Part. 11

3.1K 449 170
                                    

Hari ini Seulgi tak dapat lagi membendung kekesalannya terhadap mahluk abstrak yang berada di hadapannya. Mahluk yang sedari tadi menaikturunkan alisnya terlihat seperti orang idiot.

"Sudahlah tae, jangan mengganggunya terus" Seulgi menurunkan bahunya lelah dan sedikit mengangguk ke arah Namjoon yang duduk di samping kanan Taehyung. Bukan cuman Namjoon, tapi yang lainnya juga berada di sini. Tepatnya di kantin sekolah.

Seulgi mendegus sebelum melanjutkan makannya yang sempat tertunda karena mahluk yang berada tepat di depannya itu terus saja mengambil daging bagiannya. Sedangkan yang lainnya hanya menggeleng pelan, merasa biasa atas sifat Taehyung yang luar biasa anehnya.

"Iya, tidak akan kulakukan lagi" Taehyung yang berbicara setelah di tatap tajam oleh Namjoon, karena tangannya yang sudah siap mengambil bagian Seulgi lagi, sedangkan Seulgi sudah mengancang-acangkan garpunya yang akan siap menerjang tangan dan wajah Taehyung.

Yang lainnya tertawa karena kelucuan mereka berdua, namun dua orang yang berada di sana hanya terdiam, sesekali salah satu dari mereka tersenyum dengan penuh kepalsuan, berbeda dengan yang satu, dia hanya menyantap makanannya tanpa berniat melihat keributan yang dibuat oleh Taehyung dan Seulgi.

"Oh iya, Nuna. Pulang sekolah nanti aku tidak bisa mengantarkanmu pulang, ada yang harus kubeli dengan Seulgi masalah perlengkapan tugas di kelas kami" Taehyung berbicara dengan suara yang terdengar biasa, sesekali mata coklatnya menatap Jimin yang terdiam.

"Kenapa harus berdua dengan Seulgi? Kau bisa mengajak Jimin kan" Seokjin yang duduk di sebelah Yoongi bertanya.

Taehyung beralih menatap Seulgi yang juga menatapnya dengan pandangan sebal. "Karena kami sekelompok, ada tugas merangkai di kelas kami" jawaban penuh kemenangan yang dilontarkan Taehyung membuat sesuatu dalam diri Jimin menolak. Namun berbeda dengan yang lainnya, mereka hanya mengangguk mengiyakan.

Ya, memang benar bahwa Seulgi sekelompok dengan Taehyung yang di berikan oleh guru kesenian, gadis itu sempat menolak saat dikelas, namun kekuatan alien lebih besar dari pada dirinya yang hanya manusia biasa. Taehyung yang terus saja menempeli guru Kang selaku guru kesenian di kelas mereka membuat wanita paruh baya itu menyerah dan mengiyakan Seulgi dan Taehyung untuk masuk dalam kelompok yang sama, dan kalian tau apa yang dilakukan Taehyung setelahnya. Lelaki itu mendekati Seulgi dan mencolek dagu gadis itu. Mengingat itu bahkan membuat kepala Seulgi panas bagaikan air yang telah mendidih. Tangan itu dengan kurang ajarnya mencolek dagu miliknya, awas saja si idiot itu, kalau dia melakukannya lagi. Tak segan-segan kupotong miliknya! Batin Seulgi penuh dengan kata-kata sumpah sarapah.

Taehyung menoleh ke arah Joohyun yang sedari tadi terdiam tak memberikan jawaban sedikitpun, "bagaimana? Nuna maukan? Nuna juga bisa pulang dengan Jimin"

Ada jeda sedikit sebelum lanjut bicara. "Kalian kan memang sering pulang bersama bila tidak ada aku"
Seulgi menatap Taehyung, tepat di mata lelaki itu. Mata itu terlihat penuh dengan luka namun tak ada satupun dari mereka yang melihat, Seulgi memang membenci Taehyung dengan sifatnya yang tidak bisa diam dan seenaknya, tapi dia bisa tau. Bahwa Taehyung begitu terluka.

'Jangan perlihatkan tatapan itu lagi Tae, percuma kau lakukan. Karena mereka tak akan pernah bisa melihat'

"Aku akan ikut"

Semua orang melirik Jimin, lelaki itu berbicara setelah diam dalam kebisuanya membuat Taehyung bersorak senang dalam hati, karena berhasil mendapat sesuatu dari umpan yang telah ia sebar "dan Joohyun Nuna juga akan ikut" lanjut Jimin sambil menatap Taehyung, namun dengan cepat Taehyung menoleh ke arah Seulgi yang menatapnya dalam diam, membuat gadis itu menunduk, memutuskan semua pandangan mata yang melihat ke arahnya.

Russian Roulette;SeulMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang