"Gelang gue aja nyaman apalagi orangnya."
Eh.
Gue ngeliat gelang kak Taeyong masih di pergelangan tangan gue.
terus tiba-tiba Haechan berdiri jalan kearah gue.
dia ngelepasin gelang Taeyong.
Terus di lempar ke Taeyong.
"Kak Ten sini gelangnya."
Loh maksud Haechan apaan.
Posisi Haechan masih megang tangan gue.
"Nyari kesempatan dalam kesempitan."
"Hm sudah kuduga."
"Masih dibawah umur gais sabar takut kena pasal kita."
"Untung hati ini terbuat dari batu."
"Mana ada hati terbuat dari batu gob-"
Gue langsung ngeliat kearah kak Doyoung yang hampir keceplosan.
"Goblin maksudnya eheh taukan goblin drama yang itu tuh."
"Eh Haechan lepas tangan kak (Y/N) keenakan banget lo."
Gue liat itu si Jeno menurut biodata Jeno itu lebih muda dari gue tapi dia gentle di biodata prinsip Jeno adalah sebelum berumur 20tahun dilarang gangguin anak perempuan.
salut.
"Tau lo anoa lepasin."
Kakek gue mah diem aja udah keburu pusing.
"Haechan kamu balik ke tempat duduk kamu saya mau bicara."
Haechan balik ke tempatnya.
dan malah nemuin mata kak Ten yang ngedipin mata.
gue mah buang muka aja.
pas buang muka gue ngeliat kak jaehyun lagi senyum disamping ka Taeil.
q meleleh gais
aw
duh yang normal berdua doang kali ya berempat deh sama jisung jeno.
"Jadi paman bakal pergi ke Jepang besok, kalian bisa tinggal di ruang latihan gapapa kan?"
"Ruang latihan mana empuk."
"Gaada bantal guling gitu?"
"Selimut sa kali oper kekita paman."
"Kalian percuma pake bantal guling, kepala dimana bantal dimana mending gausah kan."
"mwehehe tau aja si paman jadi malu gwe."
"najis begok ten."
tau dah gue udah lelah sama kata kata gitu untung Jisung lagi main rubiknya.
"Saya percayain Jeno, Taeil, Jaehyun, Winwin, Jisung, Johnny untuk ngejaga (Y/N) disini selama saya gaada."
"Innalillahi.."
"Ga nyangka ya."
"Waktu berjalan dengan cepat."
"Kampret nama gwe ga dimasukin surat wasiat."
"Ye sableng maksud saya, selama saya pergi ke Jepang bukan gaada yang lain."
gue hampir ketawa gais.
"Saya udah buat peraturan dan tugas-tugas buat kalian, jangan gangguin (Y/N) nama nama yang saya percayai tadi jangan buat saya kecewa."
"Alah paman si winwin ngapain di masukin nambah kepala batu aja dia."
"Karena winwin kalo marah galak, saya suka itu."
"Yaelah gwe ugha bisa galak kek winwin."
"Udahlah saya mau packing dulu saya tinggal baca peraturannya."
"Peraturan." Gue noleh ke kak Taeil yang baca dengan lantang.
"Pertama dilarang ngebuat (Y/N) nangis jika kalau (Y/N) nangis kalian bisa menghukum orang yang ngebuat (Y/N) nangis."
"Gwe duluan yang maju kalo masalah hukum menghukum mah."
"Berisik begok ten."
"Kedua, dilarang berbuat seenaknya jika saya gaada latihan tetaplah latihan karena saya pantau dari cctv."
"Ntar gue potek cctvnya."
"ya anjir."
"ketiga, Yang bisa punya ketrampilan masak bisa masak dirumah saya asal jangan berantakan."
"Keempat, dilarang ngegombal terutama ten."
"Mampus berarti gue boleh ehehe."
"Untung nama ten doang."
"Asiq gue bisa ngegombal."
peraturan ngawur ini mah anjir.
"Kelima, kalian layani dengan baik tamu yang akan datang, jangan buat rusuh sama tamunya."
"Tamunya siapa ni."
"cememew bukan ni."
"Oh jadi sekarang lu pindah haluan yut yaudah lumayan saingan berkurang iya ga (Y/N)."
"Iya terserah kak Doyoung aja."
Gue ngelipet peraturan gaguna tersebut.
mending gue tidur dah nyesel kebawah.
➖➖➖
kuy lah q tunggu komenanmu😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
kerumah kakek; nct [completed✔️]
Nouvellesbooks 0.1 ❝ Maaf dia punya gue ❞ [started: 29/06/2017 end: 18/05/2018] #33 Short Story [01/05/2018] #32 Short Story [14/05/2018] #29 sment [23/06/2020]