Investigation

56 5 8
                                    

Hari keempat di Jepang.

9:00 PM

"Aku ingin bicara dengan kalian."

'Deg'

"Ada apa?"

Dohee menunduk, "Maaf aku sudah merepotkan kalian."

"Tidak. Bukan hal itu."

"Lalu?" tanya Nahyun.

"Siapa di antara kalian yang mendo'akanku dengan Jeonghan di Kuil Enoshima?"

"Hah??"

"Kenapa kalian cuma bilang 'hah' saja!?" tanya Jeonghan.

"Kamu sih aneh, tiba-tiba nanya hal yang unfaedah," celoteh Nayoung.

"Apa kau bilang!?"

"Hehe, ternyata begitu ya..." ujar Nahyun.

"Apanya yang 'begitu'?" tanya Jeonghan.

"Kamu beneran sudah kencan dengan Jeonghan?" tanya Nahyun.

"Nggaklah!"

"Ah, berarti do'anya belum terkabul, ya
.." ujar Nahyun.

"Jadi, kamu orangnya!?"

"Apa?"

"Yang mendo'akanku dengan Euijin!"

"Tidak! Untuk apa aku melakukannya? Kenapa gak berdo'a aja sendiri?"

"Hah? Untuk apa aku melakukannya!?"

"Bukannya kamu bilang kamu suka sama Jeonghan?" tanya Nayoung.

Jeonghan tercengang, "Apa kamu bilang?"

"Tapi sayangnya, Jeonghan malah sering melakukan 'hal yang tak diharapkan'," tambah Nahyun.

"Apa itu 'hal yang tak diharapkan'?" tanya Jeonghan dengan wajah yang sedikit sebal. "Tapi, apa benar yang kalian katakan tadi?"

"Soal apa?" tanya Nahyun.

"Euijin- maksudku, aku suka sama Jeonghan?"

Nayoung menghela napasnya, "Sebenarnya aku setuju-setuju saja sih kamu suka sama Jeonghan. Toh, dia memang pandai, jago matematika pula. Jadi, bisa dapet contekan."

"Aish, udang di balik batu."

"Tapi, kayaknya Jeonghan suka sama Dohee. Iya gak, sih? Sampai membelikan anak itu robot juga," ujar Nahyun menunjuk Dohee yang sudah terlelap.

"Hah? Nggak kok! Dia suka Dohee karena Dohee penurut dan jarang bicara!" sanggah Jeonghan.

Nahyun mengangkat satu alisnya, "Tahu darimana kamu? Memangnya Jeonghan pernah bilang?"

"Tapi, menurutku sih wajar Euijin bilang begitu. Dia kan sekarang sedang dekat sama Jeonghan," goda Nayoung.

"A-apa!? Nggak kok!"

"Mau ngelak bagaimana lagi sih? Dari hari pertama kalian sudah aneh gara-gara nempel terus!" ujar Nahyun.

Nayoung mengangguk, "Gandengan tangan, pelukan, digendong, makan bareng, jalan berdua ke Palette Town, sampai acara buka-bukaan juga... Aku sama Jisoo kapan? Huaaaaa...."

"Pikiran anak cewe emangnya begini, ya?" batin Jeonghan.

"Daripada Jisoo, kenapa kamu gak buka hati saja buat Seungcheol sih?" tanya Jeonghan.

"Hah!? Aish, untuk apa? Dia kan suka sama Jeonghan! Dia itu sainganmu!"

"Yaaa! Memangnya salah kalau laki-laki melakukan skin-ship!?"

Exchange (24/7 in Japan!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang