Chapter 6

27 1 0
                                    

Gadis cantik kecokelat-cokelatan, seperti detak jantungku. Apakah aku adalah orang yang ia impikan?









  Rosa berjalan ke arah lantai atas dan ada seorang laki-laki menghampirinya.

"Hay Rosa? Kamu ngga marah sama surat aku kan?" Tanya laki-laki itu. "Jadi...." Ucapan Rosa terpotong karena Raja datang menghampiri mereka. "Hay! Jadi kalian udah ketemu, Rosa ini Roman." Ujar Raja memperkenalkan pemuda tadi. "Aku lebih banyak ngomong daripada kerja." Ujar Roman. "Dan Roman, ini Rosa." Ujar Raja memperkenalkan lagi. "Hay Rosa?" Sapa Roman. "Hay." Sapa Rosa kembali. "Hmm Rosa? Kamu harus hati-hati sama Roman soalnya dia suka mencuri hati. Dan Roman, kamu juga harus hati-hati sama Rosa, dia suka menghancurkan hati." Ujar Raja yang membuat Rosa terdiam sambil melihat ke arahnya karena ucapannya itu, tapi Raja langsung meninggalkan Rosa dan Roman setelah mengucapkan itu. "Aku suka banget mempersatukan hati. Berteman?" Tanya Roman. "Euummm.... Aku ngga bisa temenan sama orang yang baru aku kenal. Lain kali aja ya?" Ujar Rosa sambil meninggalkan Roman. "Kamu pasti mau berteman sama aku Rosa, ngga hari ini pasti besok." Roman bergumam sendiri.
***

  Keesokan harinya, Raja, Rosa, dan Tisa bersama para keluarganya sedang sarapan di halaman rumahnya, tapi Raja selesai duluan karena harus pergi bekerja.

"Hay Raja." Sapa Roman. "Hay. Ternyata kamu berani juga ya datang kesini. Masih pagi pula." Ujar Raja. "Demi Rosa." Ujar Roman. "Yaudah masuk aja. Dia lagi sarapan sama yang lainnya." Ucap Raja. "Oke. Dah Raja." Ujar Roman. "Dah." Ucap Raja

  Roman menghampiri Rosa yang sedang bersarapan dengan yang lainnya. Ketika Roman datang, semuanya pergi dari meja sarapan termasuk Tisa. Mereka pergi karena ingin melihat Rosa&Roman berbicara berdua saja. Tapi Ibunya Rosa, Ibunya Raja, dan Tisa malah mengintip mereka yang saling diam di balik pintu.

"Aku ngerti maksud kamu Roman dan kamu juga laki-laki yang baik. Kelak, kamu pasti bisa bikin istri kamu bahagia. Tapi untuk saat ini aku belum mau menikah Roman." Ujar Rosa berbicara lebih dulu. "Emangnya siapa yang bilang aku udah siap? Rosa? Aku ngga percaya sama pernikahan yang dijodohin. Tapi nggatau kenapa waktu aku liat foto kamu, aku pengen ketemu sama orang yang difoto itu. Tapi katanya kamu ngga mau ketemu sama aku, ngga apa-apa aku udah ngelupain itu. Terus tiba-tiba kamu ada dihadapan aku, ngeliat kamu aku rasa kalau kamu itu lagi membutuhkan seorang teman. Aku cuma ingin berteman, ngga ada ikatan apapun. Seenggaknya kamu bisa punya temen yang baik kaya aku?" Ujar Roman sambil mengulurkan tangannya ke arah Rosa dan disambut baik oleh Rosa. "Inget ya! Biasanya perempuan yang temenan sama aku pasti berubah jadi pacar." Ujar Roman. "Minum tehnya." Ujar Rosa sambil melepaskan genggaman Roman.
***
  Siang itu, tisa yang selesai berenang langsung menelpon Raja yang sedang bekerja.

"Hallo Raja?" Ujar Tisa. "Iya." Jawab Raja. "Lagi apa? Lagi mikirin aku ya?" Kata Tisa. "Aku lagi kerja." Ujar Raja. "Jalan-jalan yu? Aku bosen dirumah." Ajak Tisa. "Oke. Ntar sore kita jalan-jalan." Ujar Raja. "Yee aku cinta kamu." Ujar Tisa senang sambil menutup telepon
***
  Sore itu Raja dan Tisa pergi untuk menonton. Tisa pergi duluan karena dia tidak ingin filmnya mulai sebelum dia datang dan Raja membelikannya popcorn terlebih dahulu. Lalu, Raja bertemu Roman dan Rosa.

"Hay? Kalian disini?" Tanya Raja. "Iya. Tadinya aku mau ajak Rosa keliling india tapi dia udah tau, Jadi yaudah aku ajak dia kesini, kalo disini banyak yang dia belum tau." Ujar Roman menjelaskan. "Tisa mana?" Tanya Rosa pada Raja. "Dia udah masuk, katanya nggamau ketinggalan filmnya." Jawab Raja. "Udah mulai? Terus ngapain kita diem disini? Kamu bukanya bilang dari tadi." Ujar Roman sambil berjalan kaki.

  Mereka berempat akhirnya menonton film horor bersama. Rosa yang saat itu ketakutan, tangannya refleks memeluk lengan Raja.
***
  Malam itu, Rosa dan yang lain mengadakan acara makan malam. Rosa yang selalu diganggu Roman dan Tisa akhirnya marah dan lari ke kamarnya. Saat Raja akan membujuknya, Roman menghalangi dan meminta ijin pada Raja agar dia saja yang membujuk Rosa.

"Dalam persahabatan ngga boleh bilang maaf atau terimakasih. Tapi aku tetep datang buat minta maaf." Ujar Roman. "Dalam persahabatan ngga boleh gitu. Buat apa minta maaf?" Tanya Rosa. "Gimana lagi? Kalau lagi becanda aku selalu lupa segalanya. Apa kali ini juga aku kelewat batas?" Ujar Roman. "Ehhmmm, udahlah Roman ngga ada yang bisa marah sama kamu." Ujar Rosa. "Itu karena aku lucu dan tersayang." Ujar Roman. "Oke pak lucu dan tersayang, sekarang aku mau tidur. Selamat malam." Ujar Rosa. "Jadi aku harus pergi? Okeoke. Besok kita ketemu lagi kan?" Tanya Roman sambil. "Iya Roman." Jawab Rosa. "Kamu udah ngga marah kan?" Tanya Roman lagi. "Iya." Ujar Rosa. "Mau nikah sama aku?" Tanya Roman menjebak. "Apa?" Tanya Rosa kaget. "Kamu selalu jawab iya, jadi aku jebak. Jawaban yang mau aku denger itu iya atau ngga?" Tanya Roman dan hanya ditanggapi anggukan oleh Rosa. "Oke, mending aku pikir sendiri. Dahh." Ujar Roman meninggalkan kamar Rosa
***

  Esoknya, Raja,Rosa,Tisa, dan Roman jalan-jalan di sebuah mall di india. Mereka saling berpencar. Wanita mencari aksesoris dan pria mencari baju.

"Tisa? Kemana aja kamu?" Tanya Rosa. "Aku lagi mikir kalau hubungan aku sama Raja ini dimulai dengan kebohongan Rosa. Raja harus tau kalau aku ngga pernah nulis surat buat dia." Ujar Tisa. "Udahlah Tisa kalau kamu teus nginget yang dulu, gimana kamu bakal nginget yang baru?" Ujar Tisa. "Rosa? Kamu pernah suka sama Raja?" Tanya Tisa. "Pernah.... tapi kamu udah ambil dia." Ujar Rosa dan Tisa terdiam. "Aku becanda." Ujar Rosa membuat Tisa kesal.
 
  Setelah mencari aksesoris, Mereka kembali bertemu dengan Raja dan Roman di toko buku dan setelahnya mereka pulang.
***

  Pagi ini keluarga Raja dan Rosa sedang berfoto bersama di depan halaman rumah Raja yang mewah itu. Saat Rosa, Raja, dan Tisa sedang foto bertiga, Roman datang.

"Liat? Kalian bertiga foto disini aku ngga diajak." Ujar Roman. "Kamu tau kan apa yang kita pikirin tentang kamu Roman?" Ujar Rosa bercanda. "Terserah, yang jelas aku lagi jadi bahan pikiran." Ujar Roman sambil mendekati ketiga sahabat itu tapi tiba-tiba Raja pergi meninggalkan Rosa&Roman dan diikuti Tisa. "Ngga nikah gpp, tapi kita harus punya foto berdua, biar semua orang tau kalo aku ingin menikah. Tapi... perempuannya ngga mau." Ujar Roman.

  Rosa dan Roman berfoto sambil bercanda. Tanpa mereka sadar, Tisa, Raja, dan Ibunya Rosa sedang memperhatikan mereka sambil berbicara.

"Raja? Tante suka laki-laki ini untuk Rosa. Kamu mau membujuk Rosa kan?" Tanya Ibunya Rosa. "Ya Raja, mereka cocok sekali ya? Aku yakin Rosa pasti ngga akan nolak." Ujar Tisa. "Ya tante? Tisa? Aku juga lagi nunggu kaya kalian. Aku nunggu kapan Rosa nikah." Ujar Raja.
***
  Sore harinya, Rosa menemui Raja di taman depan rumahnya.

"Kamu manggil aku?" Tanya Rosa. "Iya. Kamu mau keripik?" Tawar Raja. "Ngga ja makasih." Jawab Rosa. "Gini, ibu kamu kayanya menyukai Roman dan dia minta aku buat ngomong sama kamu. Dan sekarang apa jawaban kamu?" Jelas Raja. "Buat sekarang ini, aku belum mau nikah." Jawab Rosa. "Kenapa? Kamu udah kenal laki-lakinya kan? Apa jangan-jangan kamu cinta sama laki-laki lain?" Tanya Raja. "Udahlah Raja. Hentikan." Ucap Rosa kesal. "Itu yang mau aku jelasin ke kamu Rosa, Hentikan. Berapa banyak hati yang kamu mainin?" Ucap Raja sedikit marah. "Yang kamu anggap sebagai mainan bisa jadi kebenaran." Jawab Rosa. "Kalo gitu ubah semua ini jadi kebenaran Rosa. Denger Rosa, kalau kamu setuju buat nikah sama Roman, aku lepasin kamu. Sekarang, kamu pergi dari sini." Ujar Raja, Rosa yang mendengar semua itu menangis sambil berlari meninggalkan Raja.









Wait Next Part!!!
Jangan Lupa vomment
Jangan jadi pembaca rahasia.

Mau berteman denganku? (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang