7-End

3.4K 390 12
                                    

Banyak hal yang kulalui bersama Wonwoo, dan aku tahu bahwa aku memang benar-benar mencintainya.

***

Wonwoo itu tidak suka sejarah.

Aku masih ingat kencan keduaku dengan Wonwoo setelah kami resmi menjadi sepasang kekasih. Hm... sebenarnya, itu tidak bisa dikategorikan sebagai sebuah kencan. Karena pada kenyataannya, kami hanya menghabiskan waktu berdua di ruang tamu rumahku. Iya rumah, bukan di taman atau mall atau tempat apapun yang lazim dipakai untuk anak muda seumuran kami berkencan.

Aku, begitupun Wonwoo duduk saling berhadapan dengan tugas masing-masing. Aku sih memang mengerjakan tugas, tapi entah dengan Wonwoo.

"Won?"

"Hm."

"Tugasmu sudah selesai?"

"Yup." Jawabnya pendek.

Aku hanya memutar bola mataku malas. Aku lupa jika Wonwoo itu jenius.

Diam sejemang.

"Won." Panggilku lagi.

"Apa?"

Aku tersenyum, setidaknya dia tidak bergumam.

"Won, lihat aku dulu." Desakku.

"Apa Ahreum?"

"Lihat dulu!"

Wonwoo berdecak kesal lalu meletakkan psp-nya ke atas meja.

Aku lalu tersenyum. Senyum yang terbaik. "Kau mau membantuku 'kan?"

"Apa?"

"Kau harus janji dulu."

"Beritahu dulu."

"Janji dulu."

"Nanti aku traktir, daging."

"Jeongmal?"

"Ayam." Ralatku.

Wonwoo merotasi bola matanya. "Iya, aku janji."

Aku lalu duduk di sampingnya, tersenyum begitu manis, kemudian meletakkan buku paket sejarahku di hadapannya. "Bantu ak-- Eits, kau sudah janji." ujarku lalu menahan pergelangan tangannya.

Wonwoo yang tadinya ingin lari hanya mendengus. "Kau curang, ini harusnya daging." protesnya tidak terima.

Aku hanya cengengesan lalu membela diri. "Tadi aku meralatnya, tapi kau juga setuju."

"Tapi kan.., ah sudahlah, kau mau dibantu apa?"

"Nah, itu baru namanya pacar, haha."

"Bantu aku meringkas, yah?"

"Oh, astaga!"

***

Untung aku tidak alergi seafood.

Ini bukan kencan. Saat itu Wonwoo menjemputku yang baru saja pulang dari perpustakaan.

Yup, aku masih mengingatnya. Saat itu siswa tingkat akhir seperti kami berdua sedang disibukkan dengan jadwal padat mendekati ujian akhir. Sama seperti siswa tingkat akhir lainnya, aku sengaja menghabiskan waktuku lebih lama di perpustakaan untuk belajar.

Tapi hari itu aku cukup terkejut ketika menemukan Wonwoo berdiri di depan pintu perpustakaan sambil menjinjing sebuah payung. Aku sebenarnya tidak tahu apa yang membuatnya tiba-tiba melakukan hal tak terduga seperti itu, tapi setelah kutanya, Wonwoo hanya membalas dengan datar. "Kau punya kebiasaan tidak membawa payung."

[1] Hello | Jeon Wonwoo✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang