Kalau saja aku tidak ketumpahan jus jeruk yang berasal dari tabrakan tidak sengajaku dengan Brandon di jam istirahat keduaku, aku tidak mungkin berlari ke toilet seperti sekarang untuk membersihkan noda berwarna oren yang terlihat jelas di seragam putih sekolahku. Brandon sama sekali tidak mengucapkan kata 'maaf' padaku, aku bagaikan sebutir pohon toge mungkin baginya.
Tepat di depan pintu toilet aku berpapasan dengan Lily Smith yang baru saja keluar dari toilet anak perempuan yang bersebelahan dengan toilet anak laki-laki.
Aku terperanjat sekaligus terdiam, entah apa yang harus aku lakukan di depannya. Lily menengok padaku dan tersenyum, apa aku harus membalas senyumannya?
"Hai," sapanya.
Oh, tidak! Lily menyapaku. batinku girang.
"Ha-hai," balasku dengan sangat gugupnya.
"Kenapa dengan seragammu?" tanyanya menunjuk tumpahan jus jeruk di seragam tepat daerah dadaku.
Lily menanyakannya? batinku semakin meracau.
"Oh-iya-ini-jus-tumpahan-jeruk," what? Apa yang aku katakan. batinku semakin kacau.
Lily mengerutkan dahinya bingung dengan tiap perkata yang aku utarakan padanya.
Aku meluruskannya, "Maksudku, ini..." Aku menunjuk noda yang menempel melekat kedadaku, "... Terkena noda dari jus jeruk, aku tadi tertabrak oleh Brandon."
"Oh, hati-hati ya." Lily menepuk tangan sebelah kiriku pelan dengan memperlihatkan rasa kekhawatirannya.
Lily menyentuh tanganku? Sungguhkah? batinku sudah tidak bisa terkontrol lagi.
"Ah, ya terima kasih." balasku berusaha untuk tetap tegar.
"Oh, ya, ehm... aku duluan ya ke kantin."
"Ok," Hanya itu kata yang aku bisa balas padanya. Lily berlalu pergi menuju kantin, sedangkan aku masuk dalam toilet dan bersembunyi di bilik toilet meregangkan otot juga hati yang sudah meleleh ketika melihat Lily.
Dug! Dug! Dug!
Tiba-tiba saja ada suara ketukan yang sangat kasar dan keras dari pintu bilikku.
"Ya, sebentar, aku masih lama! Kau bisa pakai bilik yang lain!"
Dug! Dug! Dug! Dug!
Suara ketukan itu semakin membesar. Aku pun sedikit kesal dan penasaran siapa yang telah berani juga tidak sabaran di luar sana di luar bilikku.
Krek!
Aku keluar dan mendapati di depanku si Nick penguasa sekolah, dia secara cepat menyerangku dengan mendorongku menabrak bilik pintu di sebelah yang tertutup. Badanku tertahan oleh pintu bilik itu. Leherku sedikit tercekik oleh sikut Nick.
"Kau benar, masuk di pihak black hat?" tanya Nick secara tiba-tiba.
"Ak-," Leherku tercekik sampai aku tidak bisa menjawabnya.
Robin mengingatkan Nick untuk tidak terlalu mencekik aku. Ia berbisik ke daun telinga Nick di sebelah kanannya dengan berjinjit. Aku tidak melihat keberadaan Brandon, mungkin dia ada di luar untuk berjaga-jaga agar tidak ada yang masuk.
Nick lalu melepaskan sikutnya yang mencekik leherku. Napasku tersengal-tersengal, kakiku lemas hingga jatuh di lantai toilet yang sedikit basah.
Nick berjongkok menyesuaikan tingginya denganku yang terjatuh terduduk.
"Katakan, apa benar yang dikatakan si cupu kau memilih di pihak black hat?" tanya Nick menerawang.
Mataku tidak sanggup menatapnya, aku mengangguk dan menjawabnya, "Ya," ucapku meliriknya kemudian berpaling melirik jam tanganku 5 menit lagi jam istirahat keduaku habis.
"Wow!" Nick bangun dengan bertepuk tangan bahagia diikuti Robin yang ikut bahagia padahal sebenarnya dia tidak tahu sama sekali. "Bangunlah sobatku, selamat bergabung!" Nick membantuku bangun, aku menyingkirkan genggaman tangannya di tanganku, aku menuju wastafel untuk membersihkan noda jus jeruk di seragamku. Aku hampir lupa dengan noda itu. Nick kemudian merangkulku keluar dari toilet.
Nick mengejutkan Brandon yang berdiri tegap menjaga pintu toilet. Nick pun merangkul Brandon, kami bertiga berjalan bersama menuju kantin meninggalkan Robin yang berlari mengejar kami sendirian.
♣♣♣
Dua hari berlalu dengan cepat aku sudah menjadi superstar, kau tahu kenapa? Aku berjalan berdua bersama Nick melewati lorong sekolah yang dipandangi oleh tiap ratusan mata anak-anak yang melihat kami berjalan di depan mereka. Brandon dan Robin berada di belakang seperti penjaga untuk kami, aku dan Nick. Jadi seperti ini rasanya menjadi terkenal di sekolah. Sangat luar biasa.
Saat aku melewati kelas B Aku melihat ada Lily yang melihat kearahku juga secara kebetulan mata kami saling bertabrakan. Aku tidak begitu jelas apakah Lily bangga melihatku bersama Nick atau dia merasa tidak menyukainya karena Lily langsung masuk kedalam kelas tanpa senyuman indahnya kemarin yang dia berikan padaku.
Aku berdiri terdiam berhenti berjalan, Nick menyadarinya dan merangkulku.
"Hai, sobat, kau masih menyukai Lily, hah?" tanya ejek Nick.
"A-apa? A-aku..."
Nick memotong ucapanku yang gelagapan tidak bisa menjawab pertanyaannya, "Wow! lihatlah, kau tidak bisa berkata apa-apa. Hahaha." Nick tertawa melepas rangkulannya dan ia berjalan pergi meninggalkanku bersama kedua pengawalnya.
Kenapa dengan Lily? Apa dia tidak menyukainya? tanya batinku yang terus merasakan ketidak nyamanan ini.
Aku memang sudah diangkat menjadi sahabat Nick, karena apa? Karena aku join di Cyborg dan masuk di pihak black hat, akupun masih belum tahu Nick berada di pihak mana, tapi yang pasti dia ada di pihak Black hat karena dia sangat senang ketika aku mengatakan berada di pihat black hat, dan sesungguhnya aku tidak berada di pihak black hat. Aku berada di pihak white hat. Bagaimana bisa? Apakah kau sudah mencoba menghitungnya? Dari 1-10, saat angka yang aku hitungkan selesai kursorku mengarah pada white hat. Kau coba saja.
Please to Choose one of the two colors :
⚫ ⚪
Black Hat | White Hat♣♣♣
Bersambung...
Mungkin besok atau lusa sebelum lebaran Heenim akan update lagi ceritanya karena Heenim mau hiatus, mau mudik hehe... jangan kangen ya :)
Berikan dukungan untuk penulis dengan memberikan Vote dan juga komenan yang memotivasi ya jika ingin terus lanjut ceritanya jangan melenceng dari cerita ini.
Yg ingin request karyanya mau dibaca silakan PM atau di conversation aja ya :)
Thank you,
Heenim
![](https://img.wattpad.com/cover/109834936-288-k559717.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MR. CYBORG
Science Fiction"Kami para Cyborg (Hacker) tak akan duduk diam dan hanya menonton teror Ikatan Serikat Aqualand dan Silenceland (ISAS) di seluruh dunia. Sekarang mereka yang harus menghadapi kami," terang salah satu ketua anggota hacker Cyborg, Alex Scott. Itulah...