9. Feel Ignored

298 31 5
                                    

Lizzie Pov.
1.20pm

Menunggu, menunggu dan menunggu.
Itulah yang aku lakukan sekarang, menunggu Niall yang tak kunjung pulang. Dia sudah membuatku merasakan khawatir dan takut dalam waktu yang bersamaan. Aku sudah menunggunya lebih dari 2 jam dari waktu yang sudah ia janjikan, aku bahkan melewatkan makan siangku hanya karena menunggu pria blonde itu. Aku sudah menghubunginya berkali-kali, tapi telfon miliknya mati. Sekarang aku percaya yang dikatakan oleh para wanita diseluruh dunia bahwa 'Menunggu Itu Tidak Enak!'

Aku juga sudah bertanya kepada Louis, Harry dan Liam yang kini sudah berada dikamarnya masing-masing. Mereka tidak tahu keberadaan Niall, mereka bilang, mereka berpisah setelah selesai sound check tadi. Bahkan Louis mengatakan 'biarkan saja Niall menghilang' yang langsung diberi jitakan oleh Liam.

Kemana idolaku itu tuhan?

Dan lihatlah aku ini, aku hanya berdiam diri sedangkan suamiku belum kembali. Betapa bodohnya aku, kenapa aku tidak berfikir untuk mencarinya di tempat latihannya tadi? Aku tahu nama tempat itu tapi aku tidak tahu dimana lokasinya berada. Tapi aku tidak peduli, aku mempunyai Gps yang bisa aku gunakan jika saja aku tersesat. Aku mengambil iPhone milikku dan berjalan menuju lift, tidak lupa aku menutup pintu kamarku.

Ting

Suara dentingan Lift membuatku bergegas keluar. Tapi saat aku akan berjalan keluar pintu, aku melihat seseorang membuka pintu penumpang yang berada dibelakang dan turun dari sebuah mobil ranger rover berwarna hitam. Langkahku terhenti saat mengetahui siapa yang turun dari mobil itu.

Niall?

Wait, tapi dia pergi bersama siapa hingga lupa akan waktu?

"Niall"Tepat saat mobil itu pergi berlalu meninggalkan Niall didepan hotel, aku memanggil Niall.

"Hi— hi babe"Kenapa dia terlihat gugup seperti ini?

"Dengan siapa kau tadi?"

"Akan kujelaskan nanti"Ucapnya sambil membawaku masuk kedalam hotel, karna banyak sekali directioners disekitar kami. "Kau sudah makan siang?"Tanya Niall saat kami sudah berada di Lift dan aku hanya menggeleng pelan dengan pertanyaannya. "Aku menunggumu kembali, aku ingin makan siang denganmu"Ucapku jujur.

"Mau ke rooftop untuk makan siang?"Tawar Niall. Dan akupun mengangguk.

--

"Kau bersama siapa tadi?"Tanyaku lalu masukkan makanan kedalam mulutku.

"Hanya teman sayang, bukan siapa-siapa" Jawabnya lalu dia memfokuskan perhatiannya hanya kepada ponselnya. Tapi kenapa aku merasa dia berbohong.

"Kenapa kau tidak makan?"Tanyaku lagi, biasanya dia selalu memakan habis makanan yang ada didepannya.

"Aku tidak merasa lapar"Jawabnya acuh tanpa menatapku dan sambil memainkan ponselnya.

"Teman siapa yang mengantarmu itu?"Tanyaku lagi, karna aku masih penasaran siapa temannya itu.

"Dia teman priaku, dulunya dia tinggal di London. Mmm.. aku ingin pergi kekamar mandi sebentar, aku sudah tidak tahan"Ucapnya tiba-tiba lalu pergi meninggalkanku sendirian.

Aku hanya menghembuskan nafasku saat melihat tingkah anehnya itu.

20 minutes later...

"Kau kemana saja Niall?"Tanyaku saat melihatnya baru saja kembali dari kamar mandi.

"Maaf sayang"Ucapnya.

"Ayo pergi, aku sudah selesai"Ucapku datar lalu pergi.

Saat kami sudah didalam lift, kami diam seribu bahasa. Dia bahkan masih sibuk dengan ponsel sialan miliknya itu. Bahkan setelah kami berada didalam kamar dia tetep saja mengacuhkanku. Benar-benar menyebalkan.

Marriage With Idol [Book 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang