Chapter 5 - Charming

1.2K 189 7
                                    

Wounds of Life

Warning: AU, OOC, Typo(s), Yaoi, Boyxboy, DON'T LIKE? DON'T READ!

Main cast: Do Kyungsoo dan Park Chanyeol
::
::
Budayakan vote dan comment setelah membaca.
^^

Kyungsoo's POV

Aku masih berada di atas tempat tidur sambil membaca. Sebenarnya cukup banyak kegiatan yang bisa dilakukan di tempat ini. Hanya saja aku tidak suka berpesta, ataupun bergaul dengan teman-teman lain di sini. Aku berada di tempat ini untuk menghindari kehidupan yang kujalani, dan mudah-mudahan bisa membersihkan isi kepalaku dari masalah-masalah yang terjadi dalam hidupku. Kulihat beberapa menit kemudian Chanyeol muncul dari dapur, kemudian menjatuhkan dirinya di atas tempat tidur. Dia sepertinya sedang mencoba untuk tertidur.

Tiga jam berlalu dan aku masih menghabiskan waktuku membaca buku. Chanyeol baru saja terbangun dari tidurnya. Sewaktu ia tidur aku memang sesekali melirik ke arahnya, kemudian aku menemukan sesuatu tentang dia. Menawan. Dia mengangkat kepalanya dan menoleh ke arahku. Dia tersenyum.

"Kau pasti mencintai bukumu itu." Dia berkata dengan nada sedikit mengejek.

"Membaca salah satu pelarianku." Jawabku pelan. Dia duduk di tempat tidurnya, terdiam beberapa saat.

"Berapa banyak buku yang kau bawa?" Dia bertanya sambil duduk di tepi tempat tidurnya.

Aku menunggu beberapa saat sebelum bicara, mencoba menghitung jumlah buku yang kubawa. "Tujuh."

"Apa aku boleh meminjam satu?" Dia bertanya dengan suaranya yang semakin serak.

Aku tersenyum lalu mengambil sebuah buku dari tas ku dan meletakkannya di samping tempat tidurku. "Ini." Aku memberinya sebuah buku yang mungkin saja ia suka masih dengan senyum di wajahku.

Kami menghabiskan waktu sepanjang sore hanya berada di dalam kamar. Hanya tidur dan membaca. Tapi walau begitu aku cukup senang. Akhirnya aku bisa bergaul dengan seseorang yang kelihatannya tulus setelah sekian lama.

Beberapa saat kemudian, kuliat Chanyeol pergi ke kamar mandi. Sepertinya ia akan mandi. Aku pun memutuskan melakukan hal yang sama, hanya saja kemudian aku sadar bahwa aku lupa membawa handuk.

"Apa ada masalah?" Chanyeol bertanya sesaat setelah ia keluar dari kamar mandi. Dia memperhatikanku mengacak-acak isi tasku.

"Aku uh.... aku rasa aku lupa bawa handuk." Jawabku tanpa melepaskan pandangan dari dalam tasku.

"Jangan khawatir. Kurasa di sini punya beberapa handuk cadangan. Nanti tanya saja ke salah satu guru." Dia berkata menenangkanku. Dia benar, aku tak perlu khawatir soal itu. Aku menolehkan kepalaku ke arahnya untuk berterima kasih, tapi malah membeku saat melihat Chanyeol di depanku... tanpa baju. Aku bisa merasakan wajahku memerah saat ini. Aku ingin menyembunyikan wajah merahku ini tapi tak tahu bagaimana caranya. Aku hanya tertunduk tanpa melakukan apa-apa. Chanyeol pun akhirnya penasaran melihat tingkah anehku.

"Apa aku membuatmu tak nyaman dengan bertelanjang dada seperti ini?" Dia bertanya sambil mengeringkan tubuhnya.

"Ti-tidak masalah, hanya saja aku tidak terbiasa." Aku berkata pelan, hampir tak terdengar.

Dia berjalan ke tempat tidurnya mengambil sebuah kemeja dari dalam tasnya. "Mau pergi makan malam? Sekalian kita bisa tanya soal handuk tadi." Dia bertanya sambil mengancingkan kemejanya satu per satu.

"Ya tentu." Aku menjawab dengan sedikit antusias. Bagaimana tidak, ia bertanya apakah aku ingin ikut dengannya, membuatku merasa bahagia. Dia bisa saja mengabaikanku seperti yang dilakukan orang-orang selama ini, namun ia tidak melakukannya. Dan itu cukup menjadi alasanku mengatakan bahwa ia memang menawan. Dia seperti satu-satunya sinar terang yang menyinari dunia gelapku saat ini.

Wounds Of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang