Lips | Prolog

12 2 0
                                    

"Selamat datang disurga duniamu."

- Christina -

👄👄👄👄

Pagi ini langit sedang dalam keadaan mood yang baik. Ia memberi izin matahari nampak di atas bumi untuk mendukung aktivitas umat manusia. Sama halnya denganku. Pagi ini, entah di sambet setan apa moodku sedang dalam keadaan baik. Ditambah lagi aku bangun pukul 5 pagi tanpa alarm. Hebat, bukan? Applause for me.

Sebelumnya,

Hi.. perkenalkan namaku Christina Schulman yang tahun ini aku genap berumur 23 tahun. Aku lahir di Cambridge, Inggris. Dulu aku tinggal di Cambridge bersama ibu dan kedua kakakku—kak Evan dan Kak Thans. Aku berjarak 7 tahun dengan kakak pertamaku, dan 3 tahun dengan kakak keduaku.

Saat aku berumur tiga tahun, ayah kami meninggal karena kecelakaan lalu lintas. Saat itu, beliau berumur 36 tahun. Sangat muda, bukan?

Ya, benar kata orang meninggal tidak memandang status atau jabatan. Berapa pun umurnya ia akan tetap tiada.

Setelah 2 tahun kepergian ayah, ibu mengajak kami pindah ke Berlin, German. Sesampainya di Berlin, ibu bertemu dengan Bertson Waltz. Yang sekarang menjadi ayah tiri kami atau sering kami panggil, daddy Bert.

Setelah ibu menikah dengannya, ibu melahirkan Alditson Stev Waltz. Adikku, yang umurnya berjarak 2 tahun denganku. Daddy menerima ibu dan ketiga anaknya. Daddy tidak pernah pilih kasih dengan kami berempat. Daddy selalu bersikap adil dengan kami.

Daddy Bert memiliki sebuah cafe di pusat berlin, beberapa mall, dan di daerah pinggiran kota. Mmm.. itu bisa disebut sebagai cabang-cabangnya sih. Sedangkan, Ibuku tidak bekerja. Daddy yang begitu protektif kepada ibu, tidak mengizinkan ibu mengerjakan pekerjaan yang melelahkan. Beliau menyuruh ibu untuk mengurus keluarga saja, bahkan bersih-bersih rumah pun daddy menyewa seorang pembantu untuk membersihkannya.

Aku memutuskan bekerja saat umurku 19 tahun. Berkerja sebagai fotografer di sebuah perusahaan majalah, Joy Magazine.

Kala itu, daddy menentang keras aku bekerja, ia menyanggupi sebuah kebutuhanku. Karena saat itu, ia hanya menanggung aku dan adikku, karena kedua kakakku sudah bekerja. Namun, aku menolaknya dan akan memulai hidup mandiri. Aku yang memiliki watak keras pun, akhirnya diijinkan daddy bekerja dengan syarat, sekolah yang utama.

Saat itu pula aku juga sedang kuliah semester tiga. Semester yang isinya menyibukkan diri dengan organisasi-organisasi di kampusku. Yah, mau nggak mau terima nggak terima harus siap sedia vitamin untuk menambah stamina energiku. Hehe. Jangan ambigu membayangkannya.

Skip.

Sekian cerita asal usulku. Mengenai statusku? Aku seorang wanita yang jombs. Kenapa wanita? Karena aku juga bingung menamakan diriku seorang perempuan? Entah. Seorang cewek? Ah terlalu remaja, bisa-bisa aku gampang baper. Seorang wanita? Menurutku itu terlalu dewasa. But it's okay.

Aku menggelengkan kepalaku mengusir lamunanku. Ku bangun dari ranjang favoritku dan berjalan mendekati kamar mandi yang berada di dalam kamarku untuk melakukan ritual pagiku, berendam di dalam bath up.


👄👄👄👄


Sudah ku katakan, bukan? Pagi ini, pagi yang cerah. Semua tampak berseri dan bersemangat menyabutnya. Begitu pula denganku. Aku juga harus membawa mood yang baik dalam hariku hari ini. Hari pertama aku bekerja sebagai karyawan tetap dengan status yang berbeda.

Eits. Jangan zalah! Sebelumnya ini, Aku bekerja menatap komputer, mengamati print-printan yang sedang mencetak tulisan di atas kertas dengan tinta-tintanya, lalu menyusun dan menatanya menjadi sebuah buku.

Kalian tidak bertanya padaku perasaan mengerjakan ini? Sungguh menyedihkan. Tapi aku cukup sadar karena aku melamar bekerja dengan status tidak lebih dari sarjana, dulu. Sekarang? Mungkin Manager sedang kena peletku sampai beliau dengan berbaik hati memindahkanku sebagai anggota Tim Perencanaan dan Pengembangan.

Applause for her.

"Good Morning, everybody! Saya akan memperkenalkan anggota baru kita untuk mengisi kursi kerja yang kosong. Silahkan!" Ujar Miss Amanda Fernand sebagi Ketua Tim Perencanaan dan Pengembangan padaku untuk memperkenalkan diri dihadapan teman-teman baruku.

"Hello everbody! Namaku Christina Schulman. Cukup panggil aku Christi. Aku berumur 23 tahun. Sebelumnya, aku ada dibagian percetakan. Nice to meet you." Ucapku memperkenalkan diriku sendiri pada mereka.

"Okay, Sekian perkenalan diri dari Christi, right?" Tanya Mrs. Fernand kubalas anggukan kecil.

"Silahkan duduk di kursi kerja yang kosong itu. Dan.. selamat datang disurga duniamu." Ucapnya menyeringai kecil sambil menunjukkan kursi kosong padaku.

Aku berjalan ke arah yang ditunjukkan tadi. Aku bisa melihat ekspersi teman-teman baruku saat aku mendudukkan diri di kursi.

"Hi." Sapaku ramah pada teman sebelah kiriku dengan memberikan senyum.

"Kembali bekerja!" Ucap Mrs. Fernand tegas. Aku memalingkan wajah pada komputer di depanku dan mulai menghidupkannya.


Oke, Aku akan memulai surga duniaku. Sebegitu menyenangkan kah?

— 20 April 2019

Your LipsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang