Part 1

333 20 4
                                    

Author POV

Esok harinya adalah hari dimana Rere akan bertempur setelah 3 tahun menyiapkan diri,  tepatnya akan terlaksana UN SMP.  Belajar giat selama 3 tahun tidak ada artinya jika nilai UN Rere tidak memuaskan. Oleh karena itu, malam ini yang harus dilakukan Rere adalah belajar dan hanya belajar.

Duduk ditempat tidur dengan memandangi laptop yang berisi file file atau bahan ujian adalah hal yang saat ini dilakukan Rere,  meskipun 2 tahun terakhir Rere adalah pararel 1 di sekolahnya Rere harus tetap belajar.

Rere POV

Hari ini aku belajar dari pagi hingga malam ini,  namun belajarku terpotong karena siang tadi aku ketiduran.  Aku berfikir keras tentang bagaimanapun caranya aku bisa mendapatkan nilai sempurna dengan kejujuran dan dapat diterima di SMA Merdeka, SMA favorite milik pamanku. Meskipun milik pamanku dan jika nilaiku tidak memenuhi syarat aku pasti diterima, namun aku ingin semua tentang hidupku hanya dialiri kisah kisah hidupku yang berjuang dengan jujur.

Mataku mulai kelelahan hingga kepalaku pusing karena sepanjang hari aku hanya sarapan dan melewatkan makan siang. Pintu kamarku bersuara dan itu pasti mama.

"Re, Makan malam dulu! Tadi siang kamu nggak makan kan? Nanti sakit lho! Papa sama kak Rero udah nunggu dibawah lho!" pertanyaan sekaligus pernyataan mama yang beruntun seperti kereta api.

"Hmm...iya ma! Bentar lagi, aku nyusul 5 menit lagi... NANGGUNG MA!!!" balasku dengan kalimat akhir yang nada bicaraku aku sedikit kutekan.

Dibalik pintu tak ada jawaban yang menandakan mama sudah pergi. Segera kumatikan laptop dan mengisi dayanya karena semenjak pagi tadi aku gunakan. Keluar kamar dan menuruni satu per satu anak tangga.

Di meja makan kulihat papa, mama, dan kak Rero yang duduk ditempat mereka masing masing seperti biasanya.

"Malam ma, pa, kak!" salamku sambil memindah nasi dari mangkok kepiringku. Mendengar salamku, mama, papa, dan kak Rero menjawab salamku dengan senyuman manis nan tulus.

"Serius amat belajarnya lo dek? Besok ujiannya apa?" tanya kak Rero yang membuatku berhenti mengunyah dan menjawabnya. "Bahasa Indonesia kak,"

"Re, apa bu Hasna hari ini nggak datang?" mama menimpali.

"Nggak ma, besok aku kan cuma bahasa indonesia, jadi bu Hasna Rere libukan." jawabku sambil.memeguk segelas jus apel buatan mama.

"Kenapa? Pokoknya besok pas matematika bu Indri harus datang, pas Bahasa inggris pak Sarta harus datang dan pas IPA bu Rina harus datang juga!  TITIK! dan,  tidak menerima penolakan!!!" nasihat mana yang sangat menyebalkan karena aku sudah merasa mampu belajar sendiri tanpa bantuan guru pembimbing.

"Pa... Lihat mama terlalu over deh,  aku kan bisa belajar tanpa guru pembimbing itu, lagian selama dua bulan terakhir ini aku sudah dibimbing sama guru guru utusan mama !" protesku ke papa dengan menarik narik lengan papa seperti anak TK.

"Udah,  dengerin mama aja!  Apa yang mama inginkan itu yang terbaik untukmu Re," ucap papa yang membela mama membuat aku cemberut dan menghabiskan makan malam ku dengan segera lalu kembali ke kamarku untukku menyambung kegiatan belajar ku.

"Belajar dikamar kakak ya dek? " tawar kak Rero. "Hmm... Boleh kak,  temenin tapi! " jawabku yang sedikit merajuk manja ke kak Rero.

Aku sedikit berlari ketika menaiki tangga yang menghubungkan lantai bawah dan lantai atas dimana kamarku ada dilantai atas. Ku memasuki kamarku dan membawa laptop,  buku buku,  dan tentunya hp ku untuk cakap cakap sama duo prettyku yang lain tidak lain adalah Niken dan Via,  kedua sahabatku semenjak aku duduk di bangku sekolah dasar.

Kacang kesayangan [Kksy#1~sedangdirevisi] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang