Part. 7

2.8K 461 210
                                    

"Nuna, kau harus memperjelas semua ini, sebuah pilihan ada di depan mata"

Gadis yang di panggil Nuna, hanya mendesah kasar. Dia sudah bosan menerima pernyataan ini. Setiap hari dia terus terbayang, namun tak pernah sekalipun dia berfikir untuk melepaskan kedua lelaki yang amat sangat berarti dalam hidupnya.

"Jangan memaksaku untuk memilih Jimin-ah. Taehyung tak pantas untuk kita hianati"

Lelaki yang ternyata adalah seorang Park Jimin hanya mendecih, karena jawaban itu tak pernah luput dari pembicaraan yang telah ia mulai lebih dulu. Tepatnya setiap mereka berbicara di belakang gedung sekolah.

"Kau selalu saja mengatakan itu. Tapi, apa kau tau bagaiama perasaanku saat kau dengan mudahnya melakukan hal manis dengannya? Aku sakit dan kaulah penyebabnya Nuna"

Gadis itu menatap sekitar, merasa takut bila ada dari siswa sekolahnya yang memergoki mereka berdua. "Itu semua juga salahmu Jimin, coba saja kau yang lebih dulu mengatakannya, semua tidak akan jadi seperti ini, dan kita dapat bersama"

Jimin hanya diam, menatap gadis yang sedari dulu selalu berada di dalam hatinya, gadis yang selalu menemaninya di saat dia tengah risau atau mendapat sebuah masalah yang amat sangat sulit.

"Kau harus tau Jimin, aku tak bisa seenaknya melepas Taehyung dan pergi bersamamu, kau tau...itu akan sangat menyakitinya. Aku tak ingin persahabatan kalian itu hancur hanya karena gadis sepertiku"

Jimin mendegus, kepalanya mendongak seiring dengan sebuah amarah yang kian datang menyapa relung hatinya. Bahkan tanpa di sadari semua orang persahabatannya mulai merenggang.

"Jadi, kau melepaskanku? Begitu?"

Gadis itu menatap Jimin lekat, "aku belum bisa Jimin, aku akan memikirkan semua ini. Jadi jangan bertindak bodoh atau kau akan menyesali semuanya"

Jimin hanya diam saat gadis yang diam-diam memberikannya perasaan suka pergi begitu saja, setelah membuat hatinya tak karuan seperti ini. Dia juga bimbang antara memilih sebuah persahabatan atau cinta. Dia ingat bagaimana sahabatnya itu dahulu selalu ada untuknya, namun dia juga ingin egois untuk mendapatkan apa yang di inginkannya.

-o0o-

"Taehyung, hentikan!!" Seulgi berseru saat Taehyung yang tiada henti mengganggu dirinya yang tengah membaca sebuah novel dengan genre romance kesukaannya.

Seulgi mendegus sebal, tangannya kembali membuka bagian buku yang tengah dibacanya, dan mencoba membacanya kembali. "Astaga Taehyung! Bisa tidak jangan menyentuh barang milikku"

Ya. Sedari tadi Taehyung terus saja mengganggu dengan menggeledah semua barang-barang yang di bawa Seulgi dalam tas milik gadis bermata sipit nan indah itu. "Apasih yang kau cari, kau membuatku risih!"

Taehyung yang masih sibuk menggeledah mencoba megeluarkan suaranya. "Aku penasaran. Apa yang gadis sepertimu bawa di dalam tas ini" sambil mengeluarkan semua barang, Taehyung terlihat berseru senang saat matanya menatap suatu benda yang menarik perhatiannya. "Apa ini dirimu? Woaah, ternyata wajahmu sedari kecil sangat manis ya"

Seulgi melotot, foto masa kecilnya kini berada di tangan yang salah. Ingin sekali dia melepaskan tinjunya ke arah Taehyung yang kini berseru mengundang teman-temanya yang lain. "Hei lihat ini, Seulgi ternyata gadis yang manis ya"

Semua lelaki menggerumuti Taehyung yang asik berceloteh ria, untungnya guru Kang tidak datang hari ini, jadi mereka hari ini free dari pelajaran, sebagian dari mereka meninggalkan kelas dan sebagian lagi berada di dalam kelas, bisa di lihat dari lelaki kurang kerjaan seperti Taehyung yang tersenyum dengan senyuman menyebalkannya di hadapan Seulgi.

Russian Roulette;SeulMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang