Alicia berangkat ke kantor lebih awal hari ini karena kemarin dia tidak masuk. Suasana di kantor masih sepi, bahkan sepertinya belum ada yang datang. Alicia melangkahkan kakinya menuju ruangannya dan melihat ada beberapa tumpukan dokumen dan kaset yang menunggu untuk dia kerjakan.
Alicia memakai kacamata kecilnya dan mulai membaca dokumen - dokumen itu. Setelah bosan membaca dokumen pertama, Alicia memutuskan untuk menghentikan pekerjaannya saat ini. Dia melepaskan kacamatanya dan berjalan menghampiri keyboard yang ada di ruangannya.
Alicia menyentuh tuts tuts di keyboard itu perlahan dan duduk di hadapannya. Tangan Alicia pun akhirnya memegang keyboard tersebut dan mulai memainkannya. Suara Alicia yang merdu dan alunan keyboard pun mulai terlantun.
All they know
Is when we fight
They never see us in the loving times
What do they know?
They don't know a thingThey don't know
How the laughter flies
Only the stories
Most of which are lies
What do they know?
They don't know a thingHow can you understand a love so strong
When you've never shared that with someone
And when all the lies are dead and gone
We'll still be here
We'll prove them wrongBrandon yang akan menuju ruangannya tiba - tiba berhenti dan memasang telinganya baik - baik. Dia seperti mendengar suara seseorang. Dia pun melangkah mencari asal suara itu dan mengikutinya. Langkah kaki Brandon pun berhenti di depan ruangan yang tidak asing baginya, ruangan Alicia.
Because they don't feel
You're touch at night
The way your head falls in the morning light
What do they know?
They don't know a thingBrandon pun berdiri di depan ruangan Alicia dan mendengarkan nyanyian Alicia. Dia tidak pernah menyangka bahwa Alicia bisa bermain keyboard dan bahkan dia memiliki suara yang bagus dan sangat merdu.
Because all they know
Is how to critisise
They never take a chance
In their own lives
What do they know?
They don't know a thingAnd all I know
Is they don't know a thing
(Westlife - What Do They Know)Brandon pun akhirnya membuka pintu ruangan Alicia, "Aku tidak menyangka kalau kamu sudah datang sepagi ini, Alice," kata Brandon masuk ke ruangan Alicia.
Alicia kaget dan tidak menyangka kalau Brandon akan datang ke kantor pagi - pagi. Dia pasti mendengarku bernyanyi tadi, batin Alicia.
"Nyanyianmu bagus, Alicia," puji Brandon lembut. Brandon pun duduk di kursi sofa yang ada di ruangan Alicia dan menatap Alicia yang masih kaget dengan keberadaannya.
"Suaraku tidak sebagus itu, Brandon. Masih banyak yang lebih bagus dariku," kata Alicia.
"Pasti yang bilang kalau suaramu itu tidak bagus adalah orang bodoh, Alice. Tadi itu benar - benar bagus."
Alicia tersenyum mendengarnya, "Senang rasanya dipuji penyanyi terkenal. Tapi sayangnya, aku tidak berniat menjadi seorang penyanyi, Brandon," jelas Alicia.
"Lalu apa mimpimu, Alice?"
"Aku ingin jadi penulis lagu. Mimpi yang konyol bukan?" tanya Alicia sambil tersenyum tanpa ekspresi.
"Tidak, Alice. Bagiku mimpimu tadi bukan hal yang konyol," jawab Brandon. "Aku ingin menjadi orang pertama yang menyanyikan lagumu, Alice."
Alicia menatap Brandon dengan ekspresi kaget dan tidak percaya. "Biarkan aku menjadi pendengar pertama setiap lagumu selesai dibuat, Alice," pinta Brandon sambil menatap Alicia serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Music Of Love #Wattys2018
Chick-LitHighest Rank : #096 dalam ChickLit (07/08/17) #150 dalam ChickLit (22/07/17) #174 dalam ChickLit (05/11/17) Don't copy my story!! ❌ Please give vote if you like this story (。・ω・。)ノ♡ Happy reading, readers (。・ω・。)ノ♡ Copyright © 2017 by MariN