Twenty Three.

4.2K 396 18
                                    






Seulgi sudah selesai dengan makanannya. Ia hanya memandangi Chanyeol yang sedang tertidur di pahanya. Ia tidak tahu mengapa ia memindahkan kepala Chanyeol yang tadinya ada di pundaknya menjadi di pahanya. Tapi mungkin ini adalah pewe bagi Seulgi karena tadi pundaknya terasa sangat pegal dan sekarang ia sudah lebih nyaman dengan posisinya yang baru. 

Dan dengan keberadaan Chanyeol juga tentunya.

Seulgi tidak tahu akan sampai kapan Chanyeol memejamkan matanya. Karena ini sudah menunjukan pukul 3, dan kemungkinan Wonwoo akan pulang. Jika adiknya itu memergoki Seulgi dan Chanyeol sedang seperti ini, pasti Wonwoo sudah meledek kakak semata wayang nya itu tanpa henti. Apalagi Wonwoo ingin sekali Seulgi kembali dengan Chanyeol.

Alasannya ngga terlalu jauh, Wonwoo sudah dekat dengan Chanyeol, dan juga Wonwoo tau alasan Chanyeol waktu itu. Wonwoo juga tidak akan setengah-setengah, jika Chanyeol akan melamar Seulgi sekarang, Wonwoo rela menjadi penghulunya di waktu yang sama. Dan ia akan menjadi orang yang akan bilang 'sah' dengan volume yang paling keras. Itu janji Wonwoo pada Chanyeol saat mereka bertemu di cafe saat Chanyeol baru pulang dari Amerika beberapa hari yang lalu.

"Kak,," Seulgi menepuk pelan pipi Chanyeol. Jantungnya berdebar. Sudah lama Seulgi tidak merasa seperti ini lagi. Rasanya jantungnya mau copot saat ia menyentuh pipi milik Chanyeol.

"Lucu ya lo..." Seulgi bergumam dengan nada yang rendah. Iya, ia berkata seperti itu karena pemandangan Chanyeol tidur sangat lucu.

"Aku denger kok." Akhirnya Chanyeol bersuara tanpa membuka matanya. Ia menaikan kedua sudut bibirnya.

Okay, Seulgi makin jantungan kalau gini caranya. Dirinya tertangkap basah saat sedang mengatai Chanyeol 'lucu'. Dan sejak kapan Chanyeol memakai ,,, aku-kamu?




(( kok membaku gini typing ku? ))

recognize; chanseul [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang