That Veena

385 11 13
                                    

Akhirnya setelah sekian jam duduk selama perjalanan, Euijin bisa kembali menapakan kakinya di tanah. Ia meregangkan tubuhnya yang kaku. Angin lembut menerpa wajahnya, tercium bau pantai! Senyumnya mengembang saat melihat laut yang terhampar di depan matanya, dan...

'Duk'

'Bruk'

dirinya terjatuh dengan wajah tersungkur ke pasir.

"Pfft..." di belakang sana para siswa menahan tawanya. Kemudian tawa itu meledak saat Euijin bangkit dan menatap mereka dengan wajah berpasir.

"Hahahaha! Dasar bego! Kau pikir ini iklan wisata, hah?" tanya Jeonghan.

Euijin menatap Jeonghan yang berada di paling depan barisan yang akan turun dari bus. Tidak salah lagi, lelaki itu yang menendang Euijin.

"Ah... memalukan," celoteh Nayoung.

"Kasian... rasanya baru aja bahagia, sudah ditimpa bencana," ujar Nahyun.

"Tapi, emang lucu sih, kekeke," Dohee terkikik seraya membantu Euijin berdiri.

"Kalian jahaaaaattt!" rengek Euijin, lalu ia membersihkan dirinya dari pasir.

Ketiga temannya itu hanya tertawa melihat Euijin.

"Lagian kamu menghalangi siswa lain yang mau turun, tahu?" ujar Nahyun.

"Uh... aku kan cuma senang karena sudah lama gak pergi ke pantai," jawab Euijin.

Euijin menatap gerombolan siswa yang sudah pergi menuju pantai, tapi matanya tertuju kepada satu orang, Yoon Jeonghan.

"Ada apa? Euijin, gwaenchana?" tanya Jisoo yang datang dari arah bus yang baru tiba.

"Ah, oppa, aku baik-baik saja kok," jawab Euijin.

"Oppa kenapa ke sini?" tanya Nayoung.

"Pfft..." Nahyun dan Dohee menahan tawanya.

"Hah!? Ah, maafkan aku Jisoo," Nayoung membungkukkan tubuhnya seraya memberi death glare kepada Nahyun dan Dohee yang pura-pura tidak melihatnya.

Jisoo menggaruk kepalanya yang tak gatal, "Tidak apa-apa, noona."

"Eh? Noona?" ujar Nahyun.

"Barusan dia bilang 'noona'?" bisik Dohee.

"Sial, aku gak bisa terus-terusan ada di sini, ini mengocok perutku! Hahaha," ujar Nahyun sambil tertawa dan pergi melarikan diri bersama Dohee.

"Mau manggil 'oppa' malah dipanggil 'noona'! Hahaha!"

"Awas kalian!!! Tunggu balasanku!!!" teriak Nayoung yang mengejar mereka.

"Heh... memalukan," gumam Euijin.

"Nanti kalau butuh bantuan, panggil aku, ya!" seru Jisoo.

"Eh.. itu sih gak masalah... Oppa senang-senang aja sana. Kalau dibantu terus, rasanya aku malah tambah merepotkanmu," ucap Euijin.

"Apa sih? Haha, aku kan harus menjaga sepupuku satu-satunya ini," Jisoo merangkul Euijin dan mencubit kedua pipinya.

"Sakit tahu, Hong Jisoo!" pekik Euijin.

"See you, Hong Euijin!" Jisoo pun meninggalkan Euijin dan kembali berkumpul dengan teman-teman sekelasnya.

Euijin mengelus pipinya sambil melihat sekitar, "Tsk, aku ketinggalan lagi!" Euijin menggerutu seraya menyeret barang bawaannya menuju hotel.

"Lantai berapa? Kamar berapa? Dengan siapa? Aku di mana? Aku siapa.....? Hong Euijin yang malang... duh, malang sekali nasibmu, nak."

**

Exchange (24/7 in Japan!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang