Hiruk pikuk di tengah Hutan Krisan terjadi setelah adanya pengumuman akan pemilihan "Duta Hutan". Setiap insan memperbincangkan hal-hal yang menjadi syarat utama terpilih sebagai duta hutan. Mulai dari tata penampilan hingga pengetahuan tentang Hutan Krisan. Perlombaan ini adalah hal yang ternama di Hutan Krisan, di mana sang pemenang kedudukannya akan sejajar dengan anggota Kerajaan Shava; Kerajaan utama di Hutan Krisan yang dipimpin oleh Noah--Singa sang raja hutan.
Sore itu Merak, Jerapah, dan Katak bertemu di pinggiran kolam tempat yang biasa mereka kunjungi untuk bercengkerama. Tak luput dari obrolan mereka membahas akan pemilihan duta hutan.
"Bukankah ini hal yang telah lama terhenti?" tanya Jerapah
"Iya, sudah tiga dekade lebih Tuan Cenderawasih memegang gelar itu. Sebelum pada akhirnya Tuhan rindu padanya, dan memintanya kembali pulang," jawab Katak
"Kalau begitu ini adalah waktu yang tepat untuk sebuah perubahan, bukan?" tanya Merak
"Tentu," jawab Jerapah dan Katak secara bersamaan
"Lebih dari sekadar pemilihan duta hutan, momentum ini sudah ditunggu-tunggu oleh seluruh warga hutan. Namun, tanpa maksud menjelekkan kinerja Tuan Cenderawasih," ucap Katak
"Iya, benar. Tak bisa kita menutup mata 'tuk pembangunan yang sudah dilakukannya selama ini. Hanya saja kita butuh penyegaran yang bisa melakukan pembangunan bukan hanya sekadar pada sarana hutan saja. Melainkan membangun kehidupan masyarakat Hutan Krisan juga," ucap Jerapah
"Lalu, apakah kalian tak tertarik untuk mengikuti perlombaan ini?" tanya Merak
"Aku tak cukup cakap untuk menempati posisi itu," ucap Katak
"Tapi bukankah kau memiliki suara yang nyaring, dan penampilanmu juga selalu sesuai dengan acara-acara yang kita datangi," ucap Jerapah
"Ah... Kau terlalu pesimis, Tak. Bukankah penampilan selalu jadi nomor satu. Aku akan ikut pemilihan itu, dan akan kutunjukkan nanti betapa indahnya sayap yang kupunya," ucap Merak
"Bukankah tadi sudah kubilang, Mer. Bahwa menjadi seorang duta hutan itu tak hanya dari segi penampilan saja. Jauh dari itu, kita harus mempunyai pola pikir, sikap, serta sosok panutan lainnya yang harus kita miliki," ucap Katak
"Hahaha... Lihat saja nanti, aku pasti menjadi pemenang pemilihan duta hutan kali ini." Merak berkata sambil tertawa lepas
Di lain tempat ada pula perbincangan yang membahas tentang pemilihan duta hutan.
"Apakah kalian sudah mendengar perihal pengumunan diadakannya perlombaan pemilihan duta hutan?" tanya Kelinci
"Iya, tentu. Kabar itu pasti sudah merasuki telinga setiap makhluk di hutan ini," jawab Landak
"Apakah kita tak bergabung untuk pemilihan itu?" tanya Kelinci
"Tentu, setiap penghuni hutan ini boleh mengikuti," jawab Simpanse
"Kalau begitu, mari kita menyiapkan diri untuk hari itu," ucap Landak
"Siap," jawab Simpanse dan Kelinci bersamaanKeesokan harinya, Simpanse, Kelinci, dan Landak berkumpul di sebuah pondok untuk menyiapkan diri dalam pemiliham duta hutan. Mereka berbincang akan hal-hal yang menjadi tujuan mereka nanti bila terpilih sebagai duta hutan. Landak berencana merubah letak pusat perhutanan agar setiap sudut wilayah bisa mengakses dengan mudah kebutuhan-kebutuhan mereka. Sedangkan Kelinci memilih mensetarakan wilayah-wilayah tanpa ada pergolakan antara ras yang berbeda. Namun Simpanse belum menemukan apa gagasan yang akan dia pilih dan wujudkan untuk Hutan Krisan apabila nanti dia menang.
