Hyemin tersadar dari pingsan nya, dia merasa kepalanya sangat sakit. Dia berusaha menahan sakit di kepalanya dan keluar dari kamar tersebut dengan sempoyongan. Saat kondisinya yang tidak memungkinkan sekarang, hyemin nekat menuruni anak tangga.
Saat dia mulai menuruni anak tangga minhyuk keluar dari kamarnya, minhyuk terkejut ketika melihat jalan hyemin. Minhyuk lari ke arah hyemin, hyemin ingin turun lagi tapi dia terpelaset. Dengan cepat minhyuk segera menahan tubuh hyemin dengan cara menarik bahu hyemin.
Hyemin terkejut saat dia akan jatuh, dia menutup matanya tapi beberapa lama dia membuka matanya lagi karena tidak merasakan apa-apa. Dia melihat ke belakang yang ternyata ada minhyuk lalu dia tersenyum.
"Kau nekat turun dengan keadaan mu yang seperti ini?" tanya minhyuk.
"Ne. Aku ingin pulang, aku takut oppa ku nanti mencariku" kata hyemin dan minhyuk mengangguk paham.
"Tunggu sebentar ya aku ingin memanggil winwin dulu, kau jangan kemana-mana duduk saja disini!" pinta minhyuk yang mendudukan hyemin di anak tangga dan hyemin mengangguk paham.
Minhyuk pergi dari tempatnya dan naik ke lantai atas, tepatnya ke kamarnya untuk memanggil winwin. Aecha datang ketika minhyuk pergi, Aecha menatap hyemin sedih. Hyemin yang mengetahui keberadaan Aecha langsung menatapnya.
"Ada apa cha?" tanya hyemin pelan.
"Hye kau baik-baik saja?" tanya Aecha dan hyemin mengangguk lemah.
"Aku tau hantu yang melukai mu itu, hantu sialan itu selalu berbuat ulah. Aku akan memberi dia pelajaran, kau tenang saja hye!" kata Aecha dengan nada kesal.
"Cha aku tau kelemahan hantu itu" kata hyemin yang membuat Aecha terkejut.
"Apa kelemahannya hye?" tanya Aecha lalu hyemin menghembuskan nafasnya lelah.
"Jika kau bertemu dengannya, ungkit lah masa lalunya, jika dia mengejekmu jangan kau dengarkan. Dan jika dia menyerangmu jambak rambutnya lalu hempaskan dia kebelakang dan ancam dia, dengan begitu dia akan pergi dari dunia ini" jelas hyemin dan Aecha mengangguk paham.
"Tapi apa masa lalu yang membuat dia marah hye?" tanya Aecha dan hyemin memberitahu sedikit, Aecha mengangguk paham lalu pergi dari depan hyemin.
"Ekhem kau sudah selesai mengobrol hye?" tanya winwin dari atas dan hyemin langsung mendongakkan kepalanya.
"Sudah, kenapa kau tidak memanggil ku. Kau jadi menungguku selesai mengobrol dulu" kata hyemin dengan nada yang sangat pelan karena dia merasa sangat lemas.
"Tak apa, ayo aku akan mengantarmu pulang. Oh iya ini tasmu jangan melupakannya" kata winwin yang memberikan tas kecil yang semalam dibawa oleh hyemin."Gomawo winwin" jawab hyemin sembari mencoba untuk tersenyum dan winwin mengangguk.
Winwin membopong tubuh hyemin ke lantai satu lalu pamit mengantar hyemin pulang pada paman dan bibinya. Saat di rumah hyemin, sudah ada xiumin yang tampak kebingungan.
Hyemin melihat ke arah oppanya sambil tersenyum, winwin membopong tubuh hyemin mendekat ke arah oppanya. Hyemin menyentuh bahu oppanya dari belakang, xiumin yang merasa ada yang menyentuhnya langsung melihat ke arah belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Students Indigo In School
Horror"Kenapa mereka terus menggangu ku dan teman-teman ku?" itu pertanyaan yang selalu kamu lontarkan ketika banyak makhluk yang mengganggu kehidupan mu dan temanmu.