Twenty Four & Bye.

4.3K 331 8
                                    







"Gi, ini disimpen dimana?" Chanyeol mengangkat kardus yang berisi piring dan gelas baru. Seulgi dan Chanyeol baru saja pulang dari IKEA untuk membeli peralatan dapur dan alat makan untuk di cafe.

"Simpen aja dulu di dapur, kak. Nanti biar Wonwoo yang ngurusin gimana-gimananya." Seulgi yang juga habis menurunkan kardus dari mobil Chanyeol menghampiri pria berperawakan tinggi itu.

Sudah 8 bulan sejak Chanyeol datang ke cafe itu. Sudah 8 bulan juga sejak Chanyeol mencoba untuk memperbaiki hubungan mereka sejak kejadian Chanyeol pergi ke Amerika waktu itu. Kini Chanyeol selalu membantu dan selalu mengantar jemput Seulgi yang sibuk karena harus mengurus cafe yang karyawannya hanya ada 4 per cabang.

Bilang aja Seulgi gamau nge gaji.

Gak deng hahahah

"Udah? Beres semua?" Chanyeol menatap Seulgi yang sedang duduk pada salah satu kursi di cafe. Ia ikut duduk disamping Seulgi.

"Cape. Mau cuti sebagai owner bisa ngga sih?" Seulgi menidurkan kepalanya di meja namun masih menghadap Chanyeol.

"Kan ada aku, masa masih cape? Apa mau nikah sekarang aja?"

"Apaan sih?" Seulgi memukul pundak Chanyeol.

"Ini aku serius Seul" Chanyeol memanjangkan kata terakhir.

"Udah ah lanjut kerja! Ayo!" Seulgi beranjak dari duduknya, sekalian mengalihkan percakapan.

🍒🍒


"Kamu serius mau cuti aja?" Chanyeol yang sedang duduk disamping Seulgi, memandang wanita bersurai hitam itu.

"Iya serius, udah aku serahin semua kerjaan ke Wonwoo sama Mina. Aku percaya mereka kok." Seulgi balik memandang Chanyeol yang malah tersenyum saat ia baru memandang pria itu.

"Apa? Kenapa?" Seulgi menyentuh wajahnya. Dia pikir ada kotoran, tapi ngga ada. "Apasih?"

"Ngga kok. Mau liburan kemana kita?"

"Hah? Kita?"

"Iya, kan kamu cuti buat aku?" Chanyeol tertawa. Ia bercanda, Seulgi juga tau Chanyeol sedang bercanda.

"Apaan sih?" Seulgi mendorong Chanyeol menjauh. Gajelas, pikirnya.

"Kapan mau foto buat prewedd kita?"
Seulgi kembali menatap Chanyeol. Dari minggu kemarin, bahasannya nikah-nikah terus.

"Kebelet?" Seulgi kali ini yang bicara.

"Iya lah."

"Yaudah sana ke toilet." Seulgi mendorong Chanyeol lagi, "Jauh-jauuh!"

"Seul aku serius–"

"Aku juga serius!" Seulgi masih mendorong-dorong Chanyeol sampai akhirnya Chanyeol menangkap tubuhnya lalu memeluk tubuh kecilnya itu.

"Ihhh lepas!" Setelah beberapa detik terdiam, Seulgi kembali merengek.

"Diem dulu, aku mau ngomong." Chanyeol dengan nada lembutnya membuat Seulgi diam.

"Aku serius. Aku kebelet, mau nikah sama aku?"

"Sama kucing maunya."

"DIIH SANA!!"




(( nothing special for the last chapter, is anyone up for another works?😭 ))

recognize; chanseul [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang