viii. dia dan sahabatnya - 2 (2015)

552 74 0
                                    

Selamat pagi.

Baiklah, di pagi hari cerah ini, biarkan saya melanjutkan cerita mengenai sahabat-sahabat Ar.

Ar paling dekat dengan Niki. Menurut saya, mereka berdua memang cocok karena sama-sama unik. Niki dengan rasa ingin tau dan kepolosannya serta Ar dengan segala pengetahuan, kelemotan, dan keluguannya. Solidaritas selalu ada diantara mereka. Satu terjatuh yang lain berusaha membangkitkan. Mereka salah satu contoh sahabat sesungguhnya yang pernah saya lihat.

Paula juga cukup dekat dengan Ar dan Niki. Mungkin karena mereka sama-sama perempuan. Tapi sejujurnya, Paula itu sikapnya lebih ke cowok haha. Makanya Ar suka meledek Paula 'cewek maskulin'. Paula selalu bermain dengan cowok. Tidak suka rok, make up, serta barang kecewekan lainnya. Ia juga bisa memainkan segala jenis olahraga, mulai dari bola kecil sampai olahraga bola besar.

Selanjutnya Sean. Kadang saya takut melihat Ar dekat dengan Sean. Saya takut Ar menaruh hati pada Sean kemudian Sean mematahkan dengan mudahnya. Sean itu playboy. Seisi sekolah tau itu. Dengan modal tampang kearab-araban mudah baginya menarik perhatian kaum hawa.

Lalu Elang dan Rama. Mereka dua sejoli yang sama dekatnya dengan Ar dan Niki. Saya rasa, jika diantara mereka berempat tidak tersimpan banyak rahasia, persahabatan mereka bisa sangatlah dekat. Sayang Elang dan Rama menyimpan rahasia seperti, Elang yang suka pada Ar dan Rama yang suka pada Niki. Memang rahasia Elang tidak bisa dikatakan rahasia lagi, tapi itu justru yang membuat mereka pecah; saat rahasia telah terbongkar.

Terakhir Jadil. Ah saya tidak begitu tau cowok tambun satu itu. Dari cerita Ar, ia memang tidak terlalu dekat dengan Jadil. Hanya Sean dan Paula yang sangat dekat dengan cowok itu. Oh, sesekali saya pernah melihat Jadil dan Ar bermain basket bersama. Yah mereka sama-sama anggota ekskul basket.

Mungkin itu dulu cerita saya kali ini. Tangan saya pegal menulis sepanjang ini haha.

Btw, akhir-akhir ini Ar sering bercerita mengenai Rama. Yah, saya juga tidak tau apa yang membuat Ar begitu semangat saat bercerita tentang Rama.

---

DiariumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang