Kegalauan yang HQQ

41 3 8
                                    

'BRAK!!'

Jeonghan mendobrak pintu kamar Seungcheol dkk, napasnya terengah, matanya mencari ke setiap sudut ruangan, tapi yang ia temukan di sana hanya empat lelaki yang tengah bertelanjang dada menatap ke arahnya.

"YAA!! Apa yang kamu lakukan!?" teriak Seungcheol.

"Kita terciduk lagi," ujar Soonyoung karena baginya ini terasa seperti deja vu.

Jeonghan tidak memedulikan kawan-kawannya, karena ia sudah biasa dengan kebiasaan mereka membuka baju saat seseorang berhasil menang mengalahkan musuh dalam permainan.

"Choi Seungcheol, kamu mendo'akanku dengan Euijin, ya?" tanya Jeonghan.

"Apa maksudmu mendo'akanmu dengan dirimu sendiri?" tanya Seungcheol.

"Kamu mendo'akanku dengan Jeonghan, ya!?"

"Hah? Buat apa?" tanya balik Seungcheol.

"Sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Saeyong.

"Anu, bisa ditutup gak pintunya? Malu dilihat orang yang lewat," ujar Soonyoung sambil menutupi tubuhnya malu-malu.

Jeonghan pun memutuskan untuk mengajak Seungcheol keluar kamar. "Pakai bajumu dan ikuti aku!" Jeonghan melempar baju tepat ke wajah Seungcheol.

"Ada apa? Kamu nyari Jeonghan? Dia gak ada di sini," ujar Seungcheol setelah ia keluar dari kamar bersama Jeonghan.

"Seungcheol, aku ini Jeonghan."

Seungcheol terdiam kemudian tangannya menunjuk ke arah pintu.

"Bukan," ujar Jeonghan.

Tangan Seungcheol menujuk ke arah lampu.

"Bukan."

Lalu Seungcheol mengarahkan tangannya kepada Jeonghan.

"Ya, aku Jeonghan."

"JANGAN NGAWURRRRR!!!"

"Aku gak bohong, Homo Sapiens!"

Seungcheol tercengang mendengar Euijin yang dilihatnya melontarkan kata 'Homo Sapiens' kepadanya.

"Jeonghan?"

"IYA!"

"Tunggu, ini gak masuk akal," Seungcheol menopang dagunya dan tampak berpikir.

Jeonghan mendengus, "Otak manusia purba mana bisa sampai ke sana."

"Tapi ini memang di luar logika!!! Bisa saja kamu cuma pura-pura jadi Jeonghan untuk menyekapku di sebuah gudang karena kamu cemburu!"

Jeonghan mendelik, "Sudah bisa dipastikan."

"A-apa?"

"Saat di kuil Enoshima, siapa yang berdo'a denganmu?"

"Ah, itu... Jachi."

"Apa yang kamu mohon?"

"Aku meminta agar kamu dan Jeonghan- maksudku aku dan Nayoung jadian!"

"KAU SINTING, YA!? TAHU TIDAK? GARA-GARA DO'AMU ITU, JIWAKU DAN EUIJIN BERTUKAR!"

Seungcheol mengerutkan dahinya mendengar kata-kata yang dilontarkan Jeonghan. "Kau sinting, ya? Mana mungkin hal itu terjadi?"

"Ingin tahu kenapa kamu sial terus selama di sini? Itu karena kau berdo'a di Kuil Enoshima dengan Jachi!"

"Apa sih yang kau bicarakan?"

Jeonghan menggeram frustrasi. "Sekarang, di mana Euijin?"

"Di hadapanku," jawab Seungcheol.

"Argh! Di mana Jeonghan?"

Exchange (24/7 in Japan!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang