rain.

676 107 9
                                    

Adelaide kedapatan hujan di pagi hari. Tepat satu minggu Chaeyeon berkerja di cabang Yuno grup. Ia harus bergegas untuk jadwal meeting bulanan pertamanya.

Sesampainya di kantor, ia segera memakirkan mobilnya di basement. Menaiki lift dan segera membeli strawberry latte di lantai 1 adalah tujuannya sekarang. Setelah mendapatkan apa yang ia mau, Chaeyeon menuju ke ruangannya. Mengambil berkas yang harus ia bawa saat meeting.

Saat menuju ruang meeting, ada tangan seorang wanita yang menepuk bahunya.

"Jung Chaeyeon?" Chaeyeon tersenyum dan mengangguk akan pertanyaan gadis itu.

"Aku Kim Jiho, kita sama-sama berasal dari Seoul bukan? Bisakah kita berteman?" Kim Jiho menepuk-nepuk bahu Chaeyeon sembari tersenyum hangat.

Chaeyeon yang mudah akrab langsung menggandeng tangan Jiho memasuki ruang meeting.

"Eh, kau ikut meeting juga kan?" Tanya Chaeyeon.

"Ya, aku sekretaris direktur utama disini" mereka memasuki ruang meeting bersama. Chaeyeon melambaikan tangannya ketika mengetahui ia harus berpisah dengan Jiho. Kursi Chaeyeon berada dalam lingkaran, sedangkan kursi Jiho berada di sudut ruangan.

Chaeyeon menyesap strawberry latenya sekali lagi. Sebelum ia harus bangkit dan mengenalkan dirinya sebagai manajer keuangan yang baru serta menjelaskan laporan keuangan bulan ini juga hal lainnya.

Ia segera kembali duduk. Chaeyeon menoleh ke salah satu staffnya, Leah.

"Dimana direktur utamanya, Le?" Tanya Chaeyeon merasa janggal karena kursi direktur utama kosong sejak tadi. Bahkan wakil direktur utama memulai rapat tanpa sang direktur utama.

"Aku tidak tahu, direktur utama kita biasa datang tepat waktu. Tapi entahlah" jawab Leah sambil sesekali mengangkat bahunya.

Suara pintu terbuka menghentikan kegiatan sejenak. Para peserta rapat langsung mebungkukkan badannya sopan ke arah direktur utama.

Kecuali Jung Chaeyeon, gadis itu terhenyak. Bagaimana bisa? Chaeyeon jauh-jauh menerima tawaran ke Adelaide untuk melupakan kenangannya di Seoul bersama Jaehyun. Kesadaran membawanya kembali ketika Leah menarik ujung rok Chaeyeon untuk kembali duduk.

Chaeyeon duduk dengan berbagai pikirannya. Di satu sisi ia merasa bahagia dan rindu, di sisi lain ia merasa takut dan gelisah.

Sepanjang rapat berlangsung, ia hanya menundukkan kepalanya tanpa berani mengangkatnya. Penanya terlihat sangat menarik sekarang lebih dari apapun. Bahkan Chaeyeon menulis note kepada Leah untuk mencatat hal-hal penting saat rapat berlangsung dengan alibi tidak enak badan.

Seusai rapat, Chaeyeon segera berdiri dan berniat untuk beristirahat saat itu juga. Sebelum suara Kim Jiho menginterupsinya.

"Jung Chaeyeon, bisakah kau ke ruangan direktur setelah ini? Ada yang ingin ia bicarakan kepadamu" ucap Jiho sembari menepuk bahunya dan berlalu disusul Jaehyun yang juga melewatinya begitu saja.

Chaeyeon berjalan dengan jantung yang berdegup kencang. Setelah tahu dimana ruangan direktur utama, ia segera kesana dan berharap ia bisa profesional. Meja Jiho menyambutnya.

"Masuklah, ia ingin mendengarkan penjelasanmu karena ia telat meeting tadi" ucap Jiho sembari membukakan pintu untuk Chaeyeon. Chaeyeon menaruh strawberry lattenya di meja Jiho sebelum masuk ke ruangan direktur utama dengan kepala yang masih tertunduk.

Jaehyun tersenyum di sebrang sana. "Duduklah"

Gadis itu segera duduk di kursi tamu atasannya itu. Menarik nafas perlahan, dan mengangkat kepalanya mencoba berani menghadapi pria di depannya itu.

"Apa yang ingin bapak tanyakan?" Tanya Chaeyeon singkat. Tatapan mereka bertemu dan saling mengunci. Mencurahkan kerinduan yang sama besarnya.

"Laporan dan inovasimu" ucap Jaehyun memecah keheningan. Dengan tegas dan cepat Chaeyeon menjelaskan secara rinci kepada Jaehyun.

Sebenarnya Jaehyun sudah mengerti laporan itu, ia hanya ingin bertemu secara langsung dengan Chaeyeon. Ia hanya menatap Chaeyeon selama gadis itu menjelaskan. Ia rindu, teramat rindu.

Bagaimana keadaan Chaeyeon saat ini? Apakah ia sehat selalu? Hal apa saja yang telah Chaeyeon lewati? Sudahkah Chaeyeon mempunyai kekasih lagi? Dan masih banyak lagi pertanyaan yang bersarang di otak Jaehyun.

Bahkan ia baru sadar jika penjelasan Chaeyeon telah selesai ketika gadis itu berdehem pelan.

"Apa kabar?" Jaehyun merutuki mulut bodohnya yang sembarang berucap. Tapi ia juga berharap pertanyaan itu akan dijawab oleh sang gadis.

"Jika tidak ada yang perlu lagi saya akan kembali pak" Jaehyun harus menelan kekecewaan akan jawaban Chaeyeon. Tapi ia bisa apa? Gadis itu telah membuat benteng yang tinggi bagi dirinya.

"Ah ya silahkan" ucap Jaehyun sambil menyodorkan tangannya. Chaeyeon yang mengerti ajakan bersalaman atas dasar profesionalisme langsung menjabat tangan Jaehyun tanpa ragu.

Chaeyeon menghangat hanya karena sentuhan tangan Jaehyun. Sama hal nya dengan Jaehyn, tapi ia sedikit panik mengetahui tangan Chaeyeon yang begitu dingin.

"Apa kau sakit? Tanganmu sangat dingin"

"Tanganku selalu dingin setiap turun hujan sejak dulu" Chaeyeon tersenyum sejenak. "Permisi"

Chaeyeon segera keluar dari ruangan Jaehyun dan dengan cepat memasuki lift. Bahkan ia meninggalkan strawberry latte nya di meja Jiho. Pagi ini tidak hanya di Adelaide saja terjadi hujan. Di lift yang Chaeyeon naiki juga terjadi hujan, dari mata gadis itu.

Tidak ada yang berubah bagi Chaeyeon, Jaehyun akan selalu tidak menyadari keberadaannya. Terlalu banyak kenangan menyakitkan dengan pria itu bagi Chaeyeon.

Jaehyun sendiri merutuki mulutnya yang asal bicara lagi. Ia segera keluar ruangan dan hanya menemukan Jiho di meja kerjanya. Matanya menangkap strawberry latte yang ia yakini milik Chaeyeon. Jaehyun segera mengambilnya dan kembali ke ruangannya.

Disini Jaehyun sekarang, melihat tangis Adelaide bersama strawbeery latte yang tinggal separuh. Mengutuk kesalahan dan kebodohannya yang tidak pernah mengerti akan Chaeyeon.

※※※※※※※

Hyaaaatttttt makin aneh gak sih?

Dapet gak sih feel nya? Kurasa tidak):

Vote 30 aku lanjut. Jangan jadi sider yaaa

Makasih♡

Btw setuju gak aku buat QnA cast disini?

Thanks thanks thanks♡♡

Bonus

as long as you happy. [jjh x jcy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang