Naruto sudah keluar dari kelasnya bersama Matsuri dan Rin. Sedangkan Sara, entahlah. Mungkin dia masuk kedalam kelompok yang membenci Naruto, Naruto sendiri tidak terlalu memperdulikanya. Itu haknya, ingin membenci ataupun tidak. Mereka lebih memilih pergi kekantin untuk beristirahat.
Dikantin sangat penuh sesak dengan orang, yang didominasi oleh perempuan. Mereka meneriakan nama seseorang, dengan samar dia Naruto dapat mendengar nama Akatsuki.
"Rin! Akatsuki itu apa? "
"Kau tidak tau? Ya ampun Naruto, kau tinggal dimana sampai tidak tau siapa itu Akatsuki. Mereka itu boyband terkenal "
"Oh "
"Hanya begitu tanggapanmu? "
"Memangnya kenapa? Mereka sama sama manusia, sama sama makan nasi dan minum. Kenapa harus berlebihan menanggapinya? "
"Tapi mereka itu artis, orang terkenal. Semua memujanya karena bakat mereka dalam bernyanyi "
"Apakah seorang artis bukan manusia. Masing masing orang juga memiliki kelebihan. Yang membedakan itu dia menonjol dan yang lainya tidak. Tidak perlu memuja dengan berlebihan, mengagumi tidak apa, tapi kalau sudah berlebihan itu tidak baik. Bukan hanya merugikan diri sendiri, tapi juga orang lain. Kalau aku tidak salah dengar ada fans fanatik yang selalu mengikuti idolanya, bahkan sampai kerumahnya. Bukankah itu melanggar privasi. Lalu ada lagi yang mencelakai seseorang karena orang itu dekat dengan idolanya. Mencintai secara berlebihan itu tidak sehat, banyak terjadi tindak kejahatan karenanya. Jadi lebih baik cintailah dengan sewajarnya. Bila kau benar benar mencintai seseorang do'akanlah yang terbaik untuknya, jangan suka memaksakan kehendakmu sendiri. Karena bukanya akan balik mencintaimu dia malahan akan membencimu " tanpa Naruto sadari, banyak orang yang mendengarkan perkataanya. Termasuk anggota Akatsuki. Mereka tersentuh dengan ucapan Naruto, karena mereka merasakan apa yang Naruto katakan. Mereka tidak bisa bebas keluar ataupun ketempat umum lainya. Mereka harus terus menyamar saat keluar agar tidak diikuti. Kadang mereka merasa lelah hidup sebagai seorang artis. Tetapi saat mereka ingin berhenti, mereka selaku ingat pada saat saat mereka berjuang dulu sampai bisa seperti sekarang. Kesuksesan mereka juga tidak lepas dari dukungan para fans, jadi mereka tidak bisa sembarang membentak atau berbicara kasar pada fans.
"Apa kamu memiliki idola? "
"Tentu setiap orang pasti memiliki idolanya masing masing "
"Benarkah! Siapa? "
"Saudara seagama pasti tau. Beliau adalah seorang pembawa pesan dari tuhan, orang yang mendapatkan wahyu dari-Nya. Beliau adalah panutanku dalam hidup, petunjuk saatku melangkah, yang memberitau alasan kita hidup, dia adalah Nabi Muhammad SAW "
"Siapa dia, sampai kau begitu memujanya? "
"Dia adalah pembawa berita gembira, orang yang mendapat wahyu terbrsar dari Allah berupa Al-Qur'an. Dengan Al-Qur'an, kita memiliki pedoman hidup. Kita bisa membedakan apa yang benar dan yang salah. Al-Qur'an juga terdapat berbagai macam pengetahuan, dari terbentuknya bumi, orang pertama dibumi, terbentuknya janin sampai menjadi bayi, dan masih banyak yang lainya. Jadi bagaimana bisa aku tidak mengidolakanya orang sehebat beliau "
Banyak dari mereka yang mendengarkan perkataan Naruto, menyangsikan kebenaran dari ucapanya sedangkan sebagian yang lain kagum akan perkataan Naruto, dan ingin membuktikanya menggunakan mata kepalanya sendiri.
"Ah maaf, sepertinya aku terlalu banyak bicara "
"A.a tentu saja tidak apa apa " jawab Rin cepat.
Tanpa sengaja Naruto melirik kepintu masuk kantin. Naruto dapat melihat Sasuke yang sudah menunggunya.
"Mmm, maaf aku duluan. Sudah ada yang menunggu. Dah~ "
"Da~h "
Naruto sekarang berada didepan Sasuke
"Kau sudah menunggu lama? "
"Ya tapi aku menikmati ceramahmu "
"Itu bukan ceramah, tapi berdiskusi "
"Hn " ucap Saauke sambil merangkul Naruto dan membawanya pergi.
"Itu benar benar berdiskusi "
Naruto terus berbicara meyakinkan Sasuke. Yah inilah sifat asli Naruto, yaitu cerewet. Hanya didepan Sasukelah Naruto memperlihatkan sifat ini. Bila didepan orang lain, pasti yang mereka lihat adalah sosok anggun dan tenang.Pasangan SasuNaru pergi meninggalkan kerumunan yang terus memperhatikan mereka. Ada yang iri dengan kemesraan mereka, dan ada yang kecewa karena orang incaranya sudah memiliki pasangan.
"Kurasa ini pertama kalinya kita diabaikan "
"Kau benar "
"Tetapi aku merasa tertarik pada wanita itu " ucap Deidara
"Kusarankan jangan " ucap Obito
"Kenapa? Mereka belum menikahkan? "
"Siapa bilang, kau ingat wanita yang menikah dengan sepupuku? "
"Ya, memang kenapa? "
"Dia orangnya, kau tidak lihat siapa yang merangkul dia? "
"Benarkah, jadi dia adalah wanita yang membuat satu keluarga inti Uchiha pindah agama? "
"Ya, benar "
"Waaah, pasti dia adalah orang hebat sampai bisa membuat seseorang seperti tuan Fugaku yang berwatak keras sampai meninggalkan agama yang telah dianutnya sedari kecil, apa lagi ini sampai satu keluarga "
"Sebenarnya aku baru bertemu denganya secara langsung baru satu kali. Kau ingat satu tahun yang lalu, saat kita batal konser di Hokaido.
"Tentu saja aku ingat "
"Saat itu adalah kali pertama aku bertemu denganya. Pertemuan pertama yang memberikan kesan mendalam bagiku "Flasback
Hari ini adalah hari pernikahan sepupunya dengan seorang wanita muslim. Hal yang sempat menjadi pertentangan besar dikeluarga besar Uchiha. Apalagi adanya para ketua yang selalu berpikiran kolot. Tetapi saat Fugaku berbicara maka tidak akan ada yang menentang.
Ini pertama kalinya bagi Obito melihat upacara pernikahan seperti ini. Tidak ada musik pengiring, tidak ada pendeta. Hanya meja dan kursi yang disiapkan sedemikian rupa untuk mengikat janji atau yang mereka sebut itu Ijab Qobul.
Bila biasanya yang Obito dengar saat pernikahan, mempelai hanya perlu menjawab iya. Tapi ini Sasuke harus mengucapkan kata panjang.
Bagi Obito ini merupakan hal yang menarik. Tetapi masih belum bisa mengenbalikan moodnya yang buruk akibat konser yang dibatalkan, bukan hanya fans yang kecewa tapi agensinya juga merugi besar sehingga mereka ditungtut bekerja siang malam untuk menutupi kerugian. Ini membuatnya sangat lelah.
Sudah saatnya bagi Obito untuk mengucapkan selamat pada pasangan baru.
"Selamat atas pernikahanmu "
"Trimakasih paman "
"Bisakah kau memanggilku Nii-san saja, usiaku masih muda "
"Tapi kau memang pamanku " ucapan Sasuke membuat mood Obito yang sudah turun menjadi semakin turun.Saat Obito melihat kearah sang pendamping, Obito dapat melihat tatapan yang, entahlah Obito tidak bisa menjelaskanya.
"Apa ada sesuatu diwajahku? "
"Ah maaf bila itu mengganggumu, tapi apa kamu memiliki masalah? "
"Darimana kau tau? "
"Itu terlihat jelas diwajahmu "
"Paman lebih baik katakan masalahmu padanya, biasanya dia selalu memiliki jawaban atas masalah apapun "
"Jangan mengada ngada, aku bukan orang yang hebat sampai mempunyai jawaban atas masalah setiap orang " ucap Naruto merendah.
"Baiklah, aku adalah salah satu anggota dari suatu grup " Obito sengaja tidak mengatakan siapa sebenarnya dirinya.
"Acara kami gagal ditampilkan sehingga kami memiliki kerugian yang besar. Jadi kami harus banting tulang siang dan malam untuk menutupi kerugian. Kau tau itu sangat melelahkan. Jadi bagai mana menurutmu? "
"Iklaskan saja "
"Hah, kenapa aku harus mengiklaskanya? "
"Apakah dengan berkeluh kesah semuanya akan kembali? Tidak kan? Lebih baik kamu menikmati pekerjaan yang sedang kamu lakukan. Dengan menikmatinya aku yakin pekerjaan seberat apapun akan terasa ringang. Bila terus menesali yang telah lalu, itu tidak ada gunanya lebih baik terus maju, jangan lihat kebelakang. Boleh melihat sesekali kebelakang asalkan itu dilakukan untuk sebagai tolak ukur kedepanya nanti agar tidak melakukan kesalahan yang sama. Aku yakin Allah pasti tau yang terbaik bagimu, mungkin sekarang kamu tidak tau, tetapi nanti kamu akan mengatakan. Aah untung saja atau kalau aku melakukan itu aku pasti akan lebih rugi " mendengarkan nasehat dari Naruto. Obito merasa mendapatkan pencerahan.
"Ah terima kasih, kau benar Sasuke dia memang memiliki segala jawaban yang dibutuhkan. Ngomong ngomong siapa namanya?"
"Naruto, Uchiha Naruto " ucap Sasuke sambil memandang Naruto dengan penuh kasih sayang.End Flasback
"Kau taukan seminggu setelah dibatalkanya konser itu, tempat itu dijadikan tempat bom bunuh diri. Aku tidak tau apa yang terjadi pada kita bila konser itu tidak dibatalkan. Mungkin kita juga akan menjadi korban bom bunuh diri itu juga "
"Wah dia benar benar hebat, apakah dia bisa melihat masa depan sampai bisa bicara seperti itu "
"Aku tidak tau "Tanpa mereka sadari, pembicaraan mereka itu didengar oleh seseorang.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumahku Surgaku ( Sequel Kekasih Syurgaku)
FanfictionMenceritakan kehidupan SasuNaru setelah menikah.