Part. 4

2.7K 467 112
                                    

Ruang kelas 2-1 terlihat lenggang, hanya ada beberapa siswa seperti Juna si kutu buku, Wonwoo si ketua kelas dan Seulgi si murid baru.

Seulgi merasa terlalu malas untuk pergi ke kantin, bukannya dia tidak lapar, tapi dia terlalu malas untuk bertemu Taehyung dan teman-temannya. Apalagi Jimin, dia terlalu malas meladeni jantungnya yang terus berdetak seakan Jimin adalah sesuatu yang berbahaya untuknya.

Seulgi menatap bingung Juna yang berjalan mendekatinya.

"Seulgi-ssi, kau di suruh Kim ssaem mengantar buku ini ke perpustakaan, ini sebagai hukuman tambahan dari teriakan mu saat jam pelajarannya"

Seulgi hanya dapat menghela nafas, dan berdiri mengambil tumpukan buku yang berada di tangan si juara kelas Juna. Dia tidak berfikir guru itu akan mengingat kesalahannya tempo hari, betul kata Seungwan, dia harus lebih berhati-hati dengan guru yang satu itu. Dari wajahnya saja menyeramkan, kalian tau tokoh guru yang di perankan di kartun Doraemon. Guru dari si Nobita, Seulgi fikir Kim ssaem sangat mirip dengan itu.

Seulgi's Pov

Aku hanya bisa pasrah saat mengambil tumpukan buku yang di bawakan Juna ke bangku ku, sepanjang perjalanan menuju perpustakaan aku banyak melihat mereka yang menatap ku aneh, mungkin karena wajahku ini terlihat asing bagi mereka yang berbeda kelas dengan ku.

Sampai di pintu perpustakaan, sebelum masuk aku menyapa bapak penjaga perpus yang kerjanya memberi hukuman pada siswa yang terlambat mengembalikan buku, aku jadi berfikir, bapak ini sama saja dengan Kim ssaem, menakutkan.

"Ahjussi, di mana aku bisa menaruh buku pelajaran ini?"
Aku bertanya, karena memang aku tak tau letak-letak dari perpustakaan ini.

"Taruh saja di bagian paling pojok, kau akan melihat berbagai buku pelajaran di sana"

Aku mengangguk dan berjalan cepat ke tempat yang di maksudkan si penjaga perpus itu, begitu banyak buku yang menjadi perhatian untuk ku baca, tapi terlalu malas untuk membacanya. Aku lebih tertarik dengan Novel atau komik bergambar, itu lebih mengasikkan.

Aku keluar setelah selesai menyimpan buku, namun langkahku terhenti saat melihat 3 orang berjalan di depanku, dari postur tubuh, aku tau siapa mereka, kulihat Taehyung yang berjalan bersama Joohyun dan Jimin berjalan tepat di belakang mereka berdua, ini sungguh membuat Jiwa keingintauanku meningkat, aku begitu penasaran akan hubungan mereka. Aku melihat Taehyung yang sesekali membuat lelucon dan Joohyun yang tertawa mendengar lelucon yang menurutku tidak lucu sama sekali, namum berbeda dengan Jimin, yang kulihat dia hanya menatap Joohyun sendu.

Aku yang sempat berhenti untuk membiarkan mereka sedikit menjauh dariku, kini mulai melanjutkan jalanku yang sempat tertunda dan berjalan agak jauh dari mereka. Aku masih menatap ekspresi mereka masing-masing. Dan tatapanku beralih pada Taehyung, wajahnya memang terlihat ceria, tapi entah mengapa aku berfikir itu adalah sebuah kebohongan, aku tau, karena aku melihat tatapan sendu miliknya saat menatap Jimin yang masih melihat Joohyun tertawa.

Aku tau Tae, kau pasti menyimpan sesuatu. Aku sangat yakin itu, dan maafkan aku bila harus mencari tau semua itu.

Kulihat mereka berhenti di salah satu kelas yang kutau adalah ruang kelas 3-3, sedikit jauh dari ruang kelas milikku, dan aku baru tau jika itu kelas milik Joohyun, jadi mereka berdua mengantarkan Joohyun sampai ke kelas, apakah Joohyun itu seorang putri? Jujur saja aku sedikit iri akan hal itu, mengingat aku yang tidak pernah, ah sudahlah.

Oh shit.

Tepat saat Joohyun masuk, saat itu pula mata Taehyung melihatku dan bibirnya melengkung ke atas, tersenyum dengan begitu menyebalkan bagiku.

Russian Roulette;SeulMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang