9. Ridho Ummi

498 15 0
                                    

Memiliki teman yang sama-sama anak pertama seperti ku, bercerita dan bertukar pengalaman adalah kesukaan ku. Bagi ku belajar dari pengalaman orang lain adalah yang terbaik. Semua aku ketahui, banyak dari mereka bilang bahwa mereka percaya pada ku, makanya mereka tak ragu menceritakan apapun pada ku.

Aku dan Lisa selalu sholat dhuha saat jam istirahat. Walaupun kami berbeda kelas, tapi kami selalu bareng-bareng. Bahkan ada teman kami yang menjuliki sikembar siam hehe
Iyaa aku Lusi dan dia Lisa, padahal aku besar Lisa kecil mungil hehhe tapi biarkan lah itu penilaian oranglain terhadap kita.

Lisa wanita yang cerdas, wanita yang pendiam dan terlihat misterius klw dengan orang yang tak dikenal. Tapi tidak bagiku, ia anak yang memiliki kemauan besar, hebat dan berbakti. Masalahnya adalah belajaran berharga dihidupnya. Lisa, tyas, lia adalah anak yang suka komik. Dan aku anti dengan komik. Tapi aku mencoba mengerti itu adalah kretifitas mereka.
Mereka pandai menggambar, dan memamng cita-cita Lisa adalah menjadi seorang disiner. Dan aku sangat mendukung itu, gambaran Lisa sangat bagus, sampai-sampai guru tata busana disekolah minta dibuatkan pola baju oleh Lisa. Dan akupun juga sama, waktu main kerumah Lisa aku melihat majalah pengantin, dan aku sangat suka gaun disalah satu majalah itu. Sebenarnya aku hanya bergurau minta digambarkan sketsanya oleh Lisa, dan ternyata Lisa menganggap itu serius. Lisa mengambarkan disebuah kertas HVS dan memberikan nya tepat dihari ulang tahun ku.
" Jazakillah syukran khatsiran Lisa " ucapku saat melihat gambar yang dibungkus dengan kertas kado bermotif bunga yang indah.

Walaupun hanya sekedar kertas bergambarkan sebuah gaun dan sketsa wajahku, aku sangat menyukainya, sampai-sampai aku memajangnya dikamar ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Walaupun hanya sekedar kertas bergambarkan sebuah gaun dan sketsa wajahku, aku sangat menyukainya, sampai-sampai aku memajangnya dikamar ku. Tidak harus dengan yang mahal dan mewah untuk membuat seseorang bahagia, dengan kesederhanaan dan keikhlasan mampu memberikan kesan tak terlupakan didalam hidupnya.

Tiga tahun dibangku SMP, sekarang adalah detik-detik terakhir. Dikelas sembilan, kelas baru dan teman baru. Allah itu sangat sangat baik. I love Allah.
Mendapatkan teman sholihah seperti mela, wanita mungil nan cantik. Aku belajar lembut dari nya, belajar islam lebih banyak darinya. Dhuha bersama mereka teman-teman sesurga, InsyaAllah. Bahagia yang selalu aku dapatkan dalam hidup ini. Bahagia karena Allah sangat sayang dengan hambanya ini, dan selalu mencurahkan nikmat mulia-Nya kepada kami.

Mengikuti ekskul sigma, yang selalu mencari buku-buku tentang islam dan membuka jendela dunia dengan membaca.
Namun, waktu berjalan dengan amat cepat. Tak terasa kelulusan dan ujian nasional telah menanti. Persiapan pemantapan atau yang biasa disebut pm mulai ditekuni oleh kami siswa kelas sembilan. Ujian dilaksanakan. Tak lupa memohon ridho ummi dalam setiap langkah ku.

Sebulan lebih setelah ujian nasional dilaksanakan. Teman-teman semua sudah membicarakan akan melanjutkan sekolah mana yang akan dipilih, tapi tidak dengan aku. Aku belum tau sama sekali akan kemana selanjutnya aku teruskan pendidikan ini. Aku hanya akan menanyakan pada ummi, dimanakah ummi akan setuju sekolah yang aku pilih nantinya.

Hanya ada satu sekolah yang aku inginkan, sekolah negeri yang memiliki jurusan keperawatan dan arsitektur saja. Sekolah didaerah tangerang selatan.

Informasi mengenai sekolah aku cari-cari. Aku sempatkan untuk memastikan keadaan sekolah. Pergi berdua dengan teman spesial hehhe yaitu renanda dan arina yang sama-sama berniat masuk sekolah jurusan keperawatan itu. Tanpa bertanya pada ummi aku harus lebih tau betul informasi tentang sekolah. Dan semoga usaha ini membuahkan hasil yang terbaik.

Informasi sekolah
Ujian atau tes dimulai sejak tanggal 5 juni. Aku mengajak ummi untuk menemani ku mengikuti tes. "Ummi klw nanti Lusi gaa keterima gimana ummi? Lusi kan gaa punya cadangan sekolah lain, sekalipun ada mungkin sudah telat daftar mii? " keluh ku cemas
"Ummi yakin Lusi keterima, bismillah. Allah pasti bantu Lusi". Perkataan ummi menenangkan

Sejam berlalu mengelilingi sekolah, melihat-lihat sarana dan kelas yang tersedia, ummi berkenalan dengan ibu-ibu yang sama juga sedang mensuport mujahid-mujahidah mereka. Aku mendengar percakapan ibu dan anaknya
"susah banget bu tesnya, bahasa inggris sama matematikanya, kan pakai komputer, terus nilai aku cuma 25 bu" kata si anak penuh sesal

Mendengar percakapan mereka membuatku merasa tidak percaya diri. " aku bukan anak yang pintar bahasa inggris apalagi matematika, Yaa Allah. Bagaimana ini? ". Kataku dalam hati
Ummi yang melihat kepanikan diwajahku memberi semangat tanpa imbalan sampai kepenghujung kebahagiaan.

" Jangan khawatir, klw kita sudah usaha semaksimal mungkin yasudah. Allah yang menentukan semuanya, klw Allah ridho Lusi sekolah disini, InsyaAllah diterima. Percaya kan klw Allah bersama hambanya yang bersabar dan mau berusaha? ". Ucap ummi penuh doa

Seperti dalam Al-Qur'an nurkarim;
" Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar ". QS. Al-Baqarah ayat 153

" Ummi sebentar lagi giliran Lusi, ummi doain Lusi yaaaa ". Aku mencium tangan sucinya
" iyaaa udah bismillah yaaa ". Ummi mencium pipi ku dihadapan banyak orang

Sepuluh menit berlalu, aku keluar dari ruang tes, hasilnya memang tidak sebagus yang aku harapkan. Tapi bagi ku mendapat nilai 53 sudah membuatku bersyukur.

" ummi, nilainya 53 ". Menghampiri ummi yang berdiri penuh harap dan doa disana
" Alhamdulillah, yaudah tidak apa ". Dengan wajah tak berbeda tetap dalam harap kepada Allah untuk anaknya ini

" Ummi doain Lusi selalu yaaa, Lusi takut gaa keterima ummi ".
Kepanikan ku tak bisa ku labuhkan kepada yang lain

" Kita lihat nanti yaaa, sekaran Lusi berdoa. Berusaha sudah, jadi terus berdoa. Ummi gaa pernah berhenti berdoa buat Lusi ". Katanya

Seminggu kemudian
Pengambilan hasil tes siswa siswi baru. Terlihat jelas dari pintu gerbang isak tangis dan rasa bahagia dari seluruh peserta yang telah mendapatkan hasil tes mereka minggu lalu, aku hanya melihat kearah ummi dengan wajah panik. Akuu gaa mau melihat ummi kecewa hanya karena ini. Beriringan dengan ummi hingga sampai didepan seorang bapak guru yang memegang banyak amplop ditangannya, " Ummi, doain yaaa". Ucapku menghampiri bapak tersebut

"Assalamualaikum pak," sapaku
"Waalaikumussalam, atas nama siapa nak? " tanyanya sambil siap-siap mencari amplop tertuliskan nama ku
" Lusi khoirotul jannah, pak" jawabku
" nah ini hasilnya, silahkan dilihat". Ucapnya memberikan amplop berharga itu

Berdoa dal hati, dan menghampiri ummi secara perlahan, dengan membuka amplop sedikit demi sedikit, dannnnnnnn jengjengggg.......

Berdoa dal hati, dan menghampiri ummi secara perlahan, dengan membuka amplop sedikit demi sedikit, dannnnnnnn jengjengggg

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Alhamdulillah ummi, Lusi keterima". Aku memeluk wanita bersaja sampai kesurga nya ilahi yang penuh berbagai rahmat itu

" Alhamdulillah ". Senyum indahnya terlihat bagai bidadari dari singgasana termulia
Tak memperdulikan dihadapan orang-orang banyak aku memeluk ummi, ini adalah kebahagiaan yang tak terhingga. Dari Tk sampai SMP ummi tak pernah menemani ku seperti ini. Dan kini aku merasa sangat bersyukur atas segala kasih sayang Allah kepada ku.

"Allah, Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam".
QS. Al-An'am ayat 162
••••

Jadikan Bersyukur
Pendamping Setia
_

Sahabat SesurgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang