Kayla membawa Sherly ke sebuah rumah, sebenarnya Sherly kurang yakin kalau ini rumah. Rumah, mungkin, atau istana? Yang jelas ini sangat besar, halaman depannya saja melebihi lapangan bola kaki. Belum lagi taman bunganya yang ditata sangat indah, itu pasti kerjaan Kayla.
Saat mereka masuk kedalam, Sherly langsung diperlihatkan barang-barang mewah disetiap sudut rumah ini. Belum lagi desain dalamnya sangat-sangat menawan dan elegan. Sepertinya Kayla belum puas memamerkan tempat ini, karena Kayla membawanya ke taman belakang. Taman belakang yang sangat luas. Disana ada kolam berenang, lagi-lagi taman bunga, pondok-pondok kecil, rumah pohon dan diujungnya ada pantai.
Waw. Keluarga Kayla memang tidak bisa diremehkan!!
"Papa sama Mama gue mau ketemu sama lo," Kayla menatap Sherly yang sudah diam ditempat, "santai aja sama mereka. Mereka cuman mau nanya beberapa hal kok sama lo."
Mata Sherly berkedip beberapa kali untuk mencerna ucapan Kayla. Apa Kayla sudah berpikir benar-benar tentang ucapannya itu? Apa Kayla sudah tidak waras lagi?? Apa yang harus ia lakukan sekarang??? Kalau tahu seperti ini, lebih baik ia tidak mengikuti Kayla dan tetap menoton pertunjukan aksi kedua orang itu.
Detak jantung Sherly tiba-tiba berdetak tidak normal ketika melihat kedua orang tua Kayla dan Azka. Udara disekitarnya mendadak menipis, hingga ia kesusahan untuk sekedar menghirupnya saja. Hawa sekitar mereka yang awalnya sejuk menjadi panas. Bahkan tangan Sherly sudah berkeringatan.
"Hai Sherly," sapa Mama Kayla ramah.
Sherly tersenyum canggung, "Hai Tante, Hai Om."
Mama Kayla langsung menghampiri Sherly dan merangkulnya. Membawa Sherly ke tempat duduk yang kosong, "Buat diri kamu senyaman mungkin ya."
"Santai aja sama kami. Kami nggak makan orang," ucap Papa Kayla santai.
Sherly hanya bisa tersenyum canggung, "Iya Om, Tan."
Mama Kayla memberikan sebuah piring penuh kue dan minuman ke Sherly, "Ayo, dicicip makanan sama minumannya. Jangan malu-malu sama kami."
Sherly melirik Kayla yang sedang bersantai ria, berbaring di tempat yang lain sambil memainkan HPnya. Awas aja itu orang!! Sherly akan membuat perhitungan dengan Kayla!!!
"Om, Tan," Sherly sebenarnya ragu, tapi ia tidak ingin berlama-lama disini, "kata Kayla ada yang mau Om sama Tante tanya, kalau Sherly boleh tahu, mau nanya tentang apa ya Om, Tan?"
Thomas - Papa Kayla - berdecak, "Dimakan dulu makanannya. Basa-basi dulu deh sebelum ke tujuan."
Ashley - Mama Kayla - memelototi suaminya. Ia melirik Sherly kembali dengan tatapan lembutnya, "Itu loh, Tante tahu kalau Tante nggak seharusnya ikut campur soal masalah ini. Tapi Tante mau tahu aja dan hati-hati gitu."
Kening Sherly mengerut, "Soal apa Tan?
Ashley menatap Sherly ragu, "Tante minta maaf banget ke Sherly karena nanya masalah pribadi."
Deg.
Tiba-tiba jantung Sherly seakan berhenti berdetak, "Iya Tan, memangnya soal apa ya?"
"Itu," Ashley menyentuh telapak tangan Sherly, "kamu masih sayang sama Azka?"
Dan sekarang paru-parunya seakan tidak berfungsi lagi, karena ia benar-benar tidak bisa bernapas. Sherly benar-benar kehabisan kata-kata untuk menjawab pertanyaan ini. Padahal, ia bisa dengan mudah menjawab pertanyaan ini.
Ashley menghela napas, "Tante nanya gini karena Tante udah nggak tahan ngelihat Azka sedih. Tante cuman mau tahu yang sebenarnya, biar Tante nggak salah melangkah."
KAMU SEDANG MEMBACA
{2} ILY ( I Love You or I Leave You )
Romance"Yang ku pikirkan sekarang adalah bagaimana menyembuhkan hati ini dan melupakanmu." - Sherly Alyssa "Apa tidak ada lagi 'aku' di hatimu? Apa kamu tidak bisa memberikanku sebuah kesempatan terakhir?" -Azka Ivander Sangster --- Ada beberapa...