Jeonghan dan Euijin, dari sisi yang berlawanan, mereka menatap patung "Dewi Saraswati telanjang" dengan sebuah alat musik Jepang bernama Veena di pangkuannya. Di saat semua orang membubarkan diri, entah kenapa mereka masih tetap diam di sana. Tiba-tiba terdengar sebuah alunan musik, dan itu membuat mereka nyaman. Keduanya memejamkan mata menikmati musik itu, sebelum akhirnya Jisoo dan Seungcheol datang untuk menarik mereka pergi.
"APA!??" teriak Jeonghan dan Euijin.
"Apanya yang 'apa'? Kita sudah tertinggal!" ucap Seungcheol, ia terus menarik tubuh Jeonghan untuk menyusul teman-teman yang lain.
"T-tunggu dulu, Seungcheol! Aku harus ngejar mereka!" ucap Euijin.
"Mereka? Mereka siapa?"
"I-itu..."
"Sudahlah, Jeonghan! Bukannya kamu mau cepat menyelesaikan ini lalu kembali ke hotel buat tidur?"
"Kamu panggil aku apa tadi?" tanya Euijin.
"Jeong-han! Ayo, pergi!"
Akhirnya Euijin menyerah dan membiarkan Seungcheol menyeret dirinya dalam tubuh Jeonghan.
Sementara itu, Jeonghan...
"Hey Jisoo bodoh, lepaskan aku!" Jeonghan terus meronta, berusaha melepaskan tangan Jisoo yang menariknya.
Jisoo akhirnya berhenti setelah mereka berhasil kembali ke rombongan mereka. Ia pun melepaskan cengkramannya di lengan Euijin.
"Kamu ini kenapa sih? Kenapa jadi terus mengataiku dengan kasar? Kamu sakit, Euijin? Kesurupan?" tanya Jisoo.
"Sialan! Kamu pikir aku ini apa sampai bisa merasuki tubuh Euijin!?" tanya Jeonghan.
"Apa kamu bilang? Siapa kamu?"
"E-eh, a-aku... tunggu, Jisoo! Aku Euijin?"
Jisoo menyentil dahi Euijin, "Kau ini ngelantur, ya? Siapa lagi kamu kalau bukan Euijin?"
"APA!??"
Jisoo menghela napasnya, "Berhentilah seperti itu, ini kuil terakhir. Bukannya kamu mau beli jimat kecantikan di sini?"
"Hah?"
"Euijin-ah!!" panggil Nahyun dan Dohee.
"Ah, kalian ke mana saja? Kenapa menghilang?" tanya Nahyun.
"Euijin, ayo kita beli jimatnya, nanti kehabisan!" ajak Dohee, ia menarik tubuh Euijin yang dirasuki(?) Jeonghan.
"Eh, tunggu dulu! Kenapa aku harus beli itu?" tanya Jeonghan.
"Ngomong apa sih? Kan kita ke sini emang buat beli itu!" jawab Nahyun.
"Hey, kalian! Ini sudah aku belikan!" seru Nayoung.
"Waaaaaaahhh..." Nahyun dan Dohee merasa takjub dengan benda yang dibelikan Nayoung.
"Tsk! Emangnya cewe seperti ini, ya?" batin Jeonghan.
"Nih, Euijin!" Nayoung memberikan jimatnya kepada Jeonghan.
Jeonghan memandangi jimat itu, "Kalau semuanya beli sih jadi sama rata aja cantiknya. Jelas ini penipuan!"
"Kamu ini ngomong apa sih? Kalau gak beli berarti kita yang jadi jelek, kan!?" protes Nayoung.
Jeonghan terdiam mencerna kata-kata Nayoung, lalu tiba-tiba, "Aaah~ kau benar! Whoaa.. aku jadi merasa 1000% lebih cantik!! Muahhh~"
"Kenapa jadinya menjijikan?" tanya Nayoung.
"Gak usah berlebihan deh," ujar Nahyun.
"Hah... kalian ini..." keluh Dohee.
KAMU SEDANG MEMBACA
Exchange (24/7 in Japan!)
Fanfic"Jiwa kami bertukar!" Start : 270617 Finish : 071017