ii. dia dan basket (2015)

1.7K 131 0
                                    

Selamat sore.

Hai diary. Saya baru saja sampai di rumah setelah mengantarkan Ar pulang. Hari ini Ar harus pulang sore karena ada ekskul basket yang harus ia ikuti. Dari pinggir lapangan, saya menontonnya bermain.

Tangannya sangat lincah menggerakan bola. Melakukan berbagai manuver yang belun tentu bisa dilakukan anggota ekskul basket lainnya. Saya suka saat Ar menembakkan bola ke ring. Bentuk parabol yang dibuat Ar membuat bola masuk dengan mudahnya. Yah, saya akui dia memang jago.

Seperti biasanya, setelah ekskul basket selesai, Ar akan menghampiri saya dengan cengiran serta bola basket di tangannya.

"Berani lawan aku nggak?"

Ar menantang saya bermain basket. Dan saya selalu menerimanya dengan senang hati. Siapa takut. Saya lebih jago daripada kamu hahaha. Biarpun begitu, saya selalu mengalah saat bermain bersama Ar. Perempuan itu tidak akan mau pulang jika belum mengalahkan saya. Dan bahayanya lagi, perempuan itu suka cemberut jika gagal mengalahkan saya. Bukankah saya lebih suka Ar tersenyum?

Saat Ar dan basket bersatu, mereka akan menjadi satu paket bernama 'bahagia'. Kecintaan Ar terhadap dunia basketnya selalu menularkan kebahagian pada diri saya.

---

DiariumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang