9

7.3K 372 25
                                    

WARNING TYPO BERTEBARAN.

**

Sudah beberapa hari naruto dikawal oleh bodyguard bodyguard yang memiliki tubuh proposional. Kejadian beberapa hari lalu masih membekas dipikiran naruto membuat naruto setiap malam semakin menderita.

Kepalanya sudah tidak seberapa sakit jika malam. Tapi kini terganti oleh bayangan sosok wanita yang selalu datang mencekik lehernya membuat naruto terperanjat bangun. Gaara semakin khawatir dengan keadaan naruto walau ada sedikit kebahagiaan karena kini wajah naruto kembali seperti sedia kala, dengan segenap kekuatan yang gaara punya dia menurunkan semua para penjaga untuk melindungi naruto. Narutonya adalah aset berharga bagi diri gaara. Tidak mungkin gaara membiarkan naruto terluka sedikit pun.

"naru, haruskah aku tidur disampingmu agar kau tidak mimpi buruk?" gaara mulai menawarkan diri ketika naruto mulai beranjak ingin tidur.

"tidak usah. Ranjang ini sangat kecil. Kau pasti tidak nyaman tidur dengan keadaan kesempitan gaara." ucap naruto sambil tersenyum.

"kalau begitu aku akan tidur dikursi dekat ranjangmu saja." kali ini gaara sedikit tidak mau mengalah.

"tidak. Itu tidak akan nyaman punggungmu akan sakit karena terlalu lama merunduk. Kakimu pasti kram karena tidak bergerak sedikitpun nanti. Em.. Lebih baik kau geret saja sofa panjang itu kemari."ungkap naruto memberi ide yang langsung diangguki gaara. Suara derit kaki sofa sedikit berisik, tapi gaara tidak peduli, yang penting dia bisa tidur disamping naruto walau caranya berbeda.

"grett!" suara sofa itu terhenti. Menandakan posisi sofa tersebut sudah pas ditempatnya.

"kau tidurlah naru. Ini sudah terlalu larut bagimu."

"aku haus.. Bisa tolong ambilkan air minum?" mata naru menatap gaara sayu. Dengan cekatan gaara menuangkan teko air ke dalam gelas, setelah itu memberikannya pada naruto. Air mengaliri kerongkongan kering naruto, suara tegukan terdengar keras.

"ahhh!!!leganya." ucap naruto setelah menghabiskan air minum ditangannya. Beberapa saat naruto terdiam menatap gelas yang dia bawa. Gelas ini mengingatkannya akan kejadian beberapa waktu lalu, kejadian dimana dia melempar semua barang kelantai, memecahkan semua kaca yang ada didekatnya termasuk gelas. Kemudian sasuke memeluknya dengan luka dikaki akibat serpihan kaca yang tertancap dalam ditelapak sasuke.

Ah.. Ada rasa sedikit kecewa dihati naruto. Sasuke tidak tampak akhir akhir ini. Mungkin akibat penjagaan yang ketat diluar sana.

"naruto. Kau melamun kan apa?" suara gaara membuyarkan lamunan naruto. Membuat sang empu segera menolehkan pandangannya ke sumber suara.

"ah.. Tidak ada. Em.. Hanya memikirkan kabar temanku."ucap naruto jujur.

"siapa? Sakura?"

"bukan."

"lalu siapa?" gaara penasaran dengan orang yang naruto sebut 'teman'.

"sasuke. Kau kenal dia? Lelaki yang beberapa hari lalu menolongku disini."

"bisa kau ulangi?" gaara memastikan telinganya agar tidak salah dengar dengar perkataan naruto.

"sasuke, gaara. Dia-" belum sempat naruto menyelesaikan ucapannya gaara langsung memotong.

"dengarkan aku naruto. Aku tidak suka kau dekat dengan sasuke. menyebut namanya. Memikirkannya atau bahkan orang itu berada dalam pandanganmu. Aku tidak suka." ucap gaara sedikit membentak naruto. Ini pertama kalinya naruto mendengar gaara meninggikan suaranya. Takut menyelimuti naruto. Bahkan badannya sempat bergidik ngeri dibuat gaara. Ada masalah apa antara gaara dan sasuke hingga membuat sosok yang lemah lembut dihadapannya ini sedikit murka jika menyebut nama sasuke.

slave boy or girl?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang