Rainbow - 21

678 75 7
                                    


"Kenalin dia pacar gue."

"Bintang.."

"Gue tau lo juga suka sama gue jadi apa salahnya kalo kita pacaran?" Gue lihat ke arah Anna yang kelihatan bingung dan gak berapa lama dia berpaling buat liat Gerald. Ini apaan coba uda kaya drama! Basi!

"Kenapa liat gue? Kita uda putuskan? Udah lama. Terserah lo mau ngapain juga gue gak peduli lagi."

Gue liat ke arah Gerald, dia hanya natap Anna malas sedangkan si Memet, dia keliatan heran karna belum tau apa-apa.

"G-gue.."

"Udalah, apa susahnya sih bilang iya?! Drama! Kan lo yang bilang lo emang uda suka sama Bintang dari dulu." Entah kenapa gue jadi emosi. Gue gak bermaksud buat bilang gitu ke Anna. Semua keluar gitu aja dari mulut gue.

"Kalo gitu gue mau pergi dulu." Gue langsung jalan cepat keluar dari drama busuk gak berguna kaya gini.

"Tunggu, lo mau kemana?"

Gue baru sadar Gerald ngikutin gue dari belakang. Dan sekarang gue sama dia uda di area rumah gue lagi.

"Lo juga ngapain sih ngikutin gue? Gue mau sendiri!"

Gerald natap gue bingung."Kenapa lo marah sama gue? Gue ada salah?"

"Salah? Gak ada yang salah! Yang salah di sini cuma gue. Cewek kasar yang gak tau aturan, gak tau sopan santun, gak punya otak dan harusnya lo pergi dari hidup gue. Gue gak ada punya sesuatu buat dibanggain!"

Gerald terkekeh."Lo bilang lo benci drama. Tapi kenapa sekarang lo yang ngedrama? Lo, harus dengerin gue." Gerald megang pundak gue. Dan saat itu juga gue sadar gue emang pendek.

"Lo itu beda. Gak perlu berubah, jadi diri lo sendiri aja. Siapa peduli kelakuan buruk lo kalo gue uda tau gimana lo sebenarnya?"

Gue sedikit senyum. Wah wah ternyata masi aja nih yang sadar dengan aura positif gue. Gak sia-sia gue ngembangin tai beauty gue.

"Ya walaupun lo memang agak berantakan sih."Gerald cekikikan.

"Eh lo juga sama sama gue. Lo bahkan lebih berantakan dari gue!" Gue mukul lengan dia buat dia ngeringis.

"Ah lo lebay! Gue mukulnya gak keras juga."

"Kan lo tau kalo lengan gue luka."

Gue nepuk jidat si Gerald."Oh iya, gue lupa!"

"Aauu sakitt."

"Hahah rasain."

Si Gerald gak jawab, dia cuma senyum."Nah gitu dong ketawa kalo lo sedih, lo keliatan kaya nenek kempot."

"Nenek kempot apaan? Eh gue selalu bersinar di segala keadaan."

"Iya, iya terserah lo deh. Eh gue sebenernya mau nanya sesuatu sama lo, tapi lo jangan baper."

"Baper baper, eh gue gak bakalan baper yang ada gue laper."

"Lo becanda mulu. Gue serius."

"Gue juga serius Gerald Hanselchon."

"Lo jujur sama gue, lo suka sama si Bintang?"

"S-suka? hahah lo ngaco ah lo yang becanda mulu."

"Mulut lo bisa bohong, tapi mata lo gak bisa."

"Mata? Apaan lo bawa-bawa mata gue. Jangan liatin dong ada beleknya nih."

"Kenapa lo coba buat nutupin perasaan lo?"

"Lo ngomong mulai ngaco ya."

"Kan kan mulai bapernya."

"Gak ada!" Gue mulai kesal sama dia.

RainbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang