Twenty Six. A flashback.

1.2K 67 4
                                    










Seulgi sedang duduk di kantin. Menunggu Wendy dan Sehun yang sedang memesan seblak di kantin yang paling ujung. Seulgi menikmati bekalnya yang berisi chicken nugget, sayur, dan nasi. Hari ini cukup bosan baginya sampai akhirnya seseorang tiba-tiba duduk pada kursi yang ada dihadapannya.


"Seulgi, ya?" Ia mengembangkan senyumnya. Menjulurkan tangan untuk berjabatan dengan Seulgi. Tapi, Seulgi terlihat kebingungan. Lagipula, ini sangat, tiba-tiba?


"Oh, hehe.." Laki-laki -yang sepertinya adalah kaka kelas- itu mengira bahwa Seulgi ingin dia memberi tahu namanya lebih dulu. Sampai akhirnya ia menyebutkan bahwa namanya adalah,


"Gue Chanyeol. Anak basket."


Bagi Seulgi, menyebutkan gelar atau pangkat atau bahkan eskul yang diikuti sangat tidak penting saat perkenalan pertama kali.

Seulgi hanya membalas dengan senyum kecut. Ia masih mengunyah suapannya. Berpikir apakah ia juga harus menyebutkan eskulnya?


"Gue Seulgi, gue ga ikut eskul.." Suaranya semakin mengecil karena ia juga ragu apakah perlu menyebutkan itu?


Balasan perempuan itu langsung dibalas dengan tawa oleh laki-laki bermata lebar itu. Ia sepertinya sangat menikmati rasa geli yang ia rasakan saat ini. Tapi lawan bicaranya masih kebingungan.


Ini siapa sih? Absurd banget dateng-dateng cuma buat ketawain gue?


"Sumpah lo lucu banget, seul.." Katanya masih dilanjuti oleh kekehan kecil.





"Waktu MOS, gue juga ngakak liat wajah lo yang kecut pas dekan lagi pada marah-marah. Gue ngintip. Eh, nemu lo lagi ber-ekspresi 'apaan sih?' sambil makan. Kayak sekarang."


Sekarang, laki-laki itu mulai tertawa lagi setelah Seulgi bilang bahwa jangan lapor sama dekan-dekan itu. Pasalnya, dekan-dekan tersebut adalah sohibnya yang sekarang sedang memerhatikan percakapan mereka dari meja kantin yang lain.

Seulgi mungkin tersadar bahwa Chanyeol adalah teman dari para dekan itu, akhirnya ia meminta maaf dan bertanya,


"Kaka ngajak aku ngomong buat minta aku ngasih meja ini ya? Boleh kok!"


Chanyeol yang sempat beristirahat dengan tawanya mulai mengakak kembali. Tapi kali ini ia mencoba untuk menahan itu. Teman-temannya -alias para dekan- mendatanginnya dan menarik lengan seragam Chanyeol.


"Sorry, dek. Dia emang ga jelas. Lo lanjut makan lagi aja. Kita santai, kok." Temannya yang terlihat galak itu langsung merubah raut wajahnya ketika kembali menghadapi Chanyeol.


"Lo bisa ga sih pdkt yang normal?" Kata yang menarik lengan bajunya.

"Gagal lagi dah kali ini" gerutu temannya yang lain dan akhirnya ikut menyeret Chanyeol.


Seulgi menghembus napasnya sambil menggeleng pelan. Melanjutkan makannya sampai pada akhirnya teman-temannya datang dan langsung bertanya,


"Sejak kapan lo baikan sama dekan-dekan yang ganas itu?"







yeay! hope it's good.




note:

hi! aku memutuskan untuk mengetik bonus chapter dengan segala pertimbangan. aku harap ini cukup untuk melegakan rasa rindu kalian pada chanseul di works ku ini.

aku juga lagi siap-siap buat utbk. aku minta doanya ya semua!

aku seneng banget masih ada yang minta untuk lanjutin ini.

sebenarnya banyak banget draft. aku masih ragu aja untuk publish itu.


pokoknya

thx. luv y'll

recognize; chanseul [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang