TMOL #29

606 44 1
                                    

"Alice, kamu dimana?" tanya Andrew di telepon.

"Di belakangmu, Andrew," jawab Alicia lalu mengakhiri teleponnya.

"Kupikir kamu tidak datang, Al. Tadi Shawn mencarimu," kata Andrew.

"Aku pasti datang, Andrew. Aku harus memastikan semuanya baik - baik saja."

"Bagaimana keadaan Laura, Ndrew?"

Wajah Andrew berubah jadi pucat mendengar pertanyaan Alicia tadi. "Keadaannya masih belum memungkinkan untuk bernyanyi besok, Al," jawab Andrew pelan.

"Tidak apa - apa, Ndrew," jawab Alicia sambil menepuk pundak Andrew pelan. "Kita akan bicarakan nanti setelah cek sound ini selesai," kata Alicia sambil tersenyum.

"Aku akan menemui Leo dulu," kata Alicia lalu meninggalkan Andrew dan menuju ruang ganti Brandon.

Tokk... Tokk...

Alicia membuka pintu dan melihat Brandon sedang berbicara dengan Leo.

"Apa yang sedang kalian bicarakan?" tanya Alicia menghampiri mereka. "Sepertinya serius sekali."

"Tidak, Al hanya masalah pekerjaan," jawab Leo.

"Oh ya? Masalah apa Leo?" tanya Alicia dan menatap Leo. "Coba katakan padaku."

Leo tampaknya kebingungan ingin mengatakan apa pada Alicia. "Emm, begini Alice tadi Brandon menanyakan soal Laura padaku."

"Laura? Kenapa dengannya?" tanya Alicia pura - pura bingung.

"Brandon ingin tahu tentang keadaan Laura dan bertanya apalah dia akan bisa tampil untuk besok."

"Ooo..."

Alicia menatap Brandon yang sedang duduk di sebelah Leo dan asyik mengamati Alicia dan Leo yang dari tadi berbicara.

"Kenapa kamu tidak tanya langsung padaku, Brandon?" tanya Alicia.

"Karena kamu tidak bertanya padaku," jawab Brandon santai dan tersenyum.

"Ahh, benar juga," jawab Alicia sambil tersenyum juga.

"Bagaimana cek sound tadi, Brandon? Apa semuanya memuaskan?"

"It's okay. Tidak ada masalah, Al," jawab Brandon. "Hanya satu masalahnya."

"Siapa rekan duetku, Al? Kita bahkan tidak berlatih."

"Kita akan bahas itu nanti di kantor sehabis cek sound ini selesai," jawab Alicia sambil tersenyum.

"Aku akan menemui Shawn dulu di atas panggung," kata Alicia. "Sampai ketemu di kantor."

Alicia pun lalu meninggalkan ruang ganti Brandon dan mencari Shawn di atas panggung. Alicia menemukan Shawn yang berada di tengah panggung dan segera menghampirinya.

"Hei, Shawn." sapa Alicia begitu Shawn selesai latihan. "Congrats ya buat konsernya," ucap Alicia sambil memeluk Shawn.

"Thanks, Alice," jawab Shawn sambil tersenyum lebar.

"Bagaimana penampilan Brandon tadi? Kamu menontonnya kan?" tanya Alicia.

"Brandon tidak pernah mengecewakan, Alice. You know that. Dia selalu sepenuh hati ketika bernyanyi di atas panggung," jawab Shawn sambil menatap Alicia.

"Ada apa, Shawn? Kenapa kamu menatapku seperti itu?" tanya Alicia curiga.

"Aku dengar kamu pacaran ya dengan Brandon?" tanya Shawn pelan.

"Bagaimana..." tanya Alicia terkejut. "Bagaimana kamu bisa tahu berita itu?"

Shawn hanya mengerlingkan matanya pada Alicia. "Apa Brandon yang menyebarkan rumor itu?" tanya Alicia. "Katakan padaku, Shawn. Biar aku cekik leher Brandon nanti."

Shawn tertawa keras melihat reaksi Alicia yang lucu. "Dulu kamu menolakku dan sekarang kamu malah sama Brandon. Betapa sedih hatiku ini, Alice," goda Shawn dengan ekspresi sedih. Alicia mencubit lengan berotot Shawn dengan gemas karena mengerjainya.

"Ampun, Alice. Cubitanmu masih saja sakit," kata Shawn. Alicia pun melepas cubitannya.

"Anyway, untuk penampilan duetnya Brandon akan berduet dengan siapa? Apa sama kamu?" tanya Shawn serius. "Aku belum melihat Brandon latihan untuk penampilan duet," tambah Shawn.

"Rahasia," jawab Alicia sambil tersenyum usil pada Shawn. "Itu surprise buat acara konsermu besok, Shawn."

"Aku jadi penasaran siapa itu, Al," kata Shawn sambil melirik ke arah Alicia. "Katakan padaku siapa orangnya, Al? Apa kamu orangnya?"

"Hmm.. Siapa ya?" goda Alicia.

"Katakan dong, Al."

"Rahasia, Shawn. Kamu akan tahu besok," jawab Alicia sambil merangkul Shawn.

"Baiklah, Alice. Aku menyerah," kata Shawn. "Aku akan mencari tahu besok pagi."

"Tapi aku tidak keberatan jika kamu yang akan menjadi partner duetnya Brandon, Al. Itu akan jadi hadiah untukku," tambah Shawn. "Mungkin habis itu kita bisa jadi rekan duet untuk lagu baruku besok, Al."

Alicia tertawa pelan mendengar perkataan Shawn tadi. "Kamu harus bayar mahal untukku kalau itu, Shawn." Alicia mengedipkan matanya pada Shawn.

****

"Apa kamu membawakannya, Loui?" tanya Alicia pada Louisa.

"Ini, Al. Tapi untuk apa ini?" tanya Louisa sambil menyerahkan rekaman latihan Laura dan Brandon.

"Aku akan mempelajarinya," jawab Alicia sambil tersenyum.

"Mungkinkah?" tanya Andrew tidak yakin.

"Kamu yang akan menggantikan Laura?" tanya Brandon.

"Kamu akan bernyanyi, Al?" tanya Ryan ragu.

"Ya, aku yang akan menggantikan Laura menjadi partner duet Brandon besok," jawab Alicia sambil tersenyum.

"Tidak ada pilihan lain bukan?" tanya Alicia pada semua orang yang ada di ruang latihan. "Jika ada, silahkan katakan padaku."

Andrew menganggukkan kepalanya mengiyakan pertanyakan Alicia tadi. Tidak ada yang bisa menggantikan Laura saat ini, di kala semua penyanyi lagi sibuk dengan konser dan syuting mereka masing - masing.

"Bagaimana Brandon?" tanya Alicia dan menatap Brandon yang sedang menatapnya tidak percaya.

"Kamu keberatan jika aku yang menggantikan Laura?" tanya Alicia lagi.

"Tidak. Aku tidak keberatan," jawab Brandon sambil tersenyum. "Let's do it."

"Bagaimana dengan kalian semua?" tanya Alicia pada semua orang.

"Baiklah, kami setuju denganmu, Al. Lebih baik begini daripada tidak ada yang menggantikan Laura sama sekali," jawab Andrew mewakili semua orang yang ada di sini.

"Aku akan mengadakan meeting dengan bagian lain untuk mengantisipasi berita yang akan keluar keesokan harinya," kata Andrew.

"Kau benar, Ndrew. Kita perlu mengantisipasinya," kata Alicia.

"Aku tidak setuju dengan ide itu, Alicia," kata Mr. Taylor yang ternyata dari tadi mendengarkan pembicaraan kita.

"Mr. Taylor..." kata Alicia terkejut dengan keberadaan Mr. Taylor di ruang latihan dan jawabannya yang tidak setuju dengan ide Alicia tadi.

"Aku juga menentang idemu itu, Alice."

Alicia menoleh ke asal suara itu dan melihat keberadaan Sean yang ada di depan pintu ruang latihan. Alicia tidak percaya kalau kakaknya ada di sini.

"Bisakah kalian semua meninggalkan kita bertiga di sini?" pinta Sean dengan sopan pada semua orang di ruang latihan.

Semua orang bergegas meninggalkan ruang latihan dan keluar meninggalkan Alicia, Mr. Taylor dan Sean berada di dalam ruang latihan.

"Kita perlu bicarakan masalah itu, Alice. Ide gilamu tadi," kata Sean sambil menatap ke arah Alicia, adiknya serius.

.........to be continue.........

The Music Of Love #Wattys2018Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang