8. Hilang

27 4 0
                                    

Happy Reading~

"Aku pulang!" Ujarku, aku pun berniat untuk langsung masuk kamar setelah membuka sepatuku.

"Kok buru-buru?" Tanya ayah.

"Emang ada apa? Aku lelah, ingin kekamar.." tanyaku berbalik nanya dan sambil menjelaskan.

"Ngambek nih ceritanya??" Tanya ayah lagi.

Kayak perang nanya saja -_-

"Aku tidak ngambek, aku hanya lelah.. dan juga pacarku akan mengantarku be.. sok.."
AAAAAAAHHHH, LUPA! LUPA LAGI NGOMONG SAMA AYAHH.. WAYOLOH GIMANA!

"Oh.. ganteng gak kayak ayah?" Tanya ayah bercanda

What.. ayah gak marah? Kok bisa..

"Lebih ganteng malah.." hehe, aku bercanda juga sajalah.

"Yah... Lebih ganteng ya.. yaudah.. ajak dia untuk makan malam hari minggu besok, Ayah akan menilainya. Jika ayah tak suka dengannya maka putuslah dengannya." Ayah tau-tau serius. Tapi baiklah.. kurasa ia Akan menyukai Raph..

Aku pergi menuju kamarku meninggalkan ayah. Tapi ayah menganggap kepergianku adalah jawaban 'ya'.

***

Hari ini adalah hari dimana 'ia' akan mengantarku. Ayah pasti akan menilainya juga, pertama dari penampilan. Mungkin yang kedua disaat hari Minggu ayah akan menilai sikapnya.

Tok tok tok!!

"Iya sebentar!" ucap mamah.

"Siapa mah?" Tanya ayah.

"Permisi tante, permisi om.. saya mau antar Sora ke sekolah" ucap Raphael dengan sopan.

"Memang kau siapanya Sora?" Tanya ayah lagi.

"Saya Raphael, pacarnya.." jawab Raph.

Pasti saat ini ayah sedang berpikir bahwa Raph adalah orang yang pemberani dan tidak malu-malu.

"Oh.. yaudah.." ayah langsung meninggalinya dengan mamah.

"Silahkan masuk!, Sora masih bersiap-siap.." ucap mamah.

"Baiklah.."

Raph duduk disalah satu sofa yang berada di ruang tamu.

Aku segera menuruni tangga dan menuju ruang tamu.

"Mah, yah, aku berangkat ya! Dah~"
Aku berpamit pada Ayah dan mamah.

"Permisi dulu ya tante dan om!" Pamit Raphael.

"Meow? Meowwww!" Night mengatakan sampai jumpa lagi sepertinya.

Kami berdua akhirnya berangkat.

Mamah dan ayah pergi saja tanpa menutup pintu.
Night pun Keluar dan berlari mencariku yang sudah ke sekolah. Night bahkan tak hapal arah kemanapun, ia jarang sekali keluar rumah.

"Loh..? Night mana, yah?" Tanya mamah.

"Nggak tau.."  jawabnya.

"Jangan bilang kamu gak nutup pintu.." ujar mamah.

Ayah langsung mengecek pintu yang terbuka.

"Dia keluar.." ujar Ayah.

"Oh tidak!, Sora akan sangat marah!" Mamah sangat khawatir sekarang.

"Cari Night kearah sana, aku akan mencari kearah itu.." ujar ayah.

segera ayah mencari Night yang hilang, mamahpun begitu juga.

Sudah berjam-jam mereka mencari disekeliling komplek rumah. Ayah akan mencari diluar komplek, sedangkan mamah tetap mencari Night didalam komplek.

***

"Aku pulang.." aku memasuki rumah.

"H-Hai nak.." sapa mamah terlihat tegang.

"Kok pada tegang gitu?, Mamah gak kerja?, Aku mau kasih makan Night.."

"Nak.. Night hilang.." ucap Ayah.

"APA, KALIAN MEMBIARKANNYA MENGHILANG?? DIA ADALAH SALAH SATU-- EHKK AKU PERGI!" Aku sangat marah Pada mereka. Aku segera Keluar rumah dan pergi ke taman diluar komplek tapi tak begitu jauh.

Aku duduk dikursi panjang yang ada ditaman tersebut

Air mataku Keluar, untung tidak Ada orang kecuali aku. Mungkin karena masih siang anak-anak biasanya tidur.

"Aku tak percaya mereka bisa membiarkan Night menghilang.." ucapku tanpa sadar bahwa ada seseorang yang mendengarkanku.

"Night siapa?" Ia segera duduk disebelahku dan mengelus rambutku.

Suaranya tak asing, dia laki-laki mungkin aku mengenalnya. Jadi akan sangat memalukan ia melihatku menangis.

"Night adalah kucingku.. dia hilang.." jawabku.

"Oh.. kucing hilang aja sampai nangis begini, apa lagi kehilangan aku.." ujarnya.

Aku segera melihat mukanya, dan YA AMPUN, hah.. itu Raph!

"Sudah jangan nangis.. kucing itu pasti akan kembali.."

Saat dia mengatakan itu Night pun menghampiriku.

"NIGHT!!, Jangan tinggalkan aku lagi!" Aku segera lari dan memeluknya sambil kugendong.

TBC~

HAI READERS~

Semoga suka part ini ya..
Maaf Kalo Ada yang salah atau typo..

Itu dulu ya untuk Sekarang!

Makasih udh mau baca

Cya next time~

-Author Mims

Sora's Life [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang