Prolog

12.6K 1.2K 385
                                    

Yo minna~~
Saya kembali dengan fanfic chara berbeda. Kali ini karma x readers nih. Entah kenapa saya lagi demen banget sama si iblis merah yang satu ini😍 jadi kepikiran buat fanficnya😂

Langsung aja deh masuk keceritanya...

Selamat membaca~~

-------
SMP Kunugigaoka

Bel pulang sekolah

"Baiklah minna-san hati-hati dijalan. Sampai bertemu besok" ucap Koro-sensei mengakhiri pembelajarannya

"Sampai besok, sensei~"

Nagisa, Kayano dan Karma pulang bersama karena rumah mereka searah.

"Tadi hampir saja rencana kita berhasil ya" ucap Kayano

"Iya mana tau ternyata Koro-sensei bisa ganti kulitkan" sahut Nagisa

"Nagisa-kun triknya tadi hebat juga" sahut Karma

"Benarkah? Aku hanya mengikuti rencana saja kok" ucap Nagisa

Saat mereka asik berbincang-bincang, kayano melihat segerombolan orang sedang melihat sesuatu.

"Hm? Ada apa itu ramai sekali" ucap Kayano sambil menunjuk segerombolan orang

"Lebih baik kita lihat" ucap Nagisa

Segerombolan orang itu ternyata sedang melihat seekor kucing yang sedang terluka karena disiksa oleh penjual ikan.

"Ada apa ini?" Tanya Nagisa pada orang disebelahnya

"Sepertinya kucing itu mencuri ikan dari toko ikan itu dan penjualnya marah dan menyiksanya" ucap seorang pria paruh baya yang tidak sengaja lewat dan melihat kejadian itu

"Kejam sekali" tutur Kayano

Karma mendatangi si penjual ikan itu dan menghentikan aksinya

"Hm? Karma-kun?" Nagisa terheran karena tumben sekali Karma peduli dengan hal seperti ini.

"Hei, pak tua... kau sedang apa?" Tanya Karma dengan gaya ngomongnya yang angkuh

"Kau tidak melihat? Tentu saja memberi pelajaran pada kucing ini karena telah mencuri daganganku" ucap penjual ikan tersebut dengan ekspresi marah

"Heh~~ tapi sepertinya kucingnya sudah tak sadarkan diri dan ketakutan. Apa yang ingin paman ajarkan?" Ucap Karma dengan nada meremehkan

"Apa maumu bocah?" penjual ikan itu kini geram dengan sikap Karma dan melayangkan tinjunya ke Karma tetapi dengan mudah Karma menghindarinya

"Heh~ sekarang mau pukul manusia tak berdosa seperti aku ya~ maaf saja pak tua memilih lawan yang salah"

Brughh

Karma meninju perut penjual ikan tersebut dan terus memukul wajahnya dengan senyuman psikonya.

"A-ampun h-hentikan h-hentikan" mohon penjual ikan tersebut

"Hm~ tapi apa aku mau berhenti? Sama seperti anda memukul kucing itu apa mau berhenti?"ucap Karma dengan evil facenya

"I-iya A-ampun a-ampun aku tidak lagi memukul kucing seumur hidupku" pukulan Karma terhenti dan menjauh dari penjual ikan tersebut

"Kalau begitu baguslah" ucap Karma sambil tersenyum seram ke arah penjual ikan tersebut dan berjalan mendekati kucing naas yang sedang di rawat oleh Kayano

"Bagaimana keadaannya?" Tanya Karma

"Tidak apa cuma memar dan kemungkinan kakinya akan pincang untuk sementara waktu" ucap Kayano sambil mengelus bulu kucing berwarna putih itu

"Baguslah"

"Kau bawa saja pulang kerumahmu, Kayano" ucap Nagisa

"Aku tidak bisa teman sekamarku Alergi kucing. Kau saja Nagisa" ucap Kayano

"Aku mau aja tapi apartemenku tidak memperbolehkan membawa hewan peliharaan" jawabNagisa murung

"Kalau begitu kau saja Karma" ucap Kayano

"Heh~~ aku? Aku tidak yakin bisa merawatnya" ucap Karma

"Tinggal diberi makan dan dimandikan saja kok" ucap Nagisa

"Hmm.. baiklah kalau begitu" ucap Karma sambil mengangkat kucing itu dan menggendong di dalam dekapannya

Mereka pun lanjut menuju rumah masing-masing.

"Aku lewat sini" ucap Karma sambil berbelok di pertigaan jalan

"Sampai nanti, Karma-kun"

"Rawat dengan benar kucingnya ya~"

-----------

Di rumah Karma

Kucing itu diletakan di sofanya. Sesekali ia mengelus kepala serta lehernya. Karma juga merawat luka yang ada pada kucing tersebut.

"Ternyata sangat lembut bulunya. Bahkan tidak rontok" ucap Karma sambil terus mengelus kepala kucing itu

"Entah kenapa rasanya sangat imut. Apa aku menjadi pecinta kucing sekarang?" batin Karma

Karma terus mengelus kucing tersebut. Seakan ia telah terhipnotis dengan kelucuan kucing tersebut. Bulunya yang berwarna putih bersih dan matanya yang heterokrom, sebelah kanan berwarna biru dan sebelah kiri berwarna Kuning. Perlahan Karma menyadari bahwa kucing ini sangat lucu dan menawan.

Karma mengambil susu yang ada di kulkasnya dan memberikannya ke kucing tersebut.

Kucing tersebut meminum susu tersebut dengan sangat cepat.

"Sepertinya kau sangat kehausan ya~"

"Meoww"

"Oh iya apa aku harus memberimu nama?"

"Meoww Meoww"

"Hmm... [Name] kurasa nama yang bagus" ucap Karma sambil menggendong [name] ke dalam dekapannya dan mengelus leher [name]

"Meoww Meoww"

"Namamu sekarang adalah [name]. [Name], karena ini sudah terlalu malam, ayo kita tidur. Aku harus berangkat kesekolah besok" ucap Karma

Karma menyiapkan tempat untuk tidur [name] yaitu di dalam kardus yang sudah ia beri bantal empuk sebagai tempat tidurnya beserta selimutnya. Karma meletakan [name] di dalam kardus itu.

"Selamat malam [name] semoga lukamu cepat sembuh"

Karma meninggalkan [name] dan pergi ke kamarnya.

Setelah beberapa menit tidur, [name] terbangun dan menyelinap masuk ke kamar tidu Karma Ia tidur bersamanya tanpa sepengetahuan Karma.

"Oyasumi goshujin-sama" ucap [name] dengan nada berbisik

.

-tbc-

.

Gimana ceritanya? Semoga kalian tertarik untuk menunggu kelanjutannya 😆

Silahkan di komen dan jangan lupa di vote ya jika kalian suka sama cerita ini dan juga kritik dan sarannya

Oh iya aku mau promosi sebentar. Jadi aku ada buat AMV Karma dengan lagu psycho red velvet yg kuubah suaranya menjadi suara cowo.
Kalo berminat boleh ditonton dulu. Soalnya di cerita ini karmanya agak sedikit psycho gitu jadi kek gambarannya gitu

A

rigatou gozaimasu~~
Mata nee~~

My neko [name]-chan {Karma x Fem!Readers}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang