(Author's POV)
Tytytytyd~
Tytytytyd~
Bunyi alarm yang berasal dari jam di atas meja belajar Lisa sontak membuat mata gadis asal Thailand terbuka lebar.
Gadis itu refleks mematikan alarm-nya sebelum menatap sangsi sekelilingnya. Jantungnya langsung mencelos begitu ia sadar kalau ia berada di kamarnya.
What the hell?
Lisa masih ingat dengan jelas kejadian semalam. Saat dirinya tiba-tiba menjadi bodoh dan dengan suka rela menerima titah dari Jisoo untuk melempar sebuah guci aneh ke arah seorang pria brengsek yang hampir menampar Jinye untuk yang kedua kalinya.
Guci itu pecah bersamaan dengan menyembulnya asap yang begitu tebal dari dalamnya. Setelah itu, Lisa tidak tahu apa yang terjadi. Kesadaran dirinya hilang.
Pertanyaannya, siapa yang mengantar ia pulang ke rumah?
"AAAAAAAAAAAAAA!!!!"
Lisa langsung menjerit histeris begitu menyibak selimut yang menutupi tubuhnya.
Ia telanjang.
"Wait wait wait...," ucap Lisa dengan nafas yang tertahan.
Berbagai pikiran negatif muncul begitu saja. Apa semalam ia bertemu dengan pria hidung belang? Apa ia melakukan sesuatu yang melanggar norma asusila? Apakah ... dirinya sudah tidak perawan?
"Hm ... anu gue nggak sakit sih. Alhamdullilah, kalau gitu artinya gue masih suci," tebak Lisa sotoy.
Kata mamihnya sih, kalau ngelakuin 'itu' for the first time rasanya sakit-sakit gimana gitu. Berdarah juga. Lah ini si Lisa nggak ngerasain apa-apa tuh. Nggak berdarah. Berarti masih aman, dong.
"Eh, tapi siapa yang anterin gue pulang ke rumah? Kok gue telanjang gini? Perasaan gue tidur nggak pernah lepas baju dah."
Lisa bermonolog sendiri setelah duduk dan merenung sejenak. Masih dengan tubuhnya yang polos, gadis itu mondar-mandir di dalam kamarnya sembari mencoba untuk mengingat kejadian semalam. Sama sekali tidak sadar jika sesuatu sedang mengawasinya.
"Sumpah, ini aneh banget!" ucap Lisa frustasi. Gadis itu tidak menemukan titik terang dari apa yang menimpanya.
"Duh, tenang Lis, tenang."
Lisa menarik nafasnya dalam-dalam sebelum menghembuskannya perlahan. Hal itu ia lakukan hingga berulang kali.
Kenyataan bahwa saat ini ia tidak memiliki sanak saudara atau pun anggota keluarga di Seoul membuat posisi gadis itu sulit. Ia tidak dapat bercerita pada siapa pun.
Ya. Lisa merantau sendiri ke Korea untuk menggapai mimpinya menjadi seorang dancer. Ayah dan ibunya masih berada di Thailand. Rencananya dalam waktu dekat, kedua orangtuanya akan menyusul Lisa ke Seoul.
"Ayo, coba diinget-inget lagi Lis," bisik Lisa pada dirinya sendiri. Gadis itu berjalan menuju lemari kaca di sudut kamar lalu mengambil salah satu koleksi bola sepaknya. Kebiasaan Lisa jika sedang berpikir atau menghafal pelajaran, main bola.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghostly Romance (Blackpink x BTS)
FanficOn Hold [Tahap Revisi] Jisoo, Jennie, Rose, dan Lisa nggak nyangka hidup mereka bakal berubah 180°. Empat sekawan yang hitz-nya seantero SMA Mutiara Bangsa ini diteror habis-habisan sama kawanan setan cogan. Semua bermula dari keinginan Rose untuk m...