Sore hari menuju senja, mereka bergegas ke posko pendaftaran untuk mendaftarkan diri sebagai calon duta hutan. Tanpa disangka-sangka ada seleksi administrasi awal yang dilakukan oleh panitia. Setiap hasil awal ini tidak bisa diganggu gugat. Dan diantara Simpanse, Kelinci, dan Landak hanya Simpanse yang lolos ke tahap berikutnya.
"Memang tak bisa dipungkiri, kharismatikmu terpancar sangat jelas, Sim." Landak menepuk pundak Simpanse
"Ah, bukan begitu, kawan. Aku sungguh jauh dari apa yang kalian pikir. Aku hanyalah simpanse biasa yang sama dengan lainnya," ucap Simpanse
"Hm... Dan ini satu lagi, kau selaku rendah hati, Sim. Bukan begitu, Lan," ucap KelinciDi tempat itu terlihat juga, Merak, Katak, dan Jerapah yang akan mendaftarkan diri. Tetapi hanya Merak yang mengikuti perlombaan pemilihan duta hutan ini. Dan Merakpun lolos ke tahap berikutnya. Di mana pada tahap itu setiap calon duta hutan akan diadu dalam tahap cerdas cermat yang membahas tentang pengetahuan pada Hutan Krisan. Lalu beranjak ke tahap mengemukakan visi dan misi; Penilaian ini dari segi pembawaan dan bobot visi misi mereka. Hasil akhir di tentukan oleh Raja Noah.
"Lihatlah! Si bongok itu ikut pemilihan ini juga," ejek Merak
"Sepertinya kau tak harus berucap begitu, Mer." Landak menatap sinis Merak
"Sudahlah, Simpanse itu memang tak layak mengikuti pemilihan ini." Merak tertawa
"Setiap penghuni Hutan Krisan mempunyai kesempatan yang sama, Mer," ucap Kelinci
"Merak, kalau memang kau berpikir dirimu layak sebagai pemenang. Mari tunjukkan dan ikuti pertandingan ini secara sehat," ucap Katak
"Benar, kalian hanya perlu menyiapkan diri untuk hal ini," tegas LandakMerekapun kembali ke rumah masing-masing. Masih tersisa dua minggu lagi untuk pemilihan duta hutan. Simpanse memanfaatkan waktu itu untuk terus berlatih didampingi oleh Kelinci dan Landak. Mereka belajar akan pengetahuan secara detail akan Hutan Krisan. Mulai dari silsilah Kerajaan Shava, persebaran wilayahan antar ras hewani, pusat-pusat wilayah strategis, hingga menyiap diri lebih matang akan penampilannya nanti. Simpanse memang salah satu hewan yang memiliki kharismatik lebih dibandingkan yang lain. Dia bisa lebih cepat tanggap akan segala masukan yang t'lah diberikan oleh Landak dan Kelinci. Dan akhirnya Simpanse sudah benar-benar siap akan pemilihan duta hutan itu. Lain halnya dengan Merak, dia tidak sama sekali melakukan persiapan. Dia malah bersantai ria dan acuh akan pemilihan itu.
"Merak, waktu yang tersisa semakin sedikit. Tidakkah kau harus lebih rajin lagi untuk mempersiapkan itu semua?" tanya Jerapah
"Sudahlah, tenang saja. Aku sudah paham akan semua itu," jawab Merak
"Apa kau yakin, jangan terlalu meremehkan. Kita di sini sebagai kawanmu yang ingin membantumu agar hasil yang kau peroleh maksimal, Mer," ucap Katak
"Apa aku terlihat ragu-ragu?" Merak berucap sambil memekarkan sayapnya
"Bukan begitu, apa kau tak lihat. Peserta lain terus belajar, Simpanse, Merpati, Rusa, Monyet, dan lainnya. Mereka terus melatih diri mereka. Karena ini tidak hanya perihal kecantikan sayap yang menunjang penampilanmu saja," ucap Jerapah
"Ah! Kalian ini terlalu berisik." Merak geram dan segera meninggalkan Jerapah dan KatakTak terasa hari pemilihan Duta Hutan Krisan telah tiba. Para peserta berkumpul di gedung kejayaan untuk melakukan perlombaan. Sesi adu cermat berjalan ketat, dan hanya meloloskan tiga peserta saja, yaitu: Simpanse, Merak, dan Rusa. Pada tahap selanjutnya adalah penampilan visi misi yang akan ditentukan pemenangnya oleh Raja Noah. Rusa mendapat urutan nomor satu, dia menuturkan bahwasanya Hutan Krisan cukup menjaga persatuan antar ras hewani itu akan menunjang segala proses kehidupan. Simpanse mendapat urutan nomor dua. Dia pembawaan yang sopan dan ramah ditunjang dengan aura kharismatiknya, Simpanse memaparkan bahwa apabila dia terpilih sebagai Duta Hutan Krisan, dia akan membangun Hutan Krisan bersama dengan membangun masyarakat Hutan Krisan. Dan dia akan selalu mendengar segala keluh kesah masyarakat Hutan krisan dan segera menyelesaikan permasalahan yang timbul. Urutan terakhir adalah Merak. Dia tampil tak seperti biasanya sayapnya terlihat tak semekar hari-hari sebelumnya. Kejadian itu sontak membuat semua warga hutan bergerutu. Merak menjadi tidak percaya diri, dia hanya bersuara lirik dan terbata-bata mengucapkan visi misinya. Segera Merak turun dari podium. Simpanse pun mengikuti Merak.
"Ada apa Merak, mengapa sayapmu begitu?" tanya Simpanse
"Sungguh aku telah salah, Simpanse. Kemarin aku bermain tanpa memikirkan resiko yang akan kudapatkan. Akan berlari-lari mengelilingi hutan, tanpa sadar ada sebuah batu lalu aku tergelincir dan sayapku pun menjadi sakit." Merak berucap sambil berkaca-kaca
"Harusnya kau lebih berhati-hati menjaga kesehatanmu," ucap Simpanse
"Iya, seharusnya aku bertingkah seperti itu, Sim," ucap MerakTerdengar suara yang mengharuskan perserta untuk berkumpul karena pengumuman sang pemenang akan segera dilakukan. Simpanse dan Merak pun berjalan ke sumber suara.
"Dan telah tiba waktu yang ditunggu-tunggu. Saya sebagai perwakilan panitia akan mengumumkan siapa yang menjadi "Duta Hutan Krisan" selanjutnya. Dan pemenang dalam perlombaan ini adalah Simpanse." Serigala berteriak dan menunjuk ke arah Simpanse.
Suara riuh pun bergelora di segala sudut gedung kejayaan. Menyambut Simpanse sebagai Duta Hutan Krisan yang baru. Semua mengucapkan selamat kepada Simpanse.
"Selamat atas kemenanganmu, Simpanse." Ucap Kelinci seraya memeluknya
"Ini semua adalah usahmu, kawan. Tak ada yang sia-sia," ucap Landak
"Aku turut senang, semoga Hutan Krisan semakin lebih berkembang," ucap Katak
"Selamat, Simpanse. Aku baru mengerti, bahwa dalam meraih sebuah kemenangan butuh usaha dan tidak hanya mengandalkan penampilan saja." Merak berucap sambil menundukkan kepalanya
"Sudahlah. Tak usah menyesali apa yang telah terjadi," ucap Kelinci
"Dalam proses aku memenangkan ini semua adalah berkat kalian semua. Aku belajar dari kalian." Simpanse tersenyum dan berpelukan dengan mereka semuaAkhirnya, Simpanse menjadi Duta Hutan Krisan dan kehidupan hewani di Hutan Krisan semakin berkembang.
***
Batu, Juni 2017
-Nai-
KAMU SEDANG MEMBACA
Loka Fabel
Short StoryKumpulan Cerpen, dimana semua tokohnya adalah Hewan. Fabel sendiri memiliki arti suatu kisah fiksi yang menceritakan para hewan yang berperilaku dan memiliki sifat layaknya manusia. Zaman dulu, kisah fabel digunakan untuk sindiran pada penguasa atau...