Kenalin, nama gue Rainbow, itu tu sama kaya nama ayam di film... apa ya? lupa gue. Maklum, otak gue yang segede upil gak sanggup buat inget gitu-gituan. Pokoknya film yang ada tuyul-tuyul botak gitu deh, abang gue si Rian sering nonton itu.
O iya sampai dimana tadi? Oh, nama gue yang Rainbow itu ya? Gue becanda. Hahaah. Gak lucu. Nama gue sebenernya Pelangi Larasati. Iya, emang gak nyambung. Tapi apa daya, gue terima lapang dada nama gue yang rada aneh itu.
Ok, sekarang gue sebenernya lagi lari secepat kilat waktu liat gerbang sekolah gue uda ketutup rapat-rapat.
"Pak, bukain dong pak," kata gue sambil goyang goyangin gerbang gede yang sebenernya gak ada gunanya.
"Gak, kamu tau kan, kamu sudah terlambat 30 menit," kata Pak Udin, satpam sekolah gue yang kepalanya botak, satpam kesayangan gue nih.
"Yaelah pak, 30 menit doang biasanya 1 jam malah, uda ada peningkatan ini pak," kata gue kembali berusaha merayu.
"Ck, yauda masuk-masuk," kata pak Udin sambil bukain gerbang.
"Makasih pak," balas gue sambil kiss bye kiss bye manja ke pak Udin.
Gue sekarang lari-lari ke kelas gue, 2IPA2 dan di dalem kelas, gue liat bu Tari, guru Mtk gue yang semok uda mulai ngajar.
Tok Tok Tok
Gue ketok pintunya sopan, tapi gue malah dikacangin.
Tok Tok Tok
Gue ketok lebih keras.
Bu Tari si guru semok, liat gue. Gue cuma cengar-cengir.
"Kenapa kamu terlambat?"
Gue gak denger dia bilang apa, perhatian gue sekarang ke pak Azis, petugas kebersihan sekolah gue yang lagi mindahin sampah dari tong sampah kelas gue ke tong sampah yang gedenya segede gaban, gue liat ada satu bungkus ciki-ciki yang kabur, pengen gue ambil, karna gue orang yang ringan tangan, suka bantu - bantu gitu. Tapi, bu semok malah bentak gue.
"Kamu dengar tidak pertanyaan saya?!"
"Iya denger bu," kata gue cuek.
"Jadi kenapa?"
"Kenapa apanya?" tanya gue blo'on.
Gue liat guru gue uda ngurut-ngurut dada gak tahan. Wah, alamat gue bakal dimaafin.
"Yasudah kamu masuk daripada saya mati muda karna kamu."
Kan apa gue bilang, uda berpengalaman gue. Gue langsung nerobos masuk ke kelas, gue liat temen semeja gue, si Bintang.
"Kenapa lo? Keseleo leher lo?" cerocos gue waktu liat dia geleng-geleng kepala.
"Gak berubah dari dulu," katanya sok asik.
"Suka-suka gue, hidup-hidup gue," balas gue cuek.
"Sekarang kita akan bagi hasil ujian minggu lalu," kata Bu semok lanjutin ucapannya yang tadi sempet ketunda karna kedatangan bidadari cantik, gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow
Humor[Update Every have an idea 😅] Kisah tentang dua anak manusia yang berkepribadian sangat bertolak belakang. Berstatus sebagai Rival sejak TK nyatanya tak selamanya buruk. Bintang Ameswara - Pinter - Rajin - Rapi ...
