Aku membuka mataku perlahan namun pemandangan yang kudapati bukanlah atap dikamar biasa aku terbangun. Melainkan awan jingga dengan sinar matahari sore yang menghangatkan.
Aku mengerjapkan mataku lama berharap kalau apa yang kulihat tadi salah. Namun percuma, saat aku membuka mata pemandangan yang kulihat masih sama seperti sebelumnya.
Suara desiran angin sampai ketelingaku, bahkan aku dapat merasakan hembusan angin diwajahku.
Aku meraba disekitarku, berharap aku akan merasakan lembutnya kasur yang biasa aku tiduri. Namun sesuatu yang kusentuh dengan sensasi kering dan renyah membuatku langsung mengambilnya untuk kulihat.
"Daun?"gumamku heran
Sontak akupun langsung terbangun dan melihat sekelilingku.
"Hutan? Kenapa aku disini?"
Aku meraba-raba tubuhku.
"Masih lengkap."ujarku legaAku beranjak berdiri lalu mengintari pandangan kesekelilingku mencari petunjuk yang dapat memberitahuku tentang dimana aku saat ini. Namun nihil, aku tak menemukan apapun. Yang kulihat hanyalah pepohonan dan hamparan dedaunan kering dibawahnya.
Aku mengarahkan pandanganku keatas melihat kearah langit sore yang menghangatkan.
"Apa-apaan ini? Bukankah aku tadi sedang tertidur? Aku bahkan baru saja memejamkan mata kenapa tiba-tiba bisa ada disini?"protesku.
Sebuah ide konyol terlintas dibenakku. Aku tersenyum dan mengangkat kedua telapak tanganku.
Plak...
Aku menampar kedua pipiku keras.
"Tidak sakit?"
Aku mencoba menampar pipiku lebih keras ditambah dengan cubitan berkali-kali.
Plak..plak..plak..
"Sungguh, ini tidak sakit!"
Berarti ini mimpi.
"Sekarang bagaimana aku bisa terbangun dari sini?"tanyaku pada diriku sendiri
"Tapi diatas itu semua, tempat apa ini? kenapa harus disini?"
Aku baru saja hendak menyusuri hutan tempat aku bermimpi ini ketika suara derapan terdengar nyaring menuju kearahku.
Deg!
Aku tidak tahu apa yang terjadi tapi tubuhku langsung reflek menyembunyikan diri dibalik pohon didekatku.
Suara derapan itu terdengar semakin mendekat.
Cepat!
Senada dengan detak jantungku yang ikutan berdetak kencang.
"Ini cuma mimpi. Ini cuma mimpi."batinku berulang-ulang berusaha menetralkan detak jantungku. Sejujurnya aku ingin tahu apa yang sedang berlari kearahku ini, apakah manusia? ataukah binatang? Seharusnya aku tidak perlu bersembunyi. Tapi tubuhku berkata lain, ia menginginkanku menyembunyikan diriku.
Suara derapan itu terdengar semakin jelas dan kini ku tahu kalau itu bukanlah manusia. Tidak ada manusia yang bisa berlari secepat dan selincah itu.
Drap..drap..drap..
Suara itu kini telah berada tak jauh dibelakangku. Namun beberapa langkah dari posisiku bersembunyi suara derapan itu tiba-tiba terhenti.
"Ada apa?"batinku heran masih dengan jantungku yang terus berdegup kencang.
"Astaga, apa itu? Menggeram? Apa yang menggeram?"batinku kaget karena pendengaranku menangkap suara geraman yang sangat kentara.
Pikiranku langsung melayang, menerka-nerka sesuatu dibelakangku ini yang tampaknya menyadari keberadaanku tapi tidak langsung menyergapku.
"Apa itu anjing? Bukankah anjing menggeram? Setahuku anjing juga memiliki pendengaran yang tajam jadi pastilah ia mengetahui ada aku disini. Tapi mana mungkin ada anjing dihutan seperti ini. Lagipula biasanya anjing akan langsung menyergap dan bertatap muka dengan targetnya. Tapi sesuatu ini malah diam dan bersiaga ditempat. Tunggu, tapi apakah memang aku yang disadarinya itu? Atau jangan-jangan hal lain. Tapi siapa lagi yang ada disini kalau bukan aku? Astaga, ini konyol sekali. Lalu apa sebenarnya sesuatu itu?"pikirku keras.
Aku mencoba menyesuaikan kemungkinan hewan-hewan lain yang masih menggeram dibelakangku ini, namun percuma. Aku tidak menemukan satupun yang sesuai dengan deskripsinya.
"Atau jangan-jangan!Astaga, benar juga. Pas sekali."pikirku mencapai kesimpulan.
"Serigala! Tapi bagaimana mungkin?"batinku heran karena setahuku didaerahku bahkan dinegaraku tinggal tidak ada serigala. Serigala hanya hidup didaerah Eropa dan Amerika. Yeah tapi setahuku.
Mengabaikan perdebatan konyol dipikiranku, pendengaranku kini mendengar suara langkah kaki berjalan mendekat kearahku. Tidak mengendap-endap. Langkahnya terdengar tenang namun berhati-hati.
Dag...dig..dug..dag..dig..dug..
Kini dapat kurasakan jantungku seolah melompat-lompat, keringatku bercucuran. Langkah yang semakin mendekat itu membuat nyaliku makin ciut.
Aku memeluk lututku erat. Kini ketakutan mulai merasuki diriku.
"Ayolah, ini hanya didalam mimpi. Kenapa aku harus takut?"pikirku kesal.
"Astaga, persetan dengan mimpi! Bagaimana kau masih bisa berpikir seperti itu setelah semua ini. Dasar bodoh! Disaat seperti ini insting lebih utama dibanding logika. Kau mau kita mati konyol karena logika dalam mimpimu itu."cerca batinku karena logiku tak sejalan dengannya.
Tap...
Suara langkahan kaki disebelah pohon tempat aku bersembunyi membuatku menolehkan kepalaku. Meski ketakutan logikaku masih penasaran untuk mengetahui makhluk apa yang kini sudah melangkahkan kakinya tepat disebelahku.
"Astaga, kaki itu!"
-
KokoroKuroe©
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Alpha - In a Dream - #COMPLETE
LobisomemMalam itu aku tertidur seperti biasa. Tidak ada hal aneh ataupun unik sebelumnya yang cukup untuk membuatku berpikir untuk memulai sebuah kisah tentang Werewolf. Kuakui sebelumnya aku memang sempat membaca cerita tentang Werewolf. Mungkin sekitar 5...