3. Jealous

409 34 5
                                    

Author pov.
11.pm. Airport.

"Jaga dirimu baik-baik, aku akan pulang dua hari lagi"Ucap Niall lalu mencium kening istrinya.

"Aku bisa menjaga diriku Niall, pergilah"
Ucap Lizzie.

Wajah perempuan itu terlihat sangat pucat, membuat Niall tidak tega harus meninggalkannya walau hanya untuk 2hari. Sebenarnya Niall juga sudah menyuruh agar Lizzie tidak mengantarnya ke bandara, tapi Lizzie yang memaksa agar ia mengantar Niall.

"Kau terlihat pucat Lizzie, aku tidak tega harus meninggalkanmu. Biarkan aku menjagamu dan membawamu kedokter" Ucap Niall.

"Tidak Niall, tidak perlu. Aku hanya terlalu lelah"Ucap Lizzie, suaranyapun terdengar parau.

Niall sudah menyewakan asisten rumah tangga untuk menggantikan Lizzie membersihkan rumah selama dia sakit. Sebelum Niall dan kawan-kawan pergi ke LA, Niall sudah lelah membujuk Lizzie untuk pergi ke dokter. Niall juga menyesal, kenapa dia tidak menelfon dokter saja saat dia masih dirumah?

"Jika kau sakit pergilah kerumah sakit"
Liam datang tiba-tiba bersama Louis.

"Thanks li"Ucap Lizzie.

"Andy, tolong antarkan dia"Niall memerintahkan supirnya agar mengantar Lizzie.

"Cepatlah pulang atau kami akan merindukanmu"Ucap Lizzie lalu memeluk Niall.

"Kami? Kau dan siapa?"Tanya Niall.

"Aku dan mom tentunya"Jawab Lizzie.

Niall felt there was something strange about Lizzie's words.

Lizzie pov.

"Good morning sweetheart"Ucapku.

"Good morning. Kau terlihat sudah sembuh"Ucap Niall.

Saat ini aku dan Niall sedang ber-skype melalui laptop.

"Aku tidak sakit Niall. Aku hanya perlu beristirahat"Balasku.

"Kau sudah ma-"Belum sempat Niall menyelesaikan kalimatnya, rasa mual diperutku ini muncul lagi.

"Huekkk...."Aku berlari kekamar mandi untuk memuntahkan semua yang ada diperutku.

"Lizzie. Lizzie you okay"Suamiku itu benar-benar perhatian padaku. Terlihat dari raut wajahnya yang khawatir.

"Aku baik-baik saja"

"Kau tidak baik-baik saja Lizzie. Aku akan menelfon Andy dan memintanya mengantarmu kerumah sakit"

"Niall pekerjaanku sedang banyak sekali. Alice barusaja menelfonku dan dia bilang ada seseorang yang mencariku"Ucapku jujur.

Tapi Alice bilang orang itu ingin menemuiku setelah jam makan siang.

"Kau membuatku merasa khawatir Lizzie, sungguh"Ucapnya.

"Aku berjanji setelah pekerjaanku selesai aku akan pergi ke dokter sayang"Ucapku.

Sekarang aku yakin jika aku sedang hamil, tapi aku juga tidak tahu jika aku belum memastikannya ke dokter.

***
11.pm.

"Lizzie pantas saja jika kau bertambah.."

"Kenapa kau menggantungkan kalimatmu?"Tanyaku, lalu memasukkan potongan pizza entah yang keberapa kalinya.

"Ayo pergi, atau orang yang ingin bertemu denganmu akan menunggu"Ucap Amel.

Aku memang sengaja menelfonnya. Tidak ada kendaraan yang bisa kubawa ke butikku, butikku baruku itu kuberi nama Liniee. Andy sedang mengantar Ashley (asisten rumah tangga yang Niall sewa) pergi ke minimarket. Aku juga ingin menghabiskan waktuku bersamanya sebelum dia menikah besok.

Marriage With Idol [Book 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang