Wounds of Life
Warning: AU, OOC, Typo(s), Yaoi, Boyxboy, DON'T LIKE? DON'T READ!
Main cast: Do Kyungsoo dan Park Chanyeol
::
::
Budayakan vote dan comment setelah membaca.
^^Chanyeol's POV
Salah seorang instruktur perjalanan ini mencari kami keesokan paginya. Mereka memang ditugaskan setiap paginya pukul 8 memeriksa seluruh peserta, memastikan kami berada di kamar atau di sekitar perkemahan. Saat ia melihatku dan Kyungsoo tidur bersama di atas rumput, di luar kamar, dan dengan posisi yang cukup intim, dia tampak sedikit terkejut. Aku baru saja bangun tetapi kelihatannya Kyungsoo masih tenggelam dalam dunia mimpinya. Aku tersenyum kepada instruktur tersebut sebelum memulai pembicaraan.
"Apa yang kalian lakukan di sini?" Dia berkata pelan, sepertinya tahu bahwa Kyungsoo masih tertidur.
"Semalam dia tertidur sewaktu kami berbaring di tempat ini sambil mendengarkan musik, dan aku tak tega membangunkannya. Dan akhirnya aku ikut tertidur, hehehe." Aku menjelaskan sambil tertawa kecil.
"Kalian tak tahu betapa khawatirnya aku saat tak melihat kalian di kamar maupun sekitar perkemahan ini."
"Maaf soal itu..." kataku sambil memberikan tatapan menyesal.
"Kita akan pergi tur pukul dua belas siang, saat ia terbangun nanti pastikan memberitahunya soal ini." Kata instruktur itu sambil menunjuk Kyungsoo yang masih berbaring nyaman, memelukku.
Aku menganggukkan kepala beberapa kali. "Baiklah." Setelah itu ia berlalu pergi menjauhi kami. Kyungsoo terbangun beberapa menit kemudian. Sambil menyesuaikan diri dan meregangkan otot, dia duduk dan melihat sekeliling, kemudian sepertinya sadar bahwa kami masih di luar.
"Astaga, a-apa aku tertidur di sini sepanjang malam?" Dia bergumam pada dirinya sendiri. Sepertinya ia tak menyadari jika aku juga masih berada di sampingnya. Aku pun mengangkat tanganku ke atas, menunggu ia memperhatikanku. Dia kemudian mengusap kedua kelopak matanya kembali dan melihat sekeliling sekali lagi. Dia hampir saja melompat ke belakang saat dia melihatku. Reaksinya memang lucu.
"Ma-maaf,,, aku tak sadar kau juga masih di sini. Kukira kau sudah kembali ke kamar saat aku tertidur." Dia meminta maaf, masih menunjukkan tatapan terkejutnya.
"Aku tak akan meninggalkanmu sendirian di sini." Aku menyakinkannya. "Kita harus bersiap, salah seorang instruktur atau apa pun namanya itu, tadi mengatakan tur kota akan dimulai pukul dua belas."
"Kau ikut pergi?" Dia bertanya, dengan suaranya yang lembut.
"Tidak, aku di sini bukan untuk mendapat nilai tambahan. Aku ikut perjalanan ini untuk ketenanganku dan aku tahu pasti tak akan mendapatkannya jika ikut tur kota siang nanti. Banyak siswa yang berisik." Aku menjawabnya. "Bagaimana denganmu, apa kau akan ikut?"
"Aku di sini juga untuk pelarian." Dia memberitahuku dan aku mengangguk menanggapinya, tanda mengerti maksud ucapannya itu.
"Baiklah, ayo ke dalam." Aku mengajaknya kembali ke kamar kami. Aku kemudian mengambil kembali handphone dan earphone yang tergeletak di tanah dan menuju pintu belakang. Kyungsoo mengikuti dari belakang.
Ketika kami sampai di kamar tidur, aku segera membersihkan pakaian serta tubuhku dari apa pun yang mungkin saja merayapi tubuhku saat malam tadi sebelum membaringkan diri di atas kasur. Meski rumput di bukit itu cukup lembut dan nyaman, tapi tak bisa mengalahkan perasaan nyaman di tempat tidur ini. Aku menghela nafas sebentar sebelum menyatu dengan sprai di kasur ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wounds Of Life
FanfictionKyungsoo adalah namja yang periang sekaligus penyayang. Dia juga orang yang penuh semangat dan antusias dalam hal apapun, tapi semua itu telah berbalik merusak hidupnya. Dia akhirnya menutup rapat emosinya dan membuat dirinya menjauh dari dunia dan...