8

8.9K 432 66
                                    

WARNING TYPO BERTEBARAN.

**

lagi lagi hari ini gaara dan keluarganya tidak bisa menjenguk naruto. Dia sangat jenuh sudah 2 hari tidak ada yang mengajaknya bicara diruangan, hanya suster dan dokter yang datang rutin untuk melakukan pengecekan pada tubuh naruto. Beruntung hari ini sangat cerah dan naruto diperbolehkan berjalan jalan di taman lagi. Dia duduk dikursi roda sama seperti kapan hari, kali ini dia menyirami bunga matahari. Mengelus daunnya perlahan.

"kenapa aku tidak bunga saja? Mereka indah. Terawat disini." ucap naruto pelan, setelah itu naruto menyirami bunga itu kembali dan menaruh teko air ditanah. Dia menatap lama bunga itu.

Sebuah papan tulis putih kecil menghalangi pandangannya membuat dia menolehkan kepalanya kebelakang untuk melihat pelaku yang menghalangi pandangannya.

"gambarlah perasaan yang ada dihatimu dan pikiranmu dipapan ini, jika kau tidak bisa mengekspresikannya" suara bariton itu terdengar. Naruto pernah melihatnya. Tapi dia lupa dimana. Sekali lagi naruto kembali bertanya.

"maaf ? Kau siapa? Apa kita pernah bertemu?" ujar naruto menatap datar pria yang memiliki rambut melawan gravitasi. Pria itu menarik lengan naruto pelan. Membuka tutup spidol yang dia bawa kemudian menuliskan sebuah nama di gelang pasien yang naruto kenakan.

"sasuke?" naruto menatap tulisan itu setelah pria yang bernama sasuke itu selesai menulis digelangnya.

"jangan kau lupakan namaku naruto." ucap sasuke. Matanya menatap naruto seperti naruto adalah segala galanya dihidup sasuke, dan hal itu membuat naruto sedikit risih ditatap seperti itu.

"jangan menatapku seperti itu." jawab naruto jujur, sasuke menaikan sebelah alisnya. Sedikit senyuman terukir dibibir sasuke.

"hem?memang aku menatapmu seperti apa??" naruto sangat yakin pria yang bernama sasuke sasuke itu tengah menggodanya. Naruto merebut papan tulis serta spidol dari tangan sasuke kemudian menggambarkan sesuatu di papan itu.

Tidak lama dia menunjukkan papan itu pada sasuke, sasuke benar benar tertawa kali ini melihat gambar naruto. dia menggambarkan emoticon marah pada dirinya.

"(╯°□°)╯︵(\ .o.)\ "

"hahaha jelek sekali gambarmu. Wahahhahah"ucap sasuke tertawa terbahak bahak. Hingga jatuh duduk ditanah. Entah kenapa tiba tiba naruto merasa ada kehangatan yang menyelimuti hatinya, rasanya dia sangat menginginkan senyum sasuke
Dari dulu.

" biarlah gambarku jelek yang penting bisa menyalurkan perasaanku sekarang." naruto menghapus kembali gambar tersebut dengan lengannya. Setelah itu dia menggambarkan emoticon lagi.

"(๑•́ ₃ •̀๑)"

sasuke langsung mencubit pipi gembul naruto. Sedikit bersyukur karena dapat menghibur naruto, walau hanya bisa menghiburnya dengan cara yang aneh.

"kau sudah makan?"ucap sasuke sambil menatap bibir naruto yang pucat.

"Σ(⊙▽⊙")" . " aku lupa belum memakan sarapanku." ucap naruto. Gawat. Jika gaara tau naruto melewatkan sarapannya pasti dia akan marah besar, mengomeli naruto dari pagi sampai malam. Tidakkk itu akan menyiksa naruto seharian. Dengan cekatan naruto mencengkram lengan sasuke.

"antar aku kembali keruanganku. Aku harus sarapan jika dia tau aku melewatkan sarapanku, aku akan diomeli sepanjang hari."

"dia?" sasuke tidak paham bahasa ambigu naruto. Sasuke tidak paham dengan kata 'dia' dipikiran naruto.

"oh.. Maafkan. Yang aku maksud itu gaara. Dia akan sangat marah padaku jika aku melewatkan makan dan minum obat." ucap naruto cepat. Sasuke sempat menunjukkan ekspresi absurd bagi naruto. Tapi setelahnya kembali datar dan menganggukkan kepala, mengantar naruto hingga sampai diruangannya.

slave boy or girl?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang