Ia tertawa bahkan sampai terpingkal-pingkal. Sementara aku menatapnya bingung.
"Apa kau gila?"tanyaku
-
"Malaikat?kau bilang aku malaikat?hahaha... Apa aku terlihat seperti malaikat dimatamu? Memangnya ada makhluk seperti itu. Kurasa kau sedikit banyak masih trauma karena kejadian tadi. " ujarnya sambil tertawa menyindir.
Aku mendengus kesal. Mukaku kini memerah menahan marah, tapi kemudian berganti menjadi malu ketika jemarinnya bergerak mengusap lembut bibirku.
"Manis."gumamnya
Aku baru saja hendak menepis kasar sentuhan itu ketika tangannya merangkul pinggangku semakin dekat padanya.
"Biarkan aku merasakannya lagi."ujarnya pelan dengan suara baritonnya yang serasa menggema padaku.
Aku terdiam, tak mampu lagi berkata-kata. Kata-katanya terasa begitu kuat, membuatku tak bisa melawan bahkan meski hanya untuk berkata tidak.
Ia mendekatkan wajahnya perlahan. Cukup untuk membuat jantungku kembali memompa dengan cepat. Ku rasakan wajahku kini memerah karena malu.
Pria yang kusebut malaikat aneh dan cabul itu menciumku lama. Ciumannya terasa semakin dalam, sampai terasa sulit bagiku bahkan untuk sekedar mengambil nafas. Aku meremas bahunya keras dan memukulnya. Ku rasa aku akan segera mati kehabisan nafas kalau ia tak kunjung melepaskan ciumannya.
Tok..tok..tok..
Suara ketukan pintu menyadarkan ku dan dia dari ciuman yang memabukkan itu. Ia mengerang lalu melepaskan ciumannya, tapi lengannya masih merangkul erat pinggangku. Buru-buru aku mengambil nafas. Ini benar-benar sudah gila. Beruntung suara ketukan itu menyadarkannya dari kegilaan yang hampir membuatku mati kehabisan nafas.
Belum sampai semenit aku menormalkan kembali pernapasanku saat tangannya mendorong tengkukku mendekat padanya. Untuk kesekian kalinya ia menciumku. Sementara itu suara ketukan pintu yang semakin panjang membuatku buru-buru mendorongnya kasar
Dan
"Plak!!!"
Sebuah tamparan keras mendarat dipipi tirusnya.
Aku terdiam tak percaya, aku baru saja menamparnya.
"Kau!"
-
©KokoroKuroe
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Alpha - In a Dream - #COMPLETE
VârcolaciMalam itu aku tertidur seperti biasa. Tidak ada hal aneh ataupun unik sebelumnya yang cukup untuk membuatku berpikir untuk memulai sebuah kisah tentang Werewolf. Kuakui sebelumnya aku memang sempat membaca cerita tentang Werewolf. Mungkin sekitar 5...