"Jisung jadi center pertama, Haechan kita ganti." Titah Taeyong sambil mengatur.
Haechan terkejut memegang dadanya, "Diganti? yatuhan masa orang ganteng diusir dari center."
"Coba bayangin disaat semua orang lagi masang tampang sangarnya, ntar lo senyam senyum sendiri karena saking bangganya jadi center thank you ni diganti." Jawab Jaemin.
"Ya astaga gaada vote gue jadi center apa." Ucap Haechan dengan melas.
Taeil menghela napasnya menatap drama yang sedang terjadi, "Kita mau latihan dance bukan mau latihan drama."
Semua sudah mempersiapkan diri untuk latihan, sudah jadi tradisi bagi mereka siapa yang gerakannya salah akan dipukuli punggungnya. Bahkan ketika mereka telah sampai akhir lagu, mereka langsung mengulangnya dari awal.
"Yatuhan lagi siapa suruh ngusir dari center lupa gerakan kalo dipinggir gini." Keluh Haechan.
"Banyak alesan." Tatap Jaehyun ke Haechan.
"Ayo latihan lagi." Taeyong bertepuk tangan menyemangati semuanya yang sedang terduduk.
"Aduh istirahat sebentar dong cape nih." Keluh Jeno.
Johnny mematikan speaker dan memberikan semuanya botol air minum, "Nanti aja yong, kita latihan tunggu Ten sama Lucas balik."
"Oh iya mereka kok gabalik-balik ya? curiga bakal belanja dulu." Timpal Yuta seraya mengelap keringatnya.
"Kak Taeil." Teriak (y/n) dari atas.
"Gausah maju lo kan udah di eliminasi." Tepuk Taeil pada bahu Yuta ketika ia mau menghampiri (y/n).
"Inikah definisi sakit tapi tidak berdarah? belom juga jadian tapi abangnya udah nolak." Jawab Yuta kepada Taeil.
"Sabar aja." Johnny menepuk bahu Yuta.
"Kita yang sabar." Timpal Doyoung.
"Iya ada apa?" Taeil melangkahkan kakinya mendekati (y/n)
(y/n) mengedarkan pandangannya diruang latihan, "Udah pada kumpul semua belom?"
Taeil mengikuti arah pandangan (y/n) yang sedang menatap yang lainnya sedang istirahat.
"Belom, soalnya Ten sama Lucas belom balik abis nganter Hansol." Ucap Taeil menatap (y/n).
"Loh kak Hansol kemana emang?" (y/n) bingung berarti dalam formasi kurang satu apa di rubah keseluruhannya lagi? gabakal keburu kalo gini mah.
Taeil mengangkat kedua bahunya dan menjawab, "Ada urusan keluarga katanya mau balik sih nanti tapi misal kalo gabalik mau gamau harus diubah."
(y/n) berdecak sebal, "Kak Hansol ada-ada aja nih."
"Oh iya kamu mau ngomong apa?" Taeil mengingatkan tujuan awal.
(y/n) menjentikan jarinya dan menepuk dahinya, "Hampir aja lupa. Suruh kumpul dulu gih kak Taeil."
Taeil menganggukan kepalanya, "Yang lagi istirahat sini kita kumpul dulu."
(y/n) dan Taeil duduk di sofa bersebelahan sedangkan yang lainnya duduk dikarpet berbulu dibawah.
"Jadi tadi, Kakek kasih kabar ke Kak Jungwoo kalo dia mau pulang." Jelas (y/n)
"Tapi ada kabar baik dan buruknya, mau denger yang mana dulu?" Tanya (y/n) kepada audience peserta pencari bakat, ga deng.
"Yang baiknya dulu." Teriak Winwin.
"Eh dimana-mana mah buruknya dulu, biar shock di awal." Teriak Haechan.
"Gue baiknya dulu." Taeyong mengintrupsi sambil mengangkat tangan.
"Buruknya." Johnny ikutan mengangkat tangan.
"Yaudah dikasih tau kabar buruknya dulu ya jadiㅡ"
"Waspada yuhu." Teriakan Ten dari luar.
"Buka pintunya dong woi." kini giliran teriakan Lucas.
Jeno menghela napas malas, "Ada-ada aja nih manusia dua ini."
Mark berinisiatif untuk membuka tapi keburu didorong sama Lucas ngebuat kepala Mark berciuman dengan pintu.
"Ternyata ga dikunci owmaigosh." Suara Ten kegirangan.
"Aduh gila ya gue tolongin malah ngelukain gue." Keluh Mark sambil memegang dahinya.
"Eh Mark kenape lu?" Tanya Lucas ketika masuk menatap Mark yang berdiri dibelakang pintu.
"Monyet lo buka pintu ga kira-kira gue mau bukain malah lo tendang itu pintukan?" Mark mengusap dahinya.
"Owmaigosh Mark, what hepen?" Tanya Ten.
"Eh Lucas makanya coba dulu buka jangan main tendang-tendang aja." Teriak Johnny menggelegar.
Lucas cengegesan sambil mengusap kepala Mark, "sorry bro."
"Owh iya kita udah belanja." Teriak Ten.
"Kan gue bilang apa." bisik Yuta kepada Jaehyun.
"Belanja tapi lu berdua gabawa belanjaannya?" Ucap Taeil heran.
"Tadaaa." Ten mendorong troli belanjaan kedalam rumah.
"Bukan temen gue." Ucap Winwin, Doyoung dan Johnny sambil menatap Ten.
"Ada apa nih ngumpul?" Tanya Lucas seraya bergabung di karpet sedangkan Ten meminggirkan troli belanjaannya.
"(y/n) udah kasih tau belom." Teriak Jungwoo dari atas.
"Ada apa sih?" Tanya Lucas.
"Paman mau pulang jadi ada kabar baik dan kabar buruknya." Jawab Kun.
"Belom ini mau dikasih tau." Teriak (y/n)
"Karena tadi banyak yang mau kabar buruknya jadi dikasih kabar buruknya. Jadi Kakek bilang kalian bakal tampil perdana dipanggung cuman, panggungnya kalian yang buat sendiri sampai ke speaker dan lainnya kalian yang cari." Jelas (y/n) panjang lebar.
"Disangka gue audiosistem kali anjir." Jawab Haechan.
"Disangka gue tim event organizer kali ngebuat panggung." Kini giliran jawaban Chenle.
"Kesian banget anjir kita yang mau tampil kita yang buat." Keluh Doyoung.
(y/n) menganggukan kepalanya dan berwajah sedih karena kakeknya keterlaluan, "Dan kalian dikasih waktu, hari ini dan besok panggungnya udah selesai."
"Ku ingin marah."
"Melampiaskan."
"Bangsat kasih taunya mendadak amat sih kaya mau ujian dadakan."
ㅡㅡㅡ
Jadi sebelumnya mau ucapin terima kasih banyak karena 'Kerumah Kakek' pernah mencapai posisi #33 di short story ini adalah suatu kebanggaan karena pasti diluar sana banyak cerita yang lebih bagus dan seharusnya berada diposisi 33 tapi karena kalian posisinya melejit sampai #33 tadinya cuman #126 huhu terima kasih banyak
dan menjadi posisi #7 di sment WKWKWK thebestlah ya, ditunggu 2 part lagi yaa selamat membaca♡♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
kerumah kakek; nct [completed✔️]
Storie brevibooks 0.1 ❝ Maaf dia punya gue ❞ [started: 29/06/2017 end: 18/05/2018] #33 Short Story [01/05/2018] #32 Short Story [14/05/2018] #29 sment [23/06/2020]