xiii. dia dan Chris (2015)

398 60 0
                                    

Selamat malam.

Hm, mungkin saya belum bercerita tentang Chris. Chris adalah teman seangkatan saya yang bisa dibilang cukup dekat dengan Ar. Sementara saya dan Chris tidak begitu dekat.

Menurut saya, Chris sebelas duabelas dengan Sean. Playboy. Hanya saja Chris tidak memacari semua perempuan yang ia dekati (re : hanya dibuat melting oleh buaiannya). Ar salah satu perempuan yang ia buai. Ah, kesal sekali saya melihatnya.

Siang tadi saya mendengar percakapan mereka. Tentang Chris yang meminta tolong Ar untuk mencarikan gebetan. Ar yang malu-malu karena jarang mengobrol dengan Chris hanya mengangguk dan bertanya tipe Chris. Disaat itu lah Chris melancarkan salah satu jurusnya itu. Ia menyebutkan semua ciri-ciri baik fisik maupun nonfisik yang ada di diri Ar. Sama persis. Di akhir penjelasan, Chris mengacak-acak rambut Ar sambil berkata,

"Ya kayak lo gini, lah."

Setelah itu saya pergi menjauh. Tidak ingin lagi rasanya berada di tempat keramat itu. Bisa-bisa saya mati terbakar api cemburu jika berlama-lama.

Tapi sepertinya, takdir memang ingin saya enyah dari muka bumi ini. Sialan. Sepulang sekolah saya harus melihat Chris yang sedang berjalan bersama Ar sambil sesekali bercanda tawa. Mereka berhenti di depan moge milik Chris. Dari jauh terlihat mereka bercakap-cakap sebentar sampai akhirnya Ar mengeluarkan ponsel.

Dia menelpon saya!

Hanya untuk memberi tau bahwa saya tidak perlu menunggunya. Saat ditanya kenapa, Ar malah mematikan sambungan tanpa menjawab. Ia memilih bersembunyi daripada berbohong.

Tapi kenapa Ar? Kenapa kamu sembunyi dari saya?

---

DiariumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang