"Nanti abis ngambil mobil lu, gua anterin ke rumah cowo lu, oke? Biar gua yang jelasin semuanya" kata Hema kepada Starla.
"Oke sekarang lu tenang, tenang" kata Hema lagi sambil menenangkan Starla yang sedang bersedih.
Starla hanya membalasnya dengan anggukan dan tersenyum kecil.
Hema dan Starla pun pergi untuk mengambil mobil Starla.
Sepanjang jalan Starla hanya melamun, menatap jalanan dengan pandangan kosong, memikirkan bagaimana nasib hubungannya.
"Udah jangan dipikirin, cowok emang begitu" kata Hema menenangkan.
"Makanya gua gak suka sama cowo" lanjut Hema santai.
"Garing lo" kata Starla sambil sedikit tertawa.
"Tuh senyumkan, lebih enak diliat" kata Hema.
"Apan sih" kata Starla salah tingkah.
Hema memang mampu membuat Starla tersenyum lagi.
Tidak lama kemudian, merekapun sampai ke alamat dimana mobil Starla berada.
"Makasih" kata Starla kepada supir yang mengantar mereka.
"Tuh mobil lu" kata Hema menunjuk mobil Starla.
"Iya, ini kan" kata Starla.
"Haduh" keluh Hema sambil memegangi pagar yang tertutup itu.
"Tutuuuuupp" keluh Starla.
"Tuh kan gua bilang juga apa, udah tutuuup" lanjut Starla dengan sedikit kesal dan bingung.
"Duh udah deh gua-" belum sempat Starla lanjut berbicara sudah di potong oleh Hema "Aa aa tunggu-- tunggu" kata Hema menahan Starla yang mau pergi dan berfikir.
"Kunci mobil masih di elu kan?" tanya Hema.
"Iya ada" jawab Starla sambil merogoh tasnya untuk mengecek kunci mobil.
"Oke tunggu ya" kata Hema langsung melempar tasnya ke dalam pagar dan melompati pagar.
"Eh mau ngapain???" kata Starla kaget.
"Hema, mau ngapain coba?" tanya Starla panik.
tapi Hema tidak peduli, dia tetap masuk dan mendekati pos satpam.
"HEMA!" teriak Starla sedikit berbisik.
"Ngapain sih?" gerutu Starla panik.
Hema masih tidak peduli dan mencari-cari sesuatu di pos itu yang ternyata adalah kunci gerbang.
"Hema!"
"Lu gila ya, ngapain sih?" kata Starla masih panik.
Hema pun membuka gerbang pagar dengan kunci yang diambilnya tadi.
Mereka pun masuk mobil Starla dan mengeluarkannya dari halaman gedung tersebut dengan terburu-buru tanpa menutup pagarnya kembali.
Dengan aksi nekat dan gilanya Hema, akhirnya mobil Starlapun kembali.
Mereka tertawa-tawa di dalam mobil, memikirkan aksi gila mereka tadi.
"Gila lo kalau misalkan kita ketauan mati kali" kata Starla sambil tertawa.
"Udah santai aja, kalau ketauan gua yang tanggung jawab, lagipula gua udah biasa kok manjat-manjat" kata Hema sombong.
"Yah tapikan namanya lo manjat-manjat, manjat-manjat gitu coba" kata Starla.
"Ya pokoknya ada gua tenang aja" kata Hema sambil tangannya meraba-raba bangku belakang untuk mengambil mesin tiknya.
"Gimana mau tenang guee, kita belum nebus belum apa" kata Starla.
"Hah mati gua mati gua mati gua" kata Hema panik sambil menarik kembali tangannya.
Starla tertawa melihat tingkah Hema.
"Sstttt stop stop, pinggirin woi pinggirin pinggirin" kata Hema kepada Starla menyuruh Starla meminggirkan mobilnya dengan panik.
Starla yang bingung dengan tingkah Hema meminggirkan mobilnya.
"Apaasih" kata Starla.
"Sstt" kata Hema.
"Apaansih?!" kata Starla jengkel.
"Itu belakang" kata Hema sedikit berbisik dan menunjuk ke bangku belakang.
Merekapun menengok ke belakang dan langsung kaget.
Ada seorang petugas yang sedang tertidur di bangku belakang mobil Starla.
"Mati gua" umpat Hema.
"Duhhhhhh waduh waduh waduuuuh" kata Starla panik.
"Ssttt" kata Hema menenangkan Starla agar tidak berisik.
"Duh gimana? Ko dia bisa disitu?" tanya Starla panik.
"Lah mana gua tau? Emang lu gak liat kunci mobilnya apa?" kata Hema.
"Kok lu malah nyalahin gue sih?!!" kata Starla marah dengan nada suara yang tinggi.
"Ssttt kita ngobrol di luar oke?" ajak Hema.
"Pas diluar aja oke?" lanjut Hema.
Merekapun keluar dari mobil.
"Terus kalo udah kayak gini sekarang gimana?" tanya Starla kesal.
Hema diam dan berfikir.
"Ini semuakan ide lu, tanggung jawab dong" kata Starla lagi.
"Ini semua kan ide lo" kata Starla lagi dan lagi.
"Tanggung jawab kek!" lanjut Starla masih dengan nada kesal.
Hema mengambil mesin tiknya.
"Gila lo ya? Lagi kayak gini masih aja mentingin tuh mesin tik! Semua ide lo bikin hidup gua hancur tau gak! Pacar gua ngamuk! Kafe gua berantakan! Masa depan gua hancur! mau lo apaan sih?!!!! Mending sekarang lo pergi jauh-jauh dari hidup gue!" kata Starla marah dan mengusir Hema.
"Pergi!" bentak Starla.
"Pergi gak?!! Gue bilang pergi!!" bentak Starla lagi.
Hema yang mendengar ucapan Starla, mendapatkan bentakan dari Starla hanya bisa diam dan memilih untuk pergi.
Tapi belum jauh Hema pergi, Starla memanggilnya dengan marah "Hei!"
"Bawa tuh mesin tik lu!" kata Starla sambil melempar mesin tik itu dan di tangkap oleh Hema.
"Gua tau dari awal ternyata cuman buat itu tau gak!" kata Starla.
"Dasar Freak lo!" maki Starla.
Hemapun hanya bisa menerima makian Starla dan pergi dengan penuh penyesalan.
Starla menangis.
Tak lama kemudia handphone Starla berbunyi.
Starla melihat siapa yang menelfon dan mengangkatnya.
Masih sambil menangis, Starla menghembuskan nafasnya berat dan bekata kepada sang penelfon "Iya kita putus." kata Starla.
Hujan turun membasahi dua insan itu.
"HEMAAAAAAAA!!" panggil Starla.
Starla berlari dan langsung memeluk Hema sambil menangis dibawah Hujan.
"Bimo jahat" kata Starla sambil menangis dalam pelukan Hema.
"BIMO JAHAAATT" kata Starla lagi.
Hema yang mengerti hanya bisa memeluk Starla tanpa berkata apa-apa, membiarkan Starla menangis membuang semua kesedihannya.
Sejak malam itu, semuanya berubah. -Hema.
•••••
YHA! AKHIRNYA BISA UPDATE LAGI
MAAF BGT YA, GUE SIBUK KULIAH HUHU :')
MAAF BGT JUGA KALO CERITANYA AGAK GARING......-.
MAAF JUGA BANYAK TYPO.
HUEHEHE JANGAN LUPA VOMENTNYA :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Cinta Untuk Starla
RomansaGua bikin ceritanya ini dari short movienya surat cinta untuk starla di you tube. Ya kalo di youtube short movie, di wattpad short story. Iseng aja coba bikin cerita ini, hampir semuanya sama banget kayak short movienya. Ya lo baca aja deh ya.