5

2.7K 397 4
                                    

Wonwoo pendiam? Maaf saja, tapi aku tidak pernah percaya dengan mitos itu.

***

Hari ini aku kembali merutuk perihal kelompokku, karena entah sudah keberapa kalinya, aku satu kelompok lagi dengan Jeon Wonwo itu, padahal aku juga ingin satu kelompok dengan Jihyun, Jisoo juga boleh, lebih-lebih Mingyu. Oke, abaikan.

"Jeon Wonwoo, kita mau kemana?"

"Ikut saja."

Aku menatapnya curiga, lalu mundur beberapa langkah. "Kau tidak berniat macam-macam denganku 'kan?"

Wonwoo merotasi bola matanya, "kau bukan tipeku."

"Memangnya kau punya tipe idaman?"

"Tidak."

"Aku diam saja."

Mungkin lebih baik aku memang diam, berbicara dengan Wonwoo itu hanya buang-buang tenaga, dan akhirnya jadi jengkel sendiri.

Kami berdua naik bus entah kemana, Wonwoo tidak mau memberitahuku. Dan karena sekarang belum jam pulang kerja, jadi bus hanya diisi oleh sebagian besar siswa seperti kami.

Plug.

Aku berbalik melihat Wonwoo ketika laki-laki itu selesai membenamkan salah satu earphone-nya ke telingaku.

"Kau mau la-"

"Biar aku yang pilih." Aku merebut Mp3 milik Wonwoo sebelum laki-laki itu selesai dengan ucapannya.

Tak lama lagu yang kupilih mengalun di masing-masing earphone kami, aku tersenyum dan berbalik menatap Wonwoo yang malah menggeleng melihatku.

Sekedar informasi, lagi yang kuputar sekarang adalah lagu milik Bruno Mars, Treasure.

***
L

ima belas menit kemudian kami turun di pemberhentian bus, dan jujur saja, aku tidak tahu ini dimana.

"Jeon Wonwoo, sebenarnya kita mau kemana?"

Wonwoo menghentikan langkahnya lalu berbalik, menungguku untuk menghampirinya. "Rumahku." Jawabnya.

"Ha?"

"Kau kenapa?"

Aku menggeleng. "Kita ke rumahmu? Untuk apa?"

"Kerja tugas?"

"Kenapa kau malah bertanya?"

"Mungkin saja kau mau mengerjakan yang lain."

Aku praktis menendang tulang kering Wonwoo yang malah msnyeringai tipis, "berhenti berbicara yang aneh-aneh!" Semburku galak.

Wonwoo masih mengadu kesakitan sementara aku meninggalkannya dan berjalan lebih dulu.

"Ya, lewat sini."

Tubuhku kemudian berbelok di pertigaan, setelah Wonwoo meneriakiku karena salah jalan.

Sekitar beberapa menit kemudian, akhirnya kami sampai di rumah Wonwoo. Ternyata anak ini lumayan juga, rumahnya besar dan halamannya luas, suasananya juga sejuk, dan ada banyak bunga di halamannya.

Pintu terbuka setelah Wonwoo menekan bel beberapa kali, yang pertama muncul di balik pintu itu adalah seorang remaja laki-laki yang mirip dengan Wonwoo, dan aku mengasumsikan bahwa itu adalah adiknya.

"Hyung ka-"

Ucapannya terputus ketika melihatku berdiri di belakang Wonwoo, dan aku hanya tersenyum kaku untuk menanggapinya.

[1] Hello | Jeon Wonwoo✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang