Sebelumnya saya mau beritahu, fanfic ini saya persembahkan untuk sahabat saya yang sedang mengalami masalah. Saya harap ia mendapatkan kehidupan yang lebih baik baginya.
Dan juga fanfic ini sudah pernah saya post di blog saya dengan cast yang berbeda. Tapi memang belum selesai. Dan akan saya selesaikan di sini demi teman saya itu. I love you friend. 😗Wounds of Life
Main cast: Do Kyungsoo, Park Chanyeol
Warning: AU, OOC, Typo(s), Yaoi, Boyxboy, DON'T LIKE? DON'T READ!
::
::Kyungsoo's POV
Nama saya Do Kyungsoo. Saya adalah seorang yang pendiam dan penyendiri. Tidak ada pilihan lain bagiku, apalagi telah banyak kejadian yang terjadi dalam waktu singkat di kehidupanku.
Ketika aku berusia delapan tahun, harabeoji dan halmeoni ku meninggal dalam kecelakaan mobil. Aku benar-benar dekat dengan mereka. Mereka selalu datang ke rumahku setiap akhir pekan untuk makan malam denganku dan orang tuaku. Kami biasanya bercengkrama di depan perapian sambil saling bertukar cerita. Aku biasanya selalu bercerita tentang binatang. Semua orang akan tertawa saat aku menempatkan diri di tengah-tengah mereka dan mulai antusias untuk bercerita. Aku selalu bercerita tentang binatang kesukaanku, yaitu penguin. Untuk alasan yang aneh, aku memilik obsesi yang kuat akan binatang tersebut. Bahkan sampai sekarang aku masih menganggap mereka itu imut dan lucu.
Di setiap kesempatan, aku selalu berusaha mencuri perhatian nenek atau kakek kapan pun aku bisa. Aku selalu menyukai pelukan hangat penuh perasaan dari mereka. Itu selalu membuatku merasa ceria. Entahlah aku benar-benar menyukai pelukan dan kurasa aku masih merasakan itu sampai sekarang.
Setiap malam natal aku akan menuruni tangga dari kamarku dan menanti kedatangan harabeoji dan halmeoni. Aku lebih menanti akan kedatangan mereka dibandingkan dengan hadiah-hadiah natal yang akan aku terima nantinya. Appa dan eomma bahkan menertawakan kebiasanku ini. Saat harabeoji dan halmeoni datang saya akan langsung melompat ke arah mereka untuk mendapatkan pelukan dari mereka. Kami memiliki banyak momen yang berharga jika aku mengingatnya kembali, dan aku tidak bisa untuk tidak tersenyum memikirkannya.
Suatu malam di bulan November, harabeoji dan halmeoni ku akan datang untuk makan malam seperti biasa. Aku ingat waktu itu aku terpaku di depan jendela kaca dekat pintu sambil menunggu kedatangan mereka. Aku melihat saat butiran salju turun dari langit yang suram menabrak trotoar. Jam telah menunjukkan pukul tujuh tiga puluh, harabeoji dan halmeoni belum menunjukkan kedatangannya. Mereka telah diperingatkan oleh orang tua saya bahwa jalanan licin akibat salju turun, jadi saya berpikiran mungkin mereka akan berhati-hati, sampai sekitar pukul sembilan malam itu. Kami mendapatkan telpon untuk melaporkan sebuah kecelakaan. Appa bergegas keluar pintu dengan raut wajah sedih, seperti yang pernah kuliat sebelumnya. Pikiranku tidak bisa memproses sebenarnya apa yang sedang terjadi pada saat itu aku hanya diam, tidak mengerti. Eomma menggenggam tanganku, masuk ke dalam ruang tamu agar kami bisa menonton tv. Dia mencoba menghiburku, tapi aku melihat raut mukanya, dia lebih takut dari padaku.
Aku terbangun kira-kira satu jam kemudian mendengar pintu terbuka dan mendengar obrolan dari arah yang sama. Aku berjalan ke arah kebisingan itu dan mencoba mengintip apa yang sedang terjadi. Appa tampat kalut saat ia menekankan kembali kata-kata dari bibirnya. Apa yang keluar dari mulutnya mengguncangkan dunia kami. Dia membenarkan kematian Do Hyunsik dan Do Hyeseok, kakek dan nenekku. Eomma berlutut menangis tersedu-sedu. Aku segera menyusul ke arah orang tuaku, dan mereka tampaknya terkejut akan kemunculanku. Eomma merangkak ke arahku kemudian membungkusku dengan pelukan yang erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wounds Of Life
FanfictionKyungsoo adalah namja yang periang sekaligus penyayang. Dia juga orang yang penuh semangat dan antusias dalam hal apapun, tapi semua itu telah berbalik merusak hidupnya. Dia akhirnya menutup rapat emosinya dan membuat dirinya menjauh dari dunia dan...