Amy.

632 63 28
                                    

Pasti bingung kenapa judulnya "Amy". Cerita kali ini bukan member bangtan yang Memainkan. Ini sedikit cerita Dari Seorang Anak Perempuan Yang bisa Melihat sesuatu yang tidak Bisa dilihat sembarang orang*dramatis*. Ini sedikit Cerita Dari Amy yang dihadiahi Hal Spesial dari yang maha kuasa.

Hahaha,ini cerita Amy, ini kejadian Jauh sebelum Bulan Puasa.

Selamat membaca.
🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱
-Amy Pov-

"Bisa kalian bayangkan, Hidup sebagai Orang yang dianugrahi Hal Spesial? Mungkin kalian menganggap ini hal yang keren. Tapi, Bagiku ini adalah sebuah kutukkan." -Amy.
.
.
.
.
.
.
.
.
Langit sudah berubah Jingga. Aku baru saja Selesai Bimbingan Komputer disekolah. Jam menunjukan Pukul setengah 4 sore. Aku tidak langsung pulang, Setelah ini aku harus Ekskul English Club. Aku berlari Ke arah Musolla, Disana Teman teman yang lain sudah menunggu.

"Amy, Ayo kita latihan dulu."

"Pulangnya Jam berapa Hari ini?"

"Kek biasa, Jam 5."

Kami latihan untuk Drama Bahasa Inggris. Selama latihan, aku berusaha Mengabaikan Sosok Makhluk yang terus Menoel Noelkan Jarinya Di Pipiku. Risih? Iya. Makhluk menyebalkan.

Waktu berlalu dengan cepat. Sekolah yang tadinya masih Ramai Oleh Tim Basket putra kini sudah sepi. Tim Basket sudah bubar dari 10 menit yang lalu.

Aku mengemasi Peralatan Yang tadi ku gunakan untuk latihan. Hanya Buku Paket bahasa Inggris dan Pensil untuk tanda tangan Pada Daftar Hadir.

Sore Hari yang mendung. Beberapa Anak dari Ekskul Lain sudah mulai Pulang. Kelompokku adalah yang terakhir Keluar dari Area sekolah.

Aku duduk dilobi Sekolah menunggu Jemputan sambil memainkan Ponselku. Numpang Wifi Gratis disekolah.

"Eh, Amy belum dijemput?"

"Belum, kak."

"Mau pulang bareng kakak? Rumah kita Satu komplek."

"Enggak usah, kak. Mau nunggu Ayah aja. Sekalian mau ketempat sepupu."

"Oh, yaudah. Kakak tinggal."

Itu seniorku*gak boleh sebut merek*. Mamaku Seorang Guru disekolahku. Guru Matematika, Tapi jangan salah, Nilai matematikaku adalah yang terendah Dikelas. Entahlah, sepertinya otakku akan meledak melihat Rumus yang bertebaran Dipapan tulis.

Sekitar 25 menit menunggu, Dan jemputan masih belum datang. Ada beberapa Anak Kecil Tertawa tawa sambil melihatku. Aku Bingung, mereka tidak punya mata Tapi bisa melihatku dan bahkan tertawa mengerikan, Hiiiy.

Aku memainkan kembali ponselku. Suasana Sekolah Sudah mulai Dihiasi Lampu. Dan hujan mulai Turun dan menambah kesan Mengerikan.

Aku memegang Tengkuk ku saat ada suara Pelan memanggil Namaku.

"Amy."

Aku berusaha untuk tidak perduli. Tapi, suara suara itu terus memanggil namaku. Dari yang pelan sampai yang Sangat dekat dengan telingaku.

"Amy~"

"Abaikan itu Amy. Abaikan." Batinku.

Suara panggilan panggilan itu berubah Menjadi Teriakan kesakitan. Anak kecil yang tadi berlarian Dihadapanku Berlari bersembunyi di balik Pintu. Suasana Mencengkam, Disekolah yang Hampir Gelap, Hujan dan Hanya ada Satu atau dua murid yang masih berkeliaran termasuk Aku. Kulihat Anak PMR mengemasi Alat latihan Mereka.

