malah di bilang lebay juga.

"Appa please ini bukan lebay"

"Sudah lah kalian diam, kalian tidak liat para tamu menyambut kita. Bikin malu saja" tuh kan kalau si nyonya sudah angkat bicara semua kicep.

Woohyun berjalan dengan lamban dengan di gandeng eommanya beserta ayahnya yg berjalan di sampingnya.

Seluruh tamu berdiri menyambut woohyun, dan semua menatap woohyun. Dan itu membuat woohyun semakin gugup.

"Jangan mempermalukan appa, atau nanti appa ganti posisimu jadi uke saja" bisik tuan nam yg hanya dapat di dengar oleh putranya yg sedang ngedumel.

"Pengantin baru tidak boleh ngedumel apa lagi pas di altar yg ada jodohnya jadi ketuker nanti" ayolah bukan menenangkan putranya yg gugup tuan nam malah goda anaknya.

Woohyun langsung kicep gak mau jodohnya ketukar. Tuan nam ingin ketawa liat ekspresi wajah anaknya tapi tidak dia lakukan dia hanya berdehem jaga imej katanya.

Setelah woohyun berdiri di altar, beberapa saat kemudian terdengar back sound.

'Hadirin para tamu undangan yg terhormat di harap berdiri mempelai akan memasuki altar"

Semua berdiri melihat pintu masuk, woohyun juga melihat ke arah pintu masuk untuk menyambut calon istrinya. Jantungnya udah disco dag dig dug.

Mata woohyun membulat saat yg masuk sunggyu dengan di gandeng tangannya oleh tuan kim.

'Ohhh tidak apa ini? Apa bener kata appa kalau ngedumel di altar bakal ketuker jodohnya. Oh NO' teriak batin woohyun.

Karena fokus sama fikirannya masalah jodoh dia yg tertukar, woohyun jadi tidak bisa melihat kalau di belakang sunggyu sama tuan kim ada dua orang mengikuti mereka.

Setelah tuan kim dan sunggyu ada di hadapan woohyun, perasaan woohyun makin ciut. Masak sih tertukar beneran. Woohyun masih sibuk sama fikirin jodoh tertukarnya.

Setelah beberapa saat sunggyu dan tuan kim menyingkir dan sekarang sudah memperlihatkan namja cantik yg sedang di gandeng oleh sang eomma.

Woohyun yg melihat pemandangan di depannya tidak kedip.

'Nikmat tuhan mana yg engkau dustakan!! Shit dia beneran istriku apa bidadari sih' woohyun masih dengan fikirannya.

"Ekhem.. Hyun" nyonya kim berdeham.

"Ahhh " woohyun kaget saat mertuanya menugur dia, malu juga. Masak sampai gak thu kalau si mertua udah mau nyerahin putranya.

Nyonya nam menyerahkan tangan myungsoo ke woohyun. Myungsoo sedari tadi tidak berani mendongak malu, bahagia, canggung, gugup ahhh entah perasaan apa yg sekarang dia rasakan tidak bisa di deskripsikan.

"Eomma pasrahkan Putra eomma padamu nak, jaga dia baik-baik " ucap nyonya kim, woohyun mengangguki tanda setuju.

'Oh god thank's jodoh ku gak jadi ke tuker' ingin rasanya woohyun teriak seperti itu.

Sekarang woohyun dan myungsoo menghadap ke sang pendeta.

"Apakah anda siap nam woohyun ssi" tanya sang pendeta woohyun mengangguk tanda siap.

"Anda siap kim myungsoo ssi" myungsoo juga menjawab dengan anggukan.

Kemudian sang pendeta memulai acara pengucapan janji suci itu.

"Saya nam woohyun menjadikanmu istriku, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-nya, Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, Kita akan tetap memiliki cinta sejati satu sama lain bahkan jika kita kehilangan segalanya sampai maut memisahkan kita, dan inilah janji setiaku yang tulus." woohyun tersenyum lalu melihat ke arah myungsoo yg juga mengucap janji yg sama seperti halnya woohyun.

Setelah acara pengucapan janji itu selesai, woohyun dan myungsoo saling berhadapan. Hingga woohyun menghapus jarak di antara mereka.

Cukup lama kedua tautan bibir itu masih tidak di lepas saling melumat dengan lembut bahkan woohyun saja melakukannya dengan penuh kelembutan seakan-akan myungsoonya adalah barang yg mudah sekali pecah. Mereka terus melumat saling tukar saliva hingga keduanya kehabisan oksigen. Myungsoo yg menyadari mereka masih di depan orang banyak menunduk menahan malu.

Karena merasa gemas dengan bamja yg sekarang sudah menjadi istrinya woohyun mengecup kening istrinya lalu menarik namjanya ke dalam pelukannya.

"Saranghae nam myungsoo" myungsoo tersenyum simpul mendengar namanya yg sudah woohyun ubah marganya.

"Nado saranghae nam woohyun".

Dan terdengar tepuk tangan riuh dari para tamu undangan.









END

huaaa akhirnya end...

Maaf jika selama penulisan ff ini buat kalian bosen, dan aneh. Itu asli pemikiran author.

Gomawoyo yang udah pantengin ff gaje gue sampek end. Apalagi yg selalu coment sama vote.
Gomawo aku terharu karena banyak yg baca ff gaje nan aneh ini

Aku sayang kalian unnnc unnnch 😘😘

Akhir kata dari akuh angel..

Gomawo and saranghae.

THE POWER OF LOVE [woosoo] ✔(complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang