Dan
"Plak!!!"
Sebuah tamparan keras mendarat dipipi tirusnya.
Aku terdiam tak percaya, aku baru saja menamparnya.
"Kau!"
-
Kini pandangan kami bertemu, aku setengah menunduk tak sanggup balas menatap mata indah emasnya yang kini menyala penuh amarah menatapku. Ku akui itu kesalahanku. Hanya saja sudah terlalu berlebihan bagiku untuk dicium pria asing sepertinya yang tidak aku kenal."Kau!Berani sekali menamparku." Ujarnya marah.
Aku terdiam, kupandangi mata keemasan itu yang mulai menghitam.
Tok..tok..tok..
Suara ketukan itu kembali terdengar. Ku lihat ia menghela nafas sambil mengusap wajahnya kasar.
"Ada apa?"ujarnya kesal.
Aku terdiam.
"Apa kepalanya ikut terluka karena tamparanku tadi. Kenapa ia berbicara sendiri?"batinku.
"Aku sedang ada urusan. Nanti kita bicarakan lagi."ujarnya mengakhiri percakapan.
-
Aku terdiam. Pikiranku sibuk memikirkan hal-hal aneh yang terus kualami. Sementara mataku terus memperhatikan pria aneh dan mesum yang baru saja ketemui ini. Kuakui aku sama sekali tidak mengenalnya. Bahkan belum pernah sekalipun melihat wajahnya.
"Jadi, apa kau terpesona padaku?"tanyanya yang membuatku langsung tersentak dari lamunanku.
Aku tersenyum kikuk, mengetahui ia ternyata mengetahui kalau aku memperhatikannya.
"Siapa kau sebenarnya?"tanyanya langsung yang membuatku kebingungan.
Aku menelan ludah kasar.
"Jadi setelah kau menciumku itu yang kau tanyakan?"batinku kecewa
Aku terdiam. Pikiran ku berhamburan, berusaha menyusun kembali kepingan-kepingan ingatan tentang yang ku alami sebelumnya. Mulai dari mimpi tersesat, bertemu serigala dan akhirnya ada disini dan bertemu dengan pria mesum aneh yang tidak ku kenal sama sekali.
Aku menggaruk kepalaku yang anehnya tiba-tiba terasa gatal. Meski begitu aku tak merasakan rasa sakit atau seperti biasa aku menggaruk kepala. Dan baru kusadari ternyata ini masih didalam mimpi.
Ia masih memperhatikanku. Menungguku memberi jawaban tentang kehadiranku yang mungkin asing juga baginya. Hanya saja jika memang begitu kenapa ia harus menciumku? Pertanyaan yang seolah takkan terjawab olehku meski aku berusaha mencari jawabannya.
Aku menghela nafas pelan. Lalu balas menatapnya mantap.
"Oke. Aku tidak yakin harus mengatakan ini. Tapi aku yakin seyakin-yakinnya, aku saat ini ada didalam mimpi."jelasku pelan.
"Ini aneh, terlalu aneh untuk menjadi nyata. Aku tidak kenal kau. Tidak tahu ini dimana. Zaman kapan. Tanggal berapa. Aku bahkan tidak tahu bagaimana aku bisa ada disini. Lagipula aku sama sekali tidak merasa sakit meski aku menggaruk-garuk atau mencubit-cubit diriku seperti ini."lanjutku sambil mencubit-cubit tanganku yang memang tidak berasa apapun itu.
"Ini benar-benar seperti didalam mimpi! Ya kan? "ujarku meyakinkan.
"Kau benar dan Aku tau itu."jawabnya yang membuatku langsung membelalakan mata kaget.
"Apa!?"
©KokoroKuroe
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Alpha - In a Dream - #COMPLETE
Hombres LoboMalam itu aku tertidur seperti biasa. Tidak ada hal aneh ataupun unik sebelumnya yang cukup untuk membuatku berpikir untuk memulai sebuah kisah tentang Werewolf. Kuakui sebelumnya aku memang sempat membaca cerita tentang Werewolf. Mungkin sekitar 5...