"Amy gak pulang?"

"Belum, jemputan belum datang."

"Oh, hati hati. Tadi aku dengar suara Teriakan lagi."

"Oh, Nyadar juga toh."

"Haha, kita sama. Sama sama ditaksir sama Hantu."

"Dih,Enggak deh makasih. Mending Dikejar Cowok Ganteng Dari Korea dari pada Hantu."

"Siapa juga yang mau sama kamu."

"Yee, Akukan Pacarnya Namjoon Bities."

"Serah, Amy. Serah. Capek ngeladenin kamu tuh. Hayati lelah."

"Capek ya istirahat."

"Sabodo ah. Ngomong ama orgil."

"Uh, makasih pujiannya."

"Dasar bocah Edan."

"Hehehehe."

Trus Gak lama temanku itu pergi. Sesaat setelah dia pergi, Bau Anyir darah tercium. Menyengat. Dan itu bikin mual. Gak lama Orang yang sama Datang lagi.

"Loh, gak jadi pulang? Mau nemenin Aku?"

"Geer dih. Lagian aku baru kelar Beresin ruang PMR plus baru aja ngomong sama kamu."

"Loh, bukannya tadi disini?"

"Dih, ngayal. Makanya jangan keseringan Ngangenin Aku deh."

"Heh, Dolpino. Ngangenin kamu? Duh, aing mau Operasi gendang telinga."

"Yeeuu, awas ya kalau Kangen nyari Aku."

"Serah."

"Dasar upil Anoa."

"Kecil banget dong?"

"Iye, kamu tuh udah pendek, Jari Bantet semua, apa lagi jari kelingking kek Ulat sutra."

"Anj, ngehina yang alus dikit napa."

"Kebanyakan dialusin kamu."

"Sabodo ah. Pulang sana."

"Oh, btw, Siapa Tadi yang ngomong sama kamu. Bau anyir darah gitu Badannya."

"Nah itu, Aing juga bingung Mak."

"Amy, aku tau kamu tuh Punya Hal spesial. Tapi, sampe gak bisa ngebedain mana Arwah mana Manusia Asli itu keterlaluan banget."

"Anjir, Kamu juga punya kali."

"Ku sudah terbisa diajak ngomong Sama makhluk SKSD sejenis makhluk tadi."

Angin bertiup kencang. Hujan makin deras. Kami duduk dilobi sambil cerita ditemenin Anak Anak kecil yang gak punya bola mata tapi masih bisa ngeliat kami.

Tiba tiba aja, Ada yang narik Ujung bajuku. Aku noleh, Ada anak kecil Senyum Lebar banget, lehernya hampir putus. Aku meringis pelan ngeliat kondisinya. Kira kira, mereka ini udah Diupacara kematian kan belum, ya? Sampe Menyedihkan gitu Bentuknya.

Pintu Lobi Kehempas sama angin. Lampu penerangan dari dalam Area sekolah berkedip kedip sampe Akhirnya Mati satu persatu dan itu sukses bikin sekolah Benar benar gelap. Temanku yang tadi duduk Disampingku berdiri sambil narik tanganku.

"Amy, kita pindah ke pos satpam aja, yuk. Mereka makin ganas kalau udah senja kayak gini."

Pas mau Pergi, ada kilat sama Petir keras. Kami ngeliat Sekilas ada bayangan orang bawa Pedang trus kepalanya gak ada. Alhasil kami Akhirnya lari ke pos satpam nerobos Hujan. Peduli amat sama ujan.

"Sumpah, ngeri banget mereka. Aku jarang pulang setelat ini jadi jarang ngeliat mereka."

"Huh, Anak PMR selalu pulang telat. Jadi aku udah biasa ngeliat mereka. Biasanya mereka Narik narik bajuku sambil ngomong minta tolong."

"Kesian sih. Tapi mereka juga yang mau mati kan awalnya."

Gak lama jemputan datang. Pas mau pamit sama temanku. Dianya udah gak ada. Lah, yang ku ajak ngomong tadi siapa?

TBC.

Hanya Pengalaman. Hehehe. Maaf Jarang Update.

방탄소년단 Horror Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang