CHAPTER-03

567 60 3
                                    

Tak terasa Harry sudah memarkirkan mobilnya dengan rapi di depan flatnya. Dia berjalan keluar mobil mendahuluiku.

"Ayo cepatlah!" serunya.

Dengan cepat aku turun dari mobil mewah lelaki brengsek ini dan berlari kearahnya. Tiba-tiba aku tersandung entah apapun itu yang pasti aku tidak bisa menahan keseimbangan dan badanku jatuh menimpa Harry.

"You're such a mess! Get up from me!" bentaknya dengan raut wajah kesal.

"Tidak perlu membentakku seperti itu" balasku seraya bangun dari posisi jatuhku.

Kulihat hak sepatuku patah.

God, cobaan apa lagi ini?

"Apa kau tidak memakai matamu saat berjalan huh?" protesnya.

"Aku berjalan memakai kedua kakiku, bung!"

Dia tampak memutar matanya.

Ternyata tadi aku tersandung paket yang diletakkan sembarangan. Paket berbentuk kubus yang cukup besar dan dibungkus kertas berwarna merah dengan pita besar di atasnya.

Aku mendecak kagum, wow.

"For my little cupcake, from Kelly Margareth" lirihku membaca nama pengirim yang tertulis di sisi kanan paket.

Kelly Margareth? Siapa dia? Apa salah satu koleksi wanita Harry?

"Berikan kuncinya" ujar Harry menyadarkanku.

Aku memberikan kunci flatnya.

"Bawa paketnya" sambung Harry.

Aku melongo.

"Aku?" ujarku yang terdengar seperti pertanyaan.

Dia memutar matanya.

"Sudah pasti kau, asistenku......nyonya Herge" balasnya dengan penekanan di kata "nyonya".

Sedetik kemudian pintu sudah ia buka, ia masuk ke dalam flatnya dan meninggalkanku sendirian dengan paket ini.

Ayolah, Styles apa kau tidak kasihan padaku? Apa kau tidak melihat hak sepatuku yang patah? Mana mungkin aku bisa membawa paket sebesar ini?

"Cepat bawa paketnya masuk!" seru Harry dari dalam flatnya.

Aku mendengus kesal lalu mencoba mengangkat paket yang ternyata lebih berat dari yang kubayangkan. Isinya apa sih?

Pertama aku melepaskan kedua sepatuku lalu membiarkan kakiku bertelanjang. Itu lebih aman. Perlahan tapi pasti aku membawa paket ini ke ruang tamu dan menurunkannya di lantai. Setelah itu aku mengambil sepatuku dan meratapinya. Sial! Sepatu kesayanganku sudah rusak.

HOLD UPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang