Jinyeruwo

835 110 75
                                    

(Author's POV)

Jedag Jedug Jedag Jedug~

Alunan musik khas disko bergema ke seluruh penjuru club malam terbesar di daerah Seoul tersebut, membuat semua orang yang berada di sana ingin menggerakkan tubuh mereka. Menari mengikuti alunan musik, melupakan semua masalah dan melepas penat.

Namun tampaknya hal tersebut tak berlaku bagi Bae Jinye.

Gadis cantik dengan tubuh seksi itu hanya menatap kosong ke arah lantai dansa. Tubuhnya memang berada di sana. Tapi tidak dengan jiwanya.

"Lo sendirian aja?"

Suara itu berhasil membuat lamunan Jinye buyar. Gadis itu dengan cepat menoleh. Memandang lawan bicaranya dengan pandangan tidak suka.

"Mending lo nemenin gua, gimana?"

Sosok pria tinggi yang tanpa permisi mengambil duduk tepat di sebelah Jinye itu menyeringai. Tangannya dengan santai mengambil gelas wine Jinye yang masih penuh, meneguknya hingga habis tak bersisa.

"Sorry. Mas siapa, ya? Nggak tau diri banget jadi orang. Itu wine saya mahal," ucap Jinye pedas, membuat laki-laki itu spontan tertawa.

"Judes banget sih, lo? Ayolah kita main ke Hotel aja. Lo biasa dibayar berapa sih?"

Suara decihan Jinye lolos begitu saja dari mulut mungilnya. Sorot matanya kian tajam, menatap lawan bicaranya dengan pandangan yang penuh amarah.

Namun beberapa detik setelahnya, gadis itu tersenyum datar.

"Maaf ya, udah ada yang nemenin gua." Jinye berucap dengan nada datar khasnya.

Pria yang menjadi lawan bicaranya terdiam, menatap Jinye dengan ragu. Bulu kuduk pria itu berdiri, seiring dengan pandangan Jinye yang tiba-tiba saja tertuju pada bagian kanan dirinya.

"Mending lo pergi. Atau bakal ada gelas yang melayang ke kepala lo." Jinye kembali berucap, kali ini sambil menyeringai. Membuat pria itu bergidik ngeri dan tanpa berbicara apapun langsung berlari keluar club.

"Makasih udah niup-niupin leher cowok kampret itu." Jinye menoleh ke tempat kosong di sampingnya. Menatap malas sesosok entitas yang mungkin saat ini hanya bisa dilihat olehnya.

Sosok tinggi besar berbulu lebat itu berdiri membatu tepat di samping sofanya, entah apa yang ia mau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sosok tinggi besar berbulu lebat itu berdiri membatu tepat di samping sofanya, entah apa yang ia mau. Yang jelas, sepertinya makhluk itu takut pada Jinye. Terlihat dari sikapnya yang seperti menjaga jarak dengan Jinye.

"Oh, well. My bad. Gua lupa," ujar Jinye seraya melepas kalung dengan bandul permata biru safir yang dikenakannya. Gadis itu memasukkan kalung tersebut ke dalam tasnya.

Sekedar informasi, Jinye bisa merasakan kehadiran makhluk halus. Nggak kayak Jisoo yang bisa sampai berkomunikasi bahkan bersentuhan dengan makhlum halus, sih. Dia cuma bisa ngerasain keberadaan mereka dan kadang ngeliat sosok mereka jika si makhluk halus emang mau menampakkan diri. Nah, kalung itu merupakan kalung pemberian neneknya. Kalung itu untuk melindungi Jinye dari makhluk halus yang punya niat jahat

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ghostly Romance (Blackpink x BